Tapi setelah menunggu begitu lama, dia benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa. Hanya hidung kecil yang memerah yang mengungkapkan suasana hatinya saat ini.
Mulut mungilnya sedikit mengerucut, matanya yang besar dan berair dipenuhi dengan kerinduan dan nostalgia.
Monster kecil itu juga menatapnya. Melihat mata besar dan hidung kecilnya yang memerah, tenggorokannya sedikit bergeser. Pada saat itu, sepertinya dia menelan terlalu banyak rindu dan kepahitan menunggu.
Dia tidak tahu harus berbuat apa.
Melihatnya menangis saja sudah tidak berdaya.
Jadi dia hanya bisa memegang tangannya dengan erat tanpa melepaskannya, lalu melangkah maju dan mengulurkan tangannya untuk memeluknya.
Mulut kecil Xiao Meibao tiba-tiba terkulai ke bawah, dan air mata yang menyedihkan jatuh. Kepala kecilnya bersandar di bahu Xiao Meibao, dan kedua tangannya memeluk Xiao Meibao dengan erat.
Dia menangis.
Tangisannya seperti seorang gadis kecil yang harus menangis di usia ini.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者