Ia tahu bahwa dulunya itu sebuah taman. Taman paling indah yang pernah dan akan ia lihat sepanjang hidupnya. Ia tidak tahu bagaimana ia bisa seyakin itu… Ia hanya tahu.
Taman itu sekarang gersang dari tanda kehidupan apapun. Permukaannya rengkah, memutih bagaikan tulang belulang kering. Pohon-pohon tercabut, melapuk atau kering, bergelimpangan dimana-mana seakan membentuk jejak kehancuran massal. Akan tetapi mahkluk yang berdiri di sana, tampak menikmati setiap saat berada di dunia kehancuran ini. Mahkluk dari cahaya dan api itu berdiri di tepi sebuah kolam hitam legam yang berbuih, apak, lengkap dengan tulang-tulang bertonjolan di permukaannya.
Mahkluk itu berdengung, "Waktunya sangat… singkat."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者