Sebenarnya… mungkin perkataan Qin Yu itu terdengar biasa saja, tapi saat Tang Siyi mendengarnya, ia malah merasakan perasaannya bergetar dan geli, ia juga merasa jantungnya berdetak dengan sangat cepat seolah jantungnya ingin melompat keluar dari rongga dadanya.
Ia memegang dadanya sendiri dan pipinya yang merah menunjukkan perasaan malunya.
Mereka berdua tidak bicara lagi dan hanya terdengar suara napas mereka.
Tang Siyi merasa ragu beberapa kali, ia terus menelan air liurnya tapi ia sama sekali tidak bisa mengatakan apa yang ingin ia katakan dan pada akhirnya ia hanya berkata, "Ah sudah dulu ya, aku mau tidur."
Kemudian ia menggigit bibirnya dan dengan sangat sengaja berkata, "Kamu harus menungguku sampai tidur baru tidur ya, kamu sudah janji."
"Iya."
Qin Yu tanpa ragu mengiyakannya.
Kemudian sepanjang malam ia tidak menutup teleponnya.
Tang Siyi awalnya masih bisa menahan diri tapi pada akhirnya ia pun tertidur.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者