webnovel

Season 1....Cintaku (1)

Tuan yang sangat luar biasa, sangat berwibawa membuatku gila..

Matanya yang berwarna merah, dan kulitnya yang begitu pucat.

Bem sama, adalah seorang vampir kelas tinggi dan dia adalah Bem sama.

Pagi ini seperti biasa, aku mengawal Bem sama dikantor nya.

Aku hanyalah pelayan biasa , dan sudah mengabdikan diri seutuhnya pada tuan..

Jiwa, raga , pikiran..dan jalan hidup adalah milik tuan. Terserah Bem sama mau melakukan apa..

Hari ini aku membuat teh seperti biasa untuk Bem sama. Disini sama sekali tidak ada siapa siapa. Hanya ada aku sebagai pelayan Bem sama.

Sungguh membahagiakan mengabdikan hidup pada Bem sama yang sangat hebat.

Bahkan berdiri didekatnya saja, aku bisa merasakan aura luar biasa.

Benar benar Bem sama...!!

_

"Ini teh darah yang baru dipanen Bem sama" seruku menyerahkan teh buatanku di atas meja kebanggaan Bem sama.

Dia hanya mengangguk dan meminum teh buatanku. Indah..!

Mulutnya saat meminum sangat berwibawa. Merasakan buatanku dinikmatinya seperti itu..

Bahagianya...

"Bem sama mau ke gereja hari ini" seruku memberi hormat dan mengambil teh dari mejanya.

Dia hanya mengangguk dan menatapku dengan mata birunya. Indah!

Aku segera berlari menyiapkan baju bem sama betul betul hari yang indah.

"Bem sama sudah siap.." dia keluar dari pemandian darahnya dan menatapku lagi. Tubuh nya laksana kegelapan yang mengelapkan mata...

Aku tidak akan membiarkan Bem sama dilayani siapapun.

Kecuali aku...."

_

"Bem sama, apa kita akan ke peternakan manusia...lagi" seru ku . Setelah dari gereja.

Bem sama tidak menjawab, dan aku paling menyukai saat begini.

Aku mendekatkan wajahku pada tubuh indah Bem sama. Sungguh menakjubkan!

"Iya...kita akan panen..."

"Iya Bem sama.." seruku memacu kuda kebanggaan kami.

Bem sama selalu pergi ke gereja setiap hari untuk berdiam di antara rerumputan dosa. Bukan disini bukan gereja yang kalian kenal.

Disini mirip dengan pemakaman yang sudah lama ditinggalkan. Bem sama selalu menguburkan mayat busuk dari peternakan itu disini.

Sungguh cemburu, aku cemburu mereka dilihat oleh Bem sama. Makhluk serendah mereka...

Bem sama setiap hari kesini. Itu cukup aneh. Karena Bem sama tidak pernah betah ke tempat penuh bau seperti ini.

Aku sebagai pelayan abadi Bem sama harus memeriksa kegiatan itu. Aku tidak mau bem sama menemukan kebahagiaan..

Aku ingin Bem sama selalu bersama dengan ku. Dan tidak pernah menemukan cahaya apapun....

_

Aku bersembunyi dengan alasan memberi makan para orang tua ini. Mereka sangat tua dan tinggal membusuk. Lihat...betapa kotornya mereka..

"Aku tidak akan membiarkan Bem sama ternodai oleh kalian...busuk"

Sinisku memandang rendah mereka, aku segera menyelesaikan makanan itu dan mengikuti Bem sama.

"Be..Bem sama..." Seruku terbata bata, ternyata betul. Bem sama...telah

Aku menemukan hal yang sangat tidak kuinginkan. Yah Bem sama menemukan seseorang disana.

Dia asyik berbincang dan tersenyum pada seorang wanita muda disana.

Aku tidak pernah melihat Bem sama sesenang itu....

A...aku...

"Eh kau...kesini..." Panggil suara anggun itu. Mau tidak mau aku pergi dan menatap datar pada gadis itu.

Ia hanya tersenyum, dan wajahnya memang cantik sekali. Dasar manusia penggoda Bem sama!!

"Perkenalan ini adalah pelayanku, dan dia adalah....kekasihku..."

Seru Bem sama ia tersenyum menatapku dan wanita itu.

Bagaimana bisa seorang manusia bisa melelehkan hati sedingin vampir yang telah menyendiri selama ribuan tahun?

Hatiku panas, seketika tubuhku yang sudah membeku selama ribuan tahun mengalami kenaikan panas.

Bem sama terlihat beroleh padaku dan memegang tanganku. Ah.. tangan Bem sama...

"Apa kau sakit...?"

A...apa Bem sama memperhatikan aku. Betapa indahnya...!!

Aku hanya mengeleng dan menatap kepada perempuan itu. Bem sama terlihat mengerti. Ia menatap kepada perempuan itu.

Perempuan itu hanya mengangguk, dan tersenyum ramah padaku.

Dasar wanita ular...!

Saat aku dan Bem sama pergi, Bem sama terus memegang tanganku. Tangan dinginnya terasa menusuk kulitku.

"Bem sama, aku iri..."

Sosok pucat itu menatapku, aku ingin memberitahu Bem sama perasaanku,. Aku tidak peduli ia akan menolakku.

Namun, aku hanya ingin Bem sama menaruh tempat spesial tentang aku dihatinya...

"Iri...pada perempuan babi itu...?"

"Iya..." Seruku gemetar, aku takut saat Bem sama akan membuangku karena terlalu egois.

Namun tangan Bem sama hanya mengenggam erat tanganku. Tubuhku kembali mendingin lalu tidak lama Bem sama mendekati wajahku.

Perlahan...dan

_

"Kau memang imut .....nine.."

Suara lembut itu hanya berdiri sangat dekat padaku. Aku menatap dengan wajah datar ku..

"Be ...Bem sama"

Bem sama hanya tertawa, bukan lebih riang dari pada bersama gadis itu. Ia mengambil bunga di depannya.

"Tenang nine, aku telah menaruh hatiku padamu..., Sejak ribuan tahun yang lalu" seru bem sama. Ia memetik bunga dan meletakan pada rambut ku.

Rambutku seketika digerainya sehingga berserak. Dan aku menatapnya tidak percaya...

"Pe.. perempuan itu...?" Tanyaku.

Bem sama hanya melihat ku lalu memanggul bahuku yang berwarna abu abu.

"Dia hanyalah mahar yang kusiapkan untukmu... akhirnya setelah sekian lama aku bisa menemukan makanan untukmu...nine.."

Dia mengucapkan namaku berkali kali, dan kini ia mengucap nya lagi...tapi di hatinya beberapa kali.

"Aku mencintaimu...nine..."

_

Aku hanya melihatnya saat ia memelukku. Aku bisa merasakan Bem sama ada padaku.

Aku senang, Bem sama bukanlah milik siapapun. Dia kini milikku dan selamanya milikku..

"Selamanya Bem sama..."

_

_

下一章