Setelah berada dalam keheningan yang cukup lama, Bei Mingyan tiba-tiba memelukku dengan erat.
Tangan besar itu membelai lembut rambutku. Napasnya yang dingin menghampiri bibirku sembari menghela nafas, "Jika aku bertemu denganmu, dia akan mengirimmu ke neraka. Bagaimana bisa aku melihatmu menderita?"
"Aku tidak takut! Aku hanya takut kamu akan meninggalkanku."
Ia sedikit tersenyum lega, membelai wajahku perlahan, dan berkata, "Maafkan aku ..."
Aku terkejut. Kenapa ia meminta maaf?
Segera setelahnya, ia berbalik dan pergi. Aku berlari ke arahnya seperti orang gila dan memeluknya dari belakang, "Yan! Jangan pergi! Jangan tinggalkan aku!"
Tetapi pada saat itu, ada suara gemuruh di kegelapan.
Seketika Bei Mingyan langsung menarikku ke belakangnya untuk melindungiku.
Detik berikutnya, cahaya keemasan tiba-tiba muncul di ruangan yang gelap.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者