Semuanya adalah Takdir (2)

"Aku mengerti. Sekarang aku akan pergi mencarinya, mama langsung pulang saja. Jangan khawatir, aku akan menanganinya." Nada bicara Ye Yan sangat tenang.

"Kamu tidak datang ke rumah sakit? Apa kamu tahu dia pergi ke mana?" Leng Ruobing bertanya dengan tidak sabar.

"Kurang lebih aku dapat menebaknya, tapi masih belum bisa dipastikan. Tenanglah, aku pasti akan membawanya kembali." Ye Yan berkata.

"Apakah kamu memberitahunya tentang hilangnya Fey?" Leng Ruobing tahu pertanyaannya sia-sia, tetapi dia tetap ingin memastikannya sendiri.

"Ya." Ye Yan menjawab dengan jujur, "Hari pertama ketika dia sadar aku langsung memberitahunya."

"Baiklah…" Leng Ruobing menghela napas, "Aku bisa memahamimu. Mungkin kamu merasa kalau tidak seharusnya menutupi hal semacam ini darinya. Tapi mestinya kamu membicarakannya dulu dengan kami."

"Maaf…"