Sepanjang perjalanan pulang dengan menaiki helikopter, baik Velina mau pun Daniel tak banyak berbicara satu sama lain.
Lagipula, suara mesin helikopter terasa begitu bising untuk mereka dapat mengobrol dengan nyaman.
Sederhananya, itu hanya akan menghabiskan energi mereka dengan sia-sia belaka.
Duduk di sebelah Velina, Daniel mengamati setiap gerak-gerik gadis itu, pandangannya tak pernah lepasa darinya barang sedetik pun.
"Aku tak akan kemana-mana, kok, terima kasih telah memperhatikan aku," Ucap Velina, mencondongkan tubuhnya ke arah Daniel, dan berbisik di telinganya.
Daniel tersenyum mendengar perkataan Velina padanya. Ternyata, gadis itu menyadari perhatian kecil darinya.
Lelaki itu hanya mengangguk kecil dan tertawa.
Sekitar lebih dari dua puluh menit kemudian, mereka sudah mendekati area lahan pribadi milik keluarga Marcello yang luasnya mencapai berhektar-hektar.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者