Fruit 461: Akhirnya Terbuka
Malam itu, Andrea mengobrol banyak dengan Dante. Ia bercerita Jovano besok sekolah. Dante sangat antusias mendengarkan. Sesekali dia bertanya ini dan itu.
Dante juga mengobrol dengan Jovano sebelum si bocah tertidur.
"Pokoknya Dad, tas dan sepatuku keren sekali!" celoteh Jovano tadi ke ayahnya.
Dante terbahak senang. "Pasti kau yang memilih, ya kan?" Mata Tuan Nephilim memancarkan kerinduan yang dalam ketika menatap sang anak yang kini kian beranjak besar.
Sudah berapa tahun dia tidak memeluk anaknya sendiri. Hati Dante mengerang pedih saban melihat Jovano. Rasanya dia ingin mempunyai kekuatan super agar bisa mendatangi Andrea dan anaknya.
Jeruji alam Nirwana ini sungguh menghempaskan kebebasannya, merenggut hari-hari bahagia dia dan keluarga kecilnya.
"Tentu saja! Seleraku kan bagus." Jovano tepuk bangga dadanya. Lelaki kecil itu selalu saja berlaku layaknya anak besar.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者