Jika saja hari itu para menteri, jendral, dan para abdinya tidak berhasil menghentikan ia untuk pergi ke Ibukota… Jika saja Pangeran Kedua, tidak meninggal… Tidak satupun bencana mengerikan ini akan terjadi. Ia sudah siap untuk mengorbankan nyawanya tapi takdir tidak mengizinkannya…
Pangeran Ketiga Kerajaan Telentium, Kajuki Huril Urand, sedang berjalan mondar mandir dengan kebingungan dan penyesalan. Jika saja ia perempuan, ia bisa menangis dan meratap tiada henti. J
ika ia rakyat jelata, ia akan berteriak-teriak bahwa maut dan kekacauan sudah dekat. Jika ia hanya sekedar bangsawan, ia pasti telah mengirimkan utusan dengan surat rahasia yang isinya mengikat sumpah setia dengan Pangeran Pertama demi mengamankan posisinya. Jika ia seorang militer, tentu akal dan pikirannya akan difokuskan untuk mengumpulkan apa pun yang bisa dikumpulkan dari sebuah angkatan perang yang rusak berat dan kehilangan semangat.
Tapi, ia adalah Pangeran. Pangeran Pemberontak pula.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者