Tangan Xia Wanan langsung berhenti di udara.
Ekspresinya membeku, menatap pintu di depannya dan bibirnya menekan menjadi garis lurus. Namun sinar matanya seketika menghilang.
"Ya. Xie Lin bilang kalau Xia Wanan mengalami tekanan psikologis karena terlalu menginginkan seorang anak yang menyebabkan munculnya reaksi fisiologis sama persis dengan kehamilan ... Nenek, kau juga tahu bagaimana kondisi fisiknya. Jadi jangan salahkan dia. An An ... dia ... tidak sengaja melakukannya."
"Bagaimana mungkin aku bisa menyalahkan An An? Jingnian, nenek ingin kalian memiliki anak, tapi bukan berarti nenek menekanmu agar segera memiliki anak. Nenek paham. An An akan tetap menjadi menantu kami di keluarga Han dan istri cucuku. Hal ini tidak akan pernah berubah, tidak peduli apa yang terjadi dengannya di masa depan, bahkan jika dia tidak bisa punya anak seumur hidupnya."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者