Sean anak jurusan IPA, bercita-cita sebagai dokter bedah, sama seperti pekerjaan ibunya. Tentu saja, Sean mengetahui hal-hal dasar dalam menangani seorang pasien.
Mensa pingsan cukup memakan waktu. Perjalanan Lano dari rumah menuju Rumah Mensa juga memakan banyak waktu. Apa lagi hari sudah menjelang sore sehingga jalanan jauh lebih padat, ramai dan macet sebab jam pulang kerja dan pulang sekolah bersamaan.
Setelah memberikan pertolongan pertama dan memastikan Mensa terbaring dengan nyaman, Sean memilih untuk menghabiskan waktu melihat banyak bingkai foto yang terpajang di ruang tengah rumah Mensa.
Rumah Mensa minimalist, sederhana, namun sangat nyaman untuk di tinggali seorang diri.
Terdapat banyak foto Mensa dari waktu ke waktu. Sebagian besar adalah foto Mensa bersama teman-temannya. Sean melihat banyak sekali muka Lano yang terpajang di sana.
Lano tidak berbohong, Mensa benar-benar tinggal sendirian.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者