Fruit 99: Terkuak
Dante bahagia. Ia segera memeluk Andrea. Hatinya sudah terjawab. Dia lega. Jika Andrea menolak perasaannya, entah akan jadi apa dia. Bunuh diri? Bah! Tidak mungkin! Paling-paling hanya sibuk memakan mayat nantinya.
Tangan Tuan Nephilim kembali mengelus pipi Andrea, lalu dekatkan bibir masing-masing untuk melanjutkan pagutan dan cumbuan yang tadi terhenti. Mereka saling mencumbu hingga tidak merasa bahwa petang sudah hadir, dan hujan telah berhenti.
Ketika tangan Dante akan masuk ke baju atasan Andrea, gadis itu menghentikan tangan nakal itu sebelum berhasil mencapai payudaranya.
"Sudah kukatakan untuk pelan-pelan saja, kan?" Andrea memperingatkan dengan disertai nada suara lembut dan senyum manis ke Dante.
Dante mengerang. Rupanya ini yang dimaksud pelan-pelan saja oleh Andrea. "Oh, please, Andreaaaa..."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者