Gawat!
Wanita tua itu sangat peka. Ia pasti tahu kalau aku bersembunyi di luar.
Ia langsung berkata dengan keras kepada raja kelabang, "Ya Dewa, perempuan yang dijadikan persembahan itu bersembunyi di luar goa sekarang! Tolong jangan lewatkan waktu keberuntungan Anda!"
Detik itu juga aku mengumpat dalam hati.
Bei Mingyan diam-diam memegang tanganku dan dalam sekejap ia membuat kilatan tajam.
Segera setelahnya, beberapa iblis kelabang, di bawah komando raja kelabang merangkak ke arah kami.
Bei Mingyan tiba-tiba berdiri, menarikku ke dalam pelukannya, dan segera mengulurkan tangan besarnya untuk menutupi mataku.
Detik setelahnya aku mendengar teriakan menggema di dalam goa. Ada cairan hangat yang jatuh di wajahku, yang berbau amis dan asin.
Aku tahu Bei Mingyan telah membunuh seekor kelabang dan tidak ingin aku melihat adegan kejam itu.
Padahal, aku tidak serapuh yang ia kira.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者