Roh Hijau Gunung Biru (1)

Fajar menyingsing malas hingga mentari pagi naik.

Sambil menghabiskan bekal, mereka membicarakan hal-hal remeh. Mulai dari nama tempat ini, makanan kering, betapa rindunya mereka akan kasur dan naungan atap, hingga spekulasi mengenai nasib Pangeran Pertama, Perang Saudara, bagaimana potensi "bisnis" mereka akan meningkat...

"Kita bisa menawarkan jasa kita kepada Pangeran Pertama..."

Bergidik Wander mendengar mereka membahas dengan serius calon korban dan klien, bagaimana keluarga Istana akan mengail di air keruh dengan jasa mereka.

Wander pun menyadari ke arah mana pembicaraan ini. Hal-hal kecil itu adalah transaksi. Empat Musim berupaya mendapatkan sesuatu darinya, dengan harga yang semahal-mahalnya.

 "Jangan ikut campur dalam Perang Saudara. Jangan memihak kerajaan mana pun atau memengaruhi jalannya perang."

Sulfa mendengkur bagaikan kucing tergelitik, "Apa bayarannya, Wander Oward?"