Hasnah dan Putri tiba saat mereka selesai makan malam. Raihana meminta ayahnya menjadi kuda. Anak itu naik di atas punggung Richman dan memerintah ayahnya berkeliling di ruang tamu dengan merangkak, sementara Raihana tertawa riang di atas punggungnya.
Putri memandang keduanya dengan perasaan cemburu, tentu saja dia tidak bisa ikut bermain seperti itu. Selain tubuhnya Sudah tinggi dan besar, umurnya juga sudah 9 tahun, dia malah terlihat seperti remaja.
"Ayah..ayah!" panggil Putri.
"Ya!..." Richman menjawab dengan terengah-engah.
"Ayah...!"
"Sister...jangan ganggu!" kata Raihana memonyongkan mulutnya. Putri cemberut.
"Nana...stop... Nana....stop!" Murni menegur Raihana ketika melihat Richman kelelahan, tetapi dia menuruti saja kemauan Raihana.
Dia seperti di hukum anak perempuan bungsunya itu.
Murni memberikan jus segar kepada Richman setelah dia duduk istirahat. Sekilas orang luar melihat, mereka berdua baik-baik saja. Seperti pasangan suami-istri yang tidak bercerai.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者