webnovel

BAB 14

Setelah berhasil lepaskan diri dari pelukan leon,shera pun keluar dari ruang kerja leon bermaksud untuk membuatkan minuman untuk zili.

"Wow pelakor ketangkap basah sama istri sah jadi langsung keluar deh" teriak della dengan mata melirik ke seluruh penjuru ruangan. Shera terus mengabaikan semua ucapan della dan tidak peduli dengan semua gosip kantor.

Zili melangkah keluar ruangan leon karena di usir oleh leon.

"Nona zili." panggil della kepada zili

"Ya ada apa?" tanya zili sembari menghampiri meja kerja della.

"Apa anda tahu jika suami anda berselingkuh dengan sekretarisnya?" tanya della dengan senyum bermaksud.

"Suami?" tanya zili semakin bingung

"Iya suami anda itu kak,ehh pak leon" ucap della

"memang kenapa?" tanya zili penasaran

"beberapa bulan lalu ada karyawan yang menangkap perselikuhan pak leon dengan shera. Namun karyawan itu langsung di pecat" ucap della semangat

"apa kamu ada buktinya?" tanya zili

"Eemm video tidak ada tapi rekaman suara ada" ucap della memutar record di ponselnya.

'Leon,ini masih di kantor takut ada karyawan yang liat'

'Tapi aku udah gak tahan'

Dan seterusnya rekaman itu di putar sampai selesai sementara zili menahan tawanya.

'hahaha si anak kecil ini nakal juga kalo udah sama istri' bathin zili

"Sudah selesai nona zili. anda bisa langsung meminta suami anda memecat shera agar mereka tidak terus terusan berselingkuh" ucap della licik

"Tapi shera itu,,,," ucap zili terpotong karena leon memanggilnya

"zili,kembali ke ruang kerja saya" ucap leon

"Oke" ucap zili sembari berjalan menuju ruang kerja leon sementara shera sudah berada di meja kerja nya.

Zili kembali duduk manis di sofa dalam ruang kerja leon.

"Tadi di usir sekarang suruh balik lagi" ucap zili sembari memainkan ujung jemarinya acuh.

"Kamu jangan bicara apapun sama karyawan soal aku dan shera. karena mereka tidak mengetahui hubungan kami" ucap leon sembari meminum kopinya

"Kenapa harus di rahasiakan?" tanya zili bingung

"Karena itu permintaan shera" ucap leon sembari tersenyum

"owhhh ya aku gak akan bicara apapun. semua demi adik ipar dan calon keponakan ku" ucap zili senang.

Malam hari di rumah leon dan shera mereka berada di kamar dan leon memeluk shera dari belakang sembari mengusap pelan perut shera yang masih datar.

"Leon" panggil shera pelan

"hmm" jawab leon dengan mata terpejam

"Aku mau mangga" ucap shera

"ya kan ada di kulkas" ucap leon mengeratkan pelukannya

"pengen kamu yang kupas" ucap shera kesal

"Hmm males banget sayang" ucap leon tetap dengan mata tertutup

"Yaudah biarin aja gak jadi biar anak kamu sampe gede ileran" ancam shera sembari memerengutkan wajahnya.

"Oke oke ayo kita ke dapur" ucap leon dengan malas

"Gendong" ucap sher dengan nada manja

"Manja banget sih sayang" ucap leon sabar sembari menggendong shera di punggungnya.

Sampai didapur leon mendudukkan shera dengan hati hati dan langsung berjalan ke arah kulkas untuk mencari mangga. Setelah selesai leon pun meletakkannya dalam piring dan memberikan kepada shera. Leon menatap raut kecewa pada wajah istrinya.

"Kenapa?" tanya leon

"Aku gak mau mangga ini. aku mau mangga yang ada di halaman rumah mamah di jawa" ucap shera sembari mendorong pelan piring berisi potongan buah mangga.

"Ya ampun shera. kenapa kamu ngidam nya susah banget sih" teriak leon frustasi

"Kan bukan aku yang pengen tapi anak kamu. kalo kamu gak mau nurutin harusnya kamu gak usah semangat bikin anaknya doang" ucap shera kesal

"Oke oke. lusa kita ke solo" ucap leon mengalah karena ia yakin jika shera sudah cukup lelah harus mengandung anak mereka.

"Yesss.. terimakasih daddy" ucap shera dengan semangat mencium pipi leon dan memeluk leher leon.

"Oke sekarang kita istirahat. besok aku akan selesaikan semua pekerjaan dan lusa kita pulang ke solo" ucap leon sembari berdiri dan merangkul shera menuju kamar.

下一章