webnovel

Hay baby girl...

Melihat darah keluar dari pahanya tadi saat dirumah, jantung gue lemas banget. Gue mulai berpikir ada yang ga beres sama kehamilan dia ini. Makanya tanpa waktu lama gue langsung bawa dia kerumah sakit.

Sumpah, selama dalam perjalanan gue ketakutan banget tapi gue ga menunjukkan itu depan khristal, gue harus meyakinkan dia bahwa semuanya baik-baik aja. Dan gue berusaha menenangkan dia sambil mengelus perutnya mencoba mengurangi rasa sakitnya.

Begitu sampai rumah sakit, gue langsung gendong dia keluar dari mobil dan berteriak manggil susternya kayak orang gilak. Dengan sigap mereka langsung menangani istri gue.

Begitu dia dibawa dalam ruangan, sementara yang lain mempersiapkan peralatannya, gue menatap khristal, mencoba kasih semangat sama dia. Dan paling penting gue kembali mengatakan cinta sama dia, gue ingin meyakinkan dia bahwa gue beneran tulus mencintai dia bukan bohong seperti ucapan dia tadi.

I love you.. I love you..kata-kata itu berulang kali gue ucapkan didepan wajahnya sambil menyatukan kening dan hidung kita. Gue ingin dia tahu tatapan mata gue, bahwa ini tatapan penuh cinta bukan bohong.

Tadinya gue ingin menemani dia didalam namun ternyata aturannya ga bisa. Dengan berat hati gue akhirnya keluar dari ruangan namun saat masih megang gagang pintu, gue kembali menoleh kebelakng untuk melihat dia ternyata dia juga melihat gue, gue pun tersenyum dan kembali mengataka i love you meski tanpa suara setelah itu gue keluar dari ruangan.

Begitu gue keluar ruangan dan baru aja gue bersandar disamping pintu ruangan, gue tiba-tiba dipukul sama joshua. Gue ga melawan, gue membiarkan dia puas mukul gue agar rasa sakit ini sama seperti rasa sakit khristal.

Setelah dia puas mukul gue, gue kembali bersandar didinding, gue menangis sejadinya. Gue merasa gagal lagi menjaga mereka, gue merasa ga pantas bersama mereka.

Namun james menepis semua ucapan gue, James selalu memberi gue semangat dan keyakinan bahwa mereka baik aja.

"mereka kuat dir, istri dan anak lo kuat sama seperti papanya yang kuat memperjuangkan mereka.." lagi-lagi james menyemangati gue dan menghiraukan ocehan Josh, gue cuma mengangguk sambil menangis.

"dirles lihat gue..!!" tegas james, lalu gue melihat dia dengan wajah yang sembab.

"khristal tidak akan pergi meninggalkan lo lagi untuk keduanya, percaya lah.." ucapnya sambil meluk gue.

Gue hari ini beneran sangat cengeng, gue hari ini beneran butuh sandaran, akhirnya gue juga membalas pelukan james dan menangis dibahunya, james hanya menepuk pelan punggung gue. James mengerti posisi gue saat ini.

"dirles, kita duduk dulu ya.., sambil menunggu khristal ayo mari ceritakan apa yang terjadi." ucap sera.

Sekarang kami duduk bersama sambil menunggu khristal. Dan mengalirlah cerita bagaimana ini terjadi.

"njir,, gue bunuh juga tuh si lisa ya.., tampang sok baik tapi sengaja manasin khristal.." geram julia.

"kampret bener tuh cewek, aisssshhh kalau cowok udah gue pukul kayak si bangsat bego ini." kesel josh.

"dir, maaf...seharusnya gue juga ga membalas pelukan lo kemarin. Astaga khristal jadi salah paham karena ini. Jadi dia mengira lo kembali sama gue dir?" ucap sera ga habis pikir dengan jalan pikiran khristal.

"ini juga bukan salah lo kok ser, disini kita ga ada yang salah." balas james menenangkan semua yang lagi panas.

"tapi james, karena ini khristal jadi ngalami kejadian kayak gini. Dan seharusnya dia ga berada didalam sana sekarang." jawab sera dengan mata berlinang.

"jangan panik sera.., semua baik aja. Percayalah..adik dan ponakan gue pasti baik-baik." ucap james tulus sambil megang kedua tangan sera.

"dir, lo tenang ya.., gue akan bantu jelasin sama khristal. Kita akan bantu lo. Bener kata james, semua akan baik aja. Lo ga usah khawatir ya.." ucap sera kembali menoleh ke arah gue.

"makasih ser, pliss yakinkan dia ya sera. Dan katakan sebenarnya gimana, gue ga mau kehilangan mereka lagi ser. Tolong bantu gue ya.." mohon gue.

"iya dir, gue akan bantu bicara sama khristal." dan gue pun mengangguk.

Oek.....oek....oek..!!

Semua mendadak diam namun saling memandang satu sama lain. Saat suster keluar ruangan memanggil suami dari pasien. Gue langsung bangkit berdiri, dan suster kemudian mengatakan bahwa bayinya adalah cewek lalu gue dipersilahkan masuk ruangan.

Saking bahagia mendengar kabar ini, gue sampai ga bisa berkata apa-apa lagi. Gue kembali menatap mereka semua dengan air mata berlinang akibat bahagianya. Kemudian james menepuk pundak gue dan ikut tersenyum mengangguk.

"temui kebahagiaan lo bro..." ucapnya dengan terharu, gue pun langsung mengangguk dan tanpa waktu lama gue masuk keruang.

Ceklekk...!!

Air mata gue semakin mengalir deras, saking ga percayanya dengan apa yang gue lihat. Si baby lagi dibersihkan dan khristal ga berhenti tersenyum memandang si baby.

"hai sayang..." dan dia menoleh kearah gue, namun betapa sedihnya gue saat raut wajahnya berubah jadi ekspresi biasa aja.

Tanpa memperdulikan ekspresinya, gue tetap mendekati dia bahkan memenggam tanganya sesekali mencium tangannya, bersyukur dia ga menolaknya.

"terima kasih sayang, terima kasih telah melahirkan putri cantik kita, kamu hebat sayang..dan kita jadi mama dan papa seutuhnya." ucap gue tulus.

"maaf pak, ini bayinya silahkan digendong ya.." ucap susternya, gue langsung berdiri dan menggendong anak gue dengan pelan-pelan dibantu sama susternya.

"terima kasih Tuhan atas anugerah indah ini, hai anak papa..., selamat datang kedunia sayang..., terima kasih udah hadir sayang..terima kasih anak cantik papa.." ucap gue dengan begitu terharunya apa lagi bayi gue ikut tersenyum pada gue meski matanya masih tertutup.

"i love you anak papa.." gue mencium hidung mancung mungilnya dan kali ini air mata gue jatuh lagi. Kemudian gue kembali menatap khristal yang sedang menatap kita. Gue mendekat kearah dia dan meletakkan bayi mungil kita diatas dada telanjang khristal karena baby sepertinya haus dan mencari makanannya. Dia sangat lucu..

"terima kasih sayang, ga akan pernah berhenti berterima kasih sama mama yang hebat ini.." gue mengelus sayang kepalanya namun dia masih diam aja. Hati gue begitu sedih lihat dia seperti ga senang gue berada disini.

"anak kita cantik bangetkan sayang, sama kayak kamu sayang..cantik dan imut. Ehh...ada yang kurang nih, gemesnya donk samaan..Hihihi.." mencoba menghibur dia.

"sayang, anak kita kayaknya menikmati banget minumnya.., pelan-pelan donk nak...papa ga akan rebut dari kamu kok.." kekeh gue.

"sayang, kita akan pulang ke rumah dulu kan?" tanya gue hati-hati.

"kita ga akan kembali bersama, cam kan itu..!!" ucapnya pelan namun tegas, hati gue sakit bener denger penolakannya.

"sayang...., plis..demi anak kita.." masih mencoba bersabar.

"jangan jadikan anak gue tameng lo. Kita ga akan pernah bersama lagi..pergi lo dari sini.."

"sayang....."

"gue bilang pergi dirles..!! " tegasnya dan gue kembali menghela nafas, lagi-lagi gue ditolaknya.

"gue akan pergi sayang, i love you..., dan tunggu papa kembali ya  SHALONA KHRILES SWIDGJER." kemudian mencium bibir khristal dan mengelus pipi gembul shalona. Gue bisa merasakan khristal terkejut dengan nama tersebut, lalu gue keluar meninggalkan ruangan ini.

Ceklekk...!!

"loh, kenapa lo keluar dir? mereka baik aja kan?" tanya james.

"mereka baik aja kok, khristal dan anak gue sehat kok. Titip sementara mereka sama kalian ya, gue pergi dulu.." ucap gue menahan sesak.

"dir, ini ada apa lagi? Khristal belum memaafkan lo?" tanya sera, gue mengangguk sedih.

"sera, katakan pada khristal kalau gue bener tulus mencintai dia.." gue langsung pergi dan menghiraukan suara mereka.

"james, ini ga bisa dibiarkan. Mereka harus bahagia james.." ucap sera mulai panik.

"sera, tenang ya..."

"james.."

"ini saatnya lo jelasin semua sama khristal ya, katakan kebenarannya gimana. Dan katakan pesan dirles tadi. Cuma lo sera...cuma lo yang bisa meyakinkan khristal. Gue percaya sama lo sera..." jawab james.

"he em..., gue akan jelasin semua sama khristal, gue masuk dulu kedalam ya."

Belum lagi sera masuk, namun  khristal udah keluar dari ruangan bersama baby dibantu sama susternya mendorong bangsalnya.

"mereka mau dibawa kemana sus?" tanya sera berlari kearah mereka sambil berjalan mengikuti dorongan bangkarnya. Disusul james, josh dan julia. Namun khristal mengalihkan pandanganya dari mereka semua.

"ibu dan bayinya akan dipindahkan ke kamarnya bu, bisa ketemu disitu aja ya bu.., mari.." jawab susternya. Dan kami mengikuti hingga sampai masuk ruang vip.

Dan sekarang kami semua berada diruangam vip. Kami ikut bahagia melihat kehadiran babynya masih anteng tidur diboxnya yang terletak disamping bangsal khristal. Lagi-lagi khristal mencoba menghindar tatap muka dengan kami.

"selamat ya dek, sekarang udah jadi mama.." james pertama yang mulai percakapan dibarengi mengusap kepala khristal, lagi-lagi khristal masih diam.

"khris, lo marah sama kita? maafin kita kalau ada salah ya.." sahut julia.

"hem..., kalian keluar dulu ya. Gue ingin bicara empat mata sama khristal " pinta sera dan mereka pun mengangguk lalu keluar dari ruangan ini.

"hai khris..."

"babynya lucu ya, cantik lagi kayak mama nih cantiknya.." masih mencoba ajak bicara meski dia masih diam.

"gue minta maaf khris..." sera memegang tangan khristal dan kali ini bicara serius.

"khristal.., gue tahu apa permasalahan kalian., dirles udah menceritakan sama kita."

"lo tahu khris, bahwa sebenarnya ini bukan salah dirles. Dan kebenaran dari foto itu adalah_" ucapan sera terpotong.

"bahwa dirles meminta kembali bersama lo. Iya kan? dia berhenti berjuang untuk gue, iya kan? dia bohong mencintai gue kan, iya kan sera?" akhirnya khristal bersuara namun sera cuma tersenyum.

"kenapa lo tersenyum? benerkan kata gue? kalian kembali lagikan? selamat ya kalau gitu.." lanjut khristal dengan wajah senyum miris.

"lo cemburu khris?" tanya sera simpel.

"ngomong apa sih lo, ga usah melarikan percakapan deh. Sana lo pergi, yang ada pacar lo yang ga suka lihat lo ke sini." jutek khristal.

"khristal..., kali ini dengerkan gue bicara ya." ucap sera semakin kuat memegang tangan khristal.

"dirles saat itu lagi frustasi, dia ketakutan khris, dia takut kalau lo ga akan maafin dia lagi. Dia curhat sama james dan josh, dia bingung gimana lagi cara meyakinkan lo, selama 3 bulan dia belum dapatkan maaf dari lo seutuhnya." khristal pun terdiam.

"gue dan julia dari belakang sedih mendengar curhatnya, ingin menghentikan kesedihan dia saat itu dan saat itu juga dia ulang tahun. Kita emang punya niat kasih dia kejutan kecil setidaknya itu bisa mengurangi sedihnya." mata khristal udah berlinang.

"saat kita merayakan acara kecilan itu. Tiba-tiba dirles meminta maaf dan berterima kasih sama kita, dia meminta maaf sama kita karena udah buat kita semua kecewa namun dia berterima kasih sama kita karena kita masih memperhatikan dan peduli sama lo.."

"lo tahu khris, dia menangis...dia menangis dan terus merasa bersalah karena telah menyakiti hati kita berdua. Untuk itu juga dia minta maaf sama gue karena udah mengecewakan gue juga. Kalau lo lihat kita pelukan itu juga tanda terima kasih dirles sama gue. Kamu tahu kenapa?" tanya sera dan khristal spontan menatap sera.

"karena gue ikut bantu dia mencari keberadaan lo khris, gue juga ikut kebandung kemarin mau menjelaskan apa yang udah terjadi dan meluruskan masalahnya, namun lo menghilang."

"dan lo tahu, saat lo akhirnya jumpa sama dia dikampus, itu karena gue yang kasih tahu dia setelah kita ketemu." air mata khristal akhirnya jatuh.

"dia bahagia banget khris, dan semenjak itu dia mulai berubah khris, hidup dia lebih semangat lagi meski lo belum maafin dia sepenuhnya."

"jadi.., kita pelukan sebagai tanda terima kasih, bukan maksud apa-apa, apa lagi sampai balikan. Bukan khris.." ucapan ini buat khristal semakin terisak.

"khristal...., dirles sangat mencintai lo...., dirles sangat tulus mencintai lo.., dia tidak berbohong seperti pikiran lo."

"hiks....hiks..., sera.." akhirnya khristal bersuara.

"pliss...., tolong mulai sekarang lo harus PERCAYA sama dirles suami lo sendiri. Dia CINTA sama lo khris..." isak khristal semakin kuat.

"lo juga masih mencintai dirles kan?" khristal tetiba terdiam.

"khristal, lo masih sayangkan sama dirles?" tanya sera lembut, lalu khristal mengangguk pelan.

"dan lo masih cintakan sama dirles?" tanyanya lagi. Khristal pun  mengangguk menangis, Sera langsung peluk khristal.

"jangan menangis khris, gue tahu kok kalau kalian masih saling mencintai, apa lagi dia, kayaknya sekarang lebih besar cintanya sekarang dari pada lo, hehehe.." mencoba menghibur.

"tolong jangan ragukan cinta dirles lagi ya khris, percayalah sama dia.., lo bisa lihat sendirikan selama 3 bulan ini perjuangan dia. Dia ga pernah menyerah lohh, jadi terima dia kembali dalam hidup lo ya..? kasih dia kesempatan ya..?" dia masih diam, ga menolak dan ga mengiyakan juga. Sera memahami itu.

"yasudah.., lo ga perlu jawab sekarang. Yang penting lo udah tahu semuanya. Jadi pikirkan dan renungkan kembali." jawab sera senyum sambil mengusap tangannya.

"SHALONA KHRILES SWIDGJER.." ucap khristal sambil melihat bayi mereka.

"hem? siapa itu khris?" tanya sera penasaran.

"SHALONA KHRILES SWIDGJER.., dirles memberikan nama itu pada anak kita.." ulang khristal dan kembali menatap sera.

"waaahhhh...., nama nya cantik banget mama.." ucap sera ikut terharu dan khristal mengangguk tanda setuju.

~•~•~•

(Welcome baby SHALONA KHRILES SWIDGJER...👶👶😍😍😘😘)

下一章