webnovel

Mencoba Mengikhlaskan

6 bulan telah berlalu, kehidupan yang dani alami sangatlah berbeda. Ia mencoba menjadi siswa yang baik, patuh dan sopan. Dan bu lili? Beliau benar-benar resign. Dia hilang dari hidup dani, meninggalkan hati dani yang sangat mencintai nya itu. Sejak bu lili pergi dani memutuskan untuk memberi semua hati dan perhatian nya hanya kepada inay yang sekarang masih menjadi pacar nya itu. Sekarang ia akan melaksanakan UJIKOM yang akan di laksanakan pada jam 07.00 pagi sampai jam 16.00 sore.

"Ayo dan. Udah siap belum lo?" Tanya zaki saat menghampiri kamar nya. Dilihat nya dani sudah rapih dengan baju seragam milik nya itu.

"Udah nih. Kok gue deg-degan ya zak? Takut ga lulus."

"Doa yang baik aja. Lagian kan lo udah pelajarin semua nya. Udah lah di bawa santai aja."

"Yaudah ayok."

Dani dan zaki berjalan menuju Lab sekolah nya. UJIKOM merupakan hal yang sangat penting bagi anak SMK. Ibarat nya nilai yang akan mengetahui kehidupan selanjut nya yang akan di jalani. Kalau tidak lulus bisa saja, namun sertifikat yang sangat penting tidak di dapatkan nya.

Dani dan semua murid TKJ kelas 12 akan melaksanakan UJIKOM hari ini. mereka mempersiapkan mental dan otak untuk menghadapi UJIKOM itu. Karena memiliki waktu selama 2 hari maka yang di lakukan yang lain sangat lah, Karena materi yang di berikan cukup rumit sehingga memusingkan kepala siapa saja, ditambah server milik sekolah yang sedang bermasalah membuat hasil yang di berikan tidak menjadi maksimal dan selalu saja gagal.

Waktu sudah menunjukan pukul 12.00 siang. Seluruh murid di istirahatkan untuk shalat dan makan. Setelah melakukan semua itu siswa dan siswi kelas 12 TKJ 1 berkumpul di kantin untuk membicarakan UJIKOM yang baru saja mereka hadapi.

"Eh susah banget anjir! Beda banget sama yang kita pelajarin!" ngeluh iren kepada semua orang yang berada di kantin.

"lah kita gampang ya bel. Sesuai yang di ajarin." Heran arin.

"Iya kok."

"Udah di suruh jawab kayak ginian. Pegel banget sumpah." Tambah fitri sambil menyodorkan beberapa lembar kertas yang tidak tahu apa isinya.

"Lah kok beda? Kita kayak gini." Ujar arum memberikan soal kertas milik nya. Memang setiap kelas hanya berisikan sepuluh orang anak. Jadilah 12 TKJ 1 dijadi kan beberapa kelas. Tapi aneh nya setiap kelas memiliki soal yang berbeda padahal mempunyai server yang sama.

"Lah iya kok beda si." Heran elsa.

"Tapi diruang kita soal nya kayak gitu kok." Ujar syifa.

"Kenapa yang beda di ruangan aku doang ya?" ujar arin heran.

Kring.. kring..

"Udah bel. Mending kita masuk kelas aja yuk bel." Ajak arin.

"Yaudah ayuk rin." Abel dan arin pun berjalan kearah kelas yang sedang mereka tempati untuk UJIKOM.

"Eh, aku bingung tau. Masa kita doang yang soal nya beda."

"Yaudah nanti kita Tanya aja. Lagian kan masih ada besok rin, siapa tau aja kita di kasih yang kayak gitu besok." Ujar abel menenangkan.

Sesampai nya mereka di sana memang UJIKOM sudah di mulai. Di tandai dengan duduk nya sang pengawas di bangku paling depan.

"Anjir ga bisa. Padahal udah selesai." Teriak dani kesal.

"Kenapa dan?" Tanya arin yang duduk di belakang dani.

"Gue udah bisa konfigurasi tapi di connect ke internet ga bisa. Ini kenapa si?!"

"Iya dari tadi gue nyoba buat connect ke internet juga ga bisa."

"Iya sama." Ternyata bukan hanya dan yang mengalami masalah. Satu kelas itu mengalami masalah yaitu tidak bisa di connect ke internet. Padahal hal itu lah yang menentukan UJIKOM berhasil atau tidak.

Setelah mencoba lama nya tak terasa bahwa jam telah menunjukan pukul 15.45 sore.

"Pak, kalau sekarang ga bisa besok masih UJIKOM kan?" Tanya dani kepada pengawas.

"Engga, Cuma satu hari dek. Emang ga di kasih tau?"

"Lah?! Bukan nya kita UJIKOM dua hari?" Tanya semua murid itu kaget.

"Engga Cuma satu hari."

"Jadi kalau ini ga bisa gimana pak?"

"Ya berarti minggu depan akan mengikuti remedial. Sudah waktu nya pulang. Kalian bisa pulang. Hasil nya akan di beritahukan oleh kepala sekolah ya."

Semua pun keluar dengan muka yang sangat kesal. Bagaimana tidak? saat jam sudah selesai baru di beritahu bahwa ujian di laksanakan satu hari saja.

***

Inay

Tadi gimana UJIKOM nya? Lancar?

Engga, kayak nya aku remedial minggu depan.

Remedial? Kok bisa?

Iya, tadi internet nya error.

Mudah-mudahan pas remedial nanti berhasil ya.

Amin..

"Dan, gimana tadi?" Tanya zaki kepada dani. Saat ini mereka telah berada di asrama sedang bertidur ria di kamar dani.

"Internet nya tadi gue gabisa di sambungin."

"Iya di kelas gue juga gitu."

"Berarti minggu depan lo remedial dong?"

"Iya kayak nya."

"Sama gue juga minggu depan remedial. Males banget anjir gue. Udah ga-mood."

"Jalan yuk ke caffe gitu. Bosen gue, pusing kalau liat nya suasana asrama terus."

"Caffe mana?"

"Caffe gaul aja yang di belakang sekolah."

"Yaudah deh ayo." Mereka pun berjalan kaki menuju caffe yang di katakan zaki. Tempat nya sangat dekat sehingga berjalan kaki saja sudah bisa menempuh jalanan itu.

Sesampai nya disana saat ingin mengambil bangku dani melihat inay pacar nya sedang makan berduaan dengan anak kelas 11 yang bernama nantha. Nantha laki-laki yang sangat terkenal dengan bela diri nya. Ia sudah mendapatkan piala serta piagam yang begitu banyak dari bidang bela diri itu.

"Zak pindah ke warung ndeh aja." Warung ndeh adalah warung yang sangat asik buat di ajak nongkrong. Berisikan anak-anak remaja, kuliahan sampai bapak-bapak. Tempat nya memang kayak warung pada umumnya namun pemilik nya yang sangat baik membuat siapa saja sangat nyaman berada di lingkungan itu.

"Kenapa emang?" Tanya zaki saat mereka sudah berapa di warung ndeh.

"Gapapa. Sayang duit gue kalau ke caffe. Kalau ke ndeh kan Cuma beli kopi, kacang sama kuaci jadi nya ga ngeluarin duit banyak."

"Gue tau banget lo ga perah perhitungan sama duit. Lo ngeliat?"

"Ngeliat apaan si zak?"

"Ngeliat inay jalan sama nantha kan?"

"Mungkin mereka lagi belajar bareng. Kan bisa aja."

"Mana sini hanphone lo gua pinjem."

"Nih, zak gue ngerokok ya?" ujar nya meminta izin kepda zaki dan memberikan hanphone nya kepada zaki.

Semenjak ia berbaikan dengan zaki ia berubah menjadi sosok yang sangat penurut sama zaki, apapun yang zaki katakan bila itu baik untuk nya makan akan di lakukan.

"Yaudah. Jangan banyak-banyak tapi."

"Iya."

"Dan, inay WA."

"WA apa?"

"Dia nanya lo lagi dimana lagi ngapain kok ga bales WA dia kata nya."

"Bales aja apa kek. Males gue."

"Gue jawab aja lagi di ndeh. Gue Tanya balik ya dia dimana?"

"Hm."

Lagi main ama zaki di ndeh. Kamu dimana?

Lagi di asrama lah. Dimana lagi.

Ohh. Ga jalan-jalan emang? Kan lagi libur.

Engga. Jalan-jalan nya sama kamu aja nanti. Aku kalau ga sama kamu males keluar.

Ohh.

"Inay boongin lo dan. Dia bilang kalau dia lagi di asrama. Padahal jelas tadi dia lagi makan di Caffe bareng Nantha,"

"Biarin aja lah."

"Kalau ga suka kenapa maksain tetep jadian si? Putus aja lah. Cinta lo tuh bukan buat dia."

"Iya, gue baru sadar kalau yang gue rasain ke dia itu Cuma obsesi yang kalau udah dapet bosen gue ga cinta sama dia. Gue kira kalau gue jadian lama sama dia perasaan cinta gua ke dia jadi ada. Ternyata engga."

"Lo cinta nya sama bu lili kan?"

"Hm."

"Kejar aja dan! Masih ada kesempatan kok. Selama janur kuning belum melengkung mah! Siapa tau kisah cinta lo kayak Jevan di novel Crazy Real Love yang gue baca."

"Namanya novel ga seindah kenyataan zak. Udah lah gua lagi nyoba buat ngeikhlasin bu lili. Gue bakalan lupain dia. Doain aja semoga berhasil."

"Gue doain yang terbaik selalu buat lo dan."

********

下一章