Karena masalah ini, sisa hari ini berlalu dengan sangat cepat.
Dan telinga Li Beinian sudah akan pecah karena banjiran kata-kata didikan dan kritikan oleh orang-orang yang disebut sebagai para tetua Keluarga Li sepanjang sore ini.
Akhirnya karena Pak Tua Li mengatakan bahwa dia sudah lelah, Li Beinian baru bisa terbebas dari semua perkataan ini.
Setelah makan malam, Li Beinian baru saja selesai mandi dan naik ke loteng sambil menggosok rambutnya secara perlahan-lahan.
Pikirannya sangat kacau dan penuh dengan masalah hari ini.
'Ting tong'
Suara pesan masuk dari Wechat.
Li Beinian mengambil handphone-nya dan melihat pengirim pesan itu Mu Xichen.
[Mu Xichen yang Mati Muda] : Kesini.
Setelah membaca pesan ini, tanpa sadar Li Beinian berjalan mendekat ke jendela yang berada di depan meja.
Melihat jendela kuno dan indah yang berada di seberangnya itu tertutup rapat, hatinya merasa sedikit kecewa.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者