Saat Ernest tengah fokus menatap jalanan, ia dikejutkan dengan dering dari ponselnya. Sekilas dia melihat nama si penelpon, matanya terbelalak ketika mendapati Arka yang menelpon dirinya.
"Dek, bisa tolong angkat teleponnya nggak? Bang Arka lagi nelpon tuh, siapa tahu ada hal penting."
"Iya Bang aku akan mengangkatnya." Syila mengambil ponsel milik Ernest. Lalu menggeser gambar telepon warna hijau, lalu tersambunglah telepon itu.
"Halo Assalamualaikum."
"Halo Waalaikumsalam. Ini sila? Ernest mana Syil?"
"Bang Ernest lagi menyetir mobil Bang. Jadi aku yang disuruh menerima telepon abang."
"Tolong kamu loudspeaker ya. Biar Ernest juga terdengar. "
"Iya Bang sudah."
"Nest, barusan Abang dapat kabar dari ayah Revan, Mama Safina meninggal tadi habis ashar."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者