Permohonan Monster Kayu!

"Aiyoo!" Han Li kemudian menendang Monster Bola Hijau itu, Monster itu pun tampak sangat marah pada Han Li.

Tak disangka Monster bola Hijau itu adalah Monster Kayu yang berasal dari 5 elemen!

Sungguh ini hal yang baik dan langka!

"Yin Wushuang, kamulah yang telah membunuh Si Jahat Chu Xiong, ini adalah benda yang bagus, apa kamu tidak ingin mengambilnya?"

Monster Bola Hijau itu pun langsung menjawab, " Aku tidak ingin tinggal bersama orang yang telah membunuh tuanku!"

Mendengar apa yang dikatakan Monster itu Yin Wushuang pun tertawa dingin, kemudian ia berjalan mendekati mayat Chu Xiong, ia mengambil kepalanya kemudian memberikannya kepada Jun Shangxie.

Dengan suara yang jelas Yin Wushuang berkata, "Kemarin anda telah membantu kelas F dengan mengundang para guru profesional untuk mengajari kami, dan sekarang saya telah membantu anda menyelesaikan kasus ini, berarti kita impas ya!"

Melihat Yin Wushuang memberikan kepala itu kepadanya, Jun Shangxie merasa apa yang dilakukan Yin Wushuang adalah hal yang.

Kemudian Jun Shangxie pun bertanya kepada Yin Wushuang sambil memainkan jari jarinya "Kamu…. Kamu sengaja membantuku menyelesaikan kasus ini untuk balas budi karena kemarin saya telah menugaskan para guru profesional itu mengajar di Kelas F?"

Yin Wushuang tadi dengan jelas mengatakan kepada Jun Shangxie bahwa ia telah 'membantu' menyelesaikan kasus tersebut.

Yin Wushuang mengerutkan alisnya, sebenarnya ia sendiri juga tidak tahu kenapa Tuan Muda Jun justru fokus pada kata 'membantu' bukankah harusnya ia fokus pada kata 'impas'?

Hmm.. Sepertinya Jun Shangxie saat itu kurang fokus.

Saat itu Jun Can masih berada di kaki gunung bergegas lari menuju puncak.

"Tuan Muda Jun, Nona Yin… Apakah kalian terluka? Oh…. Kepala ini…."

"Bungkus saja!"

"Baiklah!"

Setelah itu, Jun Shangxie dan Jun Can pergi meninggalkan gunung Lishan, sebelum mereka berdua turun dari puncak gunung Li, Jun Shangxie menatap Yin Wushuang lalu berkata, 

"Yin Wushuang, apa maksud perkataanmu tadi? Impas?" Jun Shangxie masih memikirkan perkataan Yin Wushuang tadi.

"Kenapa? Bukannya kamu seharusnya senang?"

Mendengar pembicaraan Yin Wushuang dengan Jun Shangxie, Jun Can pun bingung. Dari pembicaraan mereka Jun Can mengira bahwa Jun Shangxie sedang tidak menyukai seseorang.

Setelah Jun Shangxie dan Jun Can pergi, Han Li yang saat itu berdiri di belakang Yin Wushuang, berkata pada Yin Wushuang "Tuan Muda Jun sepertinya sangat mengkhawatirkanmu, karena tadi saat dia sampai di rumah Chu Xiong, dia langsung menanyakan keberadaanmu!"

Yin Wushuang dengan dingin berkata, "Sepertinya kau sangat suka bergosip!"

Seketika Han Li pun langsung terdiam.

"Pedang kembalilah!" Yin Wushuang memerintahkan agar pedangnya kembali kepadanya, tidak lama kemudian semua pedang itu pun langsung berkumpul dan kembali menjadi satu di tangan Yin Wushuang."

Tiba-tiba Han Li mengeluarkan sebuah gelang kemudian ia memakai gelang itu ditangan kanannya.

Gelang itu juga dilengkapi dengan bel yang suaranya sangat nyaring.

Saat Yin Wuhuang turun dari puncak gunung, tiba-tiba ia merasa seperti ada yang menarik-narik celananya.

Kemudian ia pun melihat ke bawah dan ternyata itu adalah Monster Kayu itu, Yin Wushuang kemudian bertanya pada Monster Kayu itu, "Kenapa?"

"Tidak, tidak apa-apa."

Ia mengikuti jejak Yin Wushuang turun dari puncak gunung.

Ketika Monster Kayu itu mengetahui bahwa Yin Wushuang benar-benar akan meninggalkan gunung Li, ia segera menghampiri Yin Wushuang kemudian ia pun menarik-narik celana Yin Wushuang lagi.

Monster itu tiba-tiba menarik celana Yin Wushuang dengan kuat, lalu ia pun meneteskan air mata.

Ketika air matanya menetes dan jatuh ke tanah, seketika rerumputan dan bunga-bunga yang ada di sana langsung tumbuh hijau dan subur, sungguh sangat menawan, kupu-kupu pun berterbangan.

Pohon pohon yang sudah hampir mati juga tumbuh kembali,daunnya berterbangan.

Han Li mengelus monster, "Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?"

Jika kau terus menangis, apa yang akan terjadi lagi?

"Saya… Air mata saya tidak bisa keluar lagi." Monster Kayu itu mengeram.

Monster Kayu itu telah membuat perjanjian dengan tuannya, tapi jika saat ini tuannya telah meninggal, maka Monster Kayu itu hanya bisa menjaganya di tempat tuannya meninggal, dan menunggu kedatangan tuan berikutnya.

"Jadi?" Yin Wushuang bertanya

Monster Kayu itu berpikir sejenak kemudian menjawab pertanyaan Yin Wushuang. "Saya tidak sengaja membuat perjanjian dengan Chu Xiong, saya telah lama sendirian, hanya Chu Xiong yang datang ke Lishan sendirian, dan dia berkata bahwa tidak akan membiarkan saya sendirian, tetapi karena ada sihir yang menyerang saya jadinya saya pingsan, dan setelah bangun dia sudah meninggal."

Lishan dulu adalah kuburan massal. Banyak orang tahu bahwa gunung ini lebih horor dibandingkan dengan kuburan yang telah diratakan.

Tidak ada yang ingin datang ke Lishan, bahkan jika ada orang yang masuk, mereka adalah biksu.

"Tadi bukannya kamu bilang tidak ingin bersama orang yang membunuh tuanmu?"

"Tadi saya...saya baru sadar, jadi belum sadar seratus persen!"

Monster Kayu itu menjawab dengan bangga, "Mmm, lagipula kamu sudah membantuku menghilangkan sihir itu, setelah aku pikir-pikir aku rela menurunkan harga diriku dan bersedia ikut denganmu."

Secara tidak langsung Monster Kayu itu mengatakan bahwa kondisinya saat ini menjadi jauh lebih baik itu semua karena bantuan dari seorang perempuan!

Seharusnya Yin Wushuang senang dengan ketersediaan Monster Kayu itu ikut dengannya, karena banyak orang yang ingin memiliki elemen ini untuk mencapai kesempurnaannya.

Hampir semua orang yang ingin memiliki elemen itu namun mereka sangat sulit mendapatkannya, tetapi kini Yin Wushuang bisa dengan mudah memilikinya!

Han Li antara iri dan memujinya.

Han Li sebenarnya juga ingin memiliki elemen itu, tetapi ia juga sadar bahwa saat ini ia sama sekali tidak memiliki kekuatan super seperti Yin Wushuang. Han Li awalnya tidak menyangka Yin Wushuang bisa mendapatkannya dengan mudah.

Tetapi, kekuatan Yin Wushuang memang benar-benar hebat!

Jika Han Li dibandingkan dengan Yin Wushuang, mungkin bagai langit dan bumi.