Arumi merasa tidak enak hati. ini adalah ketiga kalinya Keenan melamarnya. Apa yang harus dia jawab, yang pasti ada rasa iba yang ikut andil dalam hatinya. Belum lagi perasaannya yang tidak enak kepada Bu Ema. Bagi Arumi Bu Ema adalah orang tuanya selama di Garut. Dan sampai saat ini Arumi belum sempat untuk membalas kebaikan beliau.
"Maaf Mas Keenan, sepertinya aku harus shalat istikharah dulu. Aku tidak bisa memutuskan dengan terburu-buru. Aku harap Mas Keenan mau menunggu."
"Tentu Arumi. Aku akan menunggu jawabanmu." Keenan tersenyum. Ia merasa kali ini ada harapan. Setelah dua kali lamarannya ditolak, hari ini Arumi seperti memberikan kesempatan untuknya walaupun membiarkan Arumi untuk salat istikharah terlebih dahulu.
"Terima kasih Mas Keenan. "
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者