webnovel

Keluarga Mereka Perlu di Waspadai

Sejak Maulana pandai bicara, ada peraturan khusus yang berlaku secara alami, Richman dan Murni tidak lagi memanggil masing-masing dengan menyebut nama tetapi ayah dan bunda, karena setiap memanggil nama suaminya, Maulana ikut juga memanggil nama ayahnya. Di rumah itu hanya ada ayahnya Maulana, Bundanya Maulana. Murni harus hati-hati dengan putranya sebab dia sudah pandai bercerita dan pandai menilai seseorang, ia selalu protes bila ada yang tak sesuai, ia juga bisa curhat.

Sejak tau akan punya adik Maulana bersikap sangat manis, ia melayani bundanya setiap hari. Menyediakan sarapan bundanya di meja dekat ranjang. Ia juga menyelimuti bundanya saat tidur dan tentu saja tidur di sisi bundanya di ranjang, ayahnya malah tidur di sofa. Biasanya Maulana tidur sendiri di kamarnya, sekarang dengan dalih menjaga bundanya ia tidur di kamar bunda. Richman mengerti itu hanya alasan Maulana saja.

"Bunda....bunda Lana tidak suka sama ibu Rita..." Maulana naik ke punggung Richman yang tidur tengkurap disisi Murni. "Kenapa?" tanya Murni. "Dia cerewet", Murni tertawa, Richman tidak mendengar dia sudah tertidur. "Lana suka sama tante Diah, dia lucu... suka cerita film perang dan robot-robot.... Lana sering nonton di HP Miss D". " Nonton di HP? " Murni pura-pura marah. Ia memang tidak membolehkan anaknya main HP. Maulana mengacungkan 2 jarinya. VIS. ia takut bundanya marah. "Cuma sebentar, sure deh...sorry! ", Maulana mohon maaf dengan cara menggemaskan. Maulana sering mencampur bahasanya dengan bahasa inggris bila bicara dengan bundanya dan kakek om Aji. " wait the minute...who is she Miss D?" Murni tau Radiah mengganti panggilannya Miss D. Maulana tertawa. "Tante Diah, mom! " Murni melotot, ia tak suka di panggil mommy. Maulana tertawa, dia suka menggoda bundanya. Ia segera menghujani bundanya dengan ciuman. Richman bangun. Ia iri dengan Lana dan bergerak hendak mencium Murni juga, tapi dihalang-halangi Maulana tangan kecilnya menutup hidung dan mulut ayahnya. Richman mengalah. Maulana senang. Mulai sekarang Lana jadi "Bodyguard mommy! " Maulana berkacak pingging berdiri tegak diatas ranjang matanya melotot melihat ayah dengan galak.

Richman memberi hormat. Siap Kapten! Murni tertawa geli. ia Richman rebah disisi Maulana. Polisi kecil berbaring diantara mereka berdua.

Sore hari Miss D datang berpakaian olahraga membola bola dan pluit. Ia mengajak Main bola di halaman.

Mereka membuat gawang dengan sandal. Richman datang dan bergabung bernain. Om Aji melihat keseruan mereka ikut bermain juga. Permainan sekarang diatur, Miss D dan om Aji melawan Maulana dan ayah. Permainan tambah seru. Pasangan Miss D dan om Aji kalah atau pura-pura kalah.

Di kejauhan Hasnah memandang cemburu kepada Radiah. Dia tidak bisa seperti Radiah yang mudah mengambil hati orang. Maulana sudah pindah ke lain hati.

Esok harinya om Aji sudah memasang 2 gawang mini di halaman dan menambah 2 bola baru. Juga membeli sepatu bola untuk mereka berempat. Sepertinya mereka akan lebih sering bermain bola. Murni senang anaknya tidak lagi bermain HP.

Tapi ternyata esok harinya hujan, ia permainan bola di batalkan. ia Maulana kecewa. Radiah mengajak nya mencuci mobil di bawah runah. Rumah panggung ini tingginya satu meter setengah di bawah rumah dijadikan parkiran mobil dan gudang peralatan dan kamar mandi untuk para tamu dan security. Mereka menyuci mobil sambil bermain sabun. Mereka asyik bermain sabun dengan gembira. Kesempatan ini digunakan mesra-mesraan dengan Murni. Body Guard Mommy lupa dengan tugasnya.

***

Kehadiran Radiah alias Miss D di keluarga H Richman sepertinya mampu menghilangkan kekakuan antara dua keluarga. Paman Sahril di masa lalu sebagai kakak tertua ibunya Murni pernah berbuat tidak adil terhadap Murni, semua asset ibunya Murni telah dijualnya dan membiarkan Murni membiayai hidupnya sendiri hingga tidak pernah mengecap pendidikan formal. Namun Murni tidak pernah mengingatnya apalagi mendendam.

Tetapi kehadiran keluarga Sahril di tengah-tengah mereka perlu diwaspadai. Setidaknya bagi Mbo Minah dia tidak berhutang apa-apa dengan mereka. Apalagi kemudian dia tahu Sahril juga sudah menghabiskan warisan almarhum suaminya. Jadi ketika satu keluarga itu berniat menguasai asset mbo Minah secara gratis, ia iperlu mengambil tindakan antisipatif dengan tegas. Meskipun mbo Minah tidak menggunakan rumahnya dalam waktu lama tetapi ia wajib mengingatkan mereka tentang batas hak guna mereka di rumah itu. Tentu saja hal ini akan bersinggungan dengan semua penghuni rumahnya. Tapi mbo Minah sudah mempertimbangkan hal ini secara bijaksana dan hati-hati.

Sebenarnya Mbo Minah tidak ada hubungan keluarga dengan mereka, almarhum suaminya adalah saudara kandung ibunya Murni, sedangkan ibu Murni dan suaminya saudara lain ibu dengan Sahril. Ia terkait keluarga dengan Murni karena sekarang menikah dengan kakek Richman. Jadi wajar saja kalau mbo Minah melakukan perhitungan ekonomis kepada Mereka.

Semenjak keluarga Sahril tinggal di rumahnya, rumah itu kondisinya tidak terpelihara dengan baik, apalagi Zul membuka bengkel di sana sehingga rumah itu jadi kotor dengan sisa-sisa oli dan atribut bengkel lainnya. Lemari kaca di toko itu banyak yang pecah dan rusak. Mbo Minah kemudian meminta hitungan kontrak dengan Rita dan paman Sahril. Hal ini membuat Rita sakit hati dan marah. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa selain setuju.

Bagi Radiah hal itu tidak ada terpengaruhnya dengan dirinya, ia punya rencana lain untuk hidupnya.

Belajar dari pengalaman Murni selama ini, ia mulai memikirkan masa depannya sendiri. Dia ingin sukses di usia muda. Tentu nasibnya tidak seberuntung Murni sekarang, tetapi ia punya kesempatan untuk merubah hidupnya di masa depan.

Ketika di 'Villa Murni' membuat acara syukuran 7 bulanannya Murni, ia menyampaikan keinginannya untuk bersekolah lagi.

Murni dan Richman menyambut baik keputusannya. "Kamu sekolah kemana?" Tanya Richman. Diah kaget, "Boleh memilih kah? " tanyanya polos. Richman tersenyum mengiyakan. "Bandung!" Radiah menjawab bersemangat. Maulana tiba-tiba menangis. "Lho kok nangis?" Radiah menghampiri dan memeluknya. "Miss D jangan pergi, nanti aku main sama siapa?" Maulana menangis keras disambut tawa semua yang ada di ruangan.

"Nanti kamu bisa nyusul kok! " bujuknya. Maulana diam. "Boleh ikut ngga? " boleh". "Betulan?! "Iya....tapi tunggu kamu lulus SD dulu". Radiah menggodanya. "Huaa! " Maulana histeris. Tapi semua orang malah menertawakannya.

Sore itu untuk mengobati kesedihan Maulana ia membelikannya sepeda mini roda 4 dengan uang tabungannya sendiri, lalu ia melatih Maulana naik sepeda. Sebentar saja sudah terlihat keceriaan di halaman belakang rumah. Maulana berkali-kali jatuh kakinya terluka., tetapi ia tidak menangis. Malam harinya Richman mengobati luka-lukanya putranya yang tertidur sambil meringis kesakitan.

Hasnah terdiam melihat Radiah yang sibuk menjahit pesanan tetangganya. Hasnsh tau tadi sore Radiah membelikan sepeda untuk Maulana. Mengapa dia tidak punya ide seperti itu.

Diam-diam dia menyusun rencana di dalam hatinya.

下一章