webnovel

KHAWATIR TENTANG YUDHA

Sepanjang perjalanan, Rayyan hanya diam. Sedih. Tapi tak mungkin dia meneteskan airmata. Wanita yang bisa menyembuhkan sakit Ayahnya itu akhirnya harus pergi lebih dulu. Sakit apa? itu yang ditanyakan Rayyan sejak pulang dari kantor tadi. Padahal selama ini yang sering sakit adalah Ayahnya. Tapi kenapa justru Ibu tirinya itu yang lebih dulu pergi.

Rahasia Allah.. Itulah ungkapan yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang berputar di otak Rayyan saat ini. Jodoh, rizki, maut, semua sudah ditentukan oleh Allah. Bu Fatma adalah sosok wanita yang hebat dan selalu bijak di matanya. Begitu berjasa bagi hidupnya. Wanita ini yang selalu menjadi tempatnya mencurahkan hati saat dia berniat ingin rujuk dengan Arumi.

Wanita ini pula yang menjadi penyemangat sekaligus obat untuk Ayahnya yang mengidap gangguan mental.

"Pak bisa cepet sedikit? jangan sampai mereka menunggu melambatkan pemakaman gara-gara kita," ucap Rayyan yang pada akhirnya mau bersuara.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章