Fruit 849: Aku Cuma Bercanda
Dalam hitungan detik, banyak kepala sudah berjatuhan dan darah menyeruak keluar membuat genangan kolam merah yang indah.
Jovano tidak bisa keluar dari tempat keluarnya api hitam dia untuk habis semua mayat di sana tanpa sisa.
Sedangkan Ivy menjilati jemari yang berlumuran darah mereka. Bahkan sepertinya dia sangat menikmati momen tersebut.
Setelah api hitam Jovano selesai memusnahkan mayat para preman tadi dan tak ada lagi sisa apapun bahkan tak ada bercak darah di sana, Jovano mulai menyingkirkan array penghalang.
"Ivy, kamu ..." Jovano tak tau harus bicara apa pada adiknya saat itu dan akhirnya melanjutkan saja dengan kalimat acak. "Kamu gak kenapa-kenapa, kan?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者