Lilin-lilin menyala, dan Simfoni Beethoven 'Pathetique' terdengar di tempat melayat.
Billy Li mendekati tubuh yang terbaring di peti mati selangkah demi selangkah, setiap langkah terasa seperti sedang menorehkan luka di dalam hatinya. Ia benar-benar takut menyaksikan tubuh yang berbaring itu benar-benar Shia Tang.
"Li?" panggil Louis Rockefeller yang kemudian bangkit dan terkejut dengan kedatangan Billy Li.
"Dia sudah mati, buat apa kamu kembali? Jika bukan karena kamu, Shia tidak mungkin mati!" kata ibu Gu yang sangat berduka dan ingin sekali memukuli Billy Li, namun ayah Gu dengan cepat menariknya pergi.
"Temui dia untuk terakhir kali, ucapkan selamat tinggal, jangan sampai kalian berdua terjerat di kehidupan selanjutnya," kata ayah Gu yang tidak bisa menyembunyikan pengertiannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者