webnovel

Pisah?

Hari ini kedua keluarga berkumpul. kedua orang tua masing - masing sudah tahu' kalau kabar yang akan disampaikan oleh anak mereka bukankah kabar yang baik. Bagaimanapun insiden ulang tahun Dani, membuat mereka membuang harapan untuk anak merrka masih bersama.

"Ada apa kalian ingin kami datang?" Tanya Mirna memecah keheningan . "maaf ya kakak iipar kalau ini menyita waktumu" kata Daniel sambil tersenyum. Mirna langsung memandang Daniel dengan pandangan permusuhan.

"papa, mama, papa mertua juga mama mertua, kakak iPar, juga Dani....kami ingin menyampaikan sesuatu" kata Daneil sambil memandang wajah - wajah orang yang disayanginya itu. "jadi....Ada apa nak?" Tanya mama Mirella pada Daneil. sebagai orang tua perasaaannya tidak tenang.

"ma...pa...kami...memutuskan untuk berpisah" kata Daniel akhirnya. Meskipun mereka sudah menduga namun mereka masih terkejut ketika mendengar kabar ini secara langsung.

"apa tidak bisa kalian pikirkan lagi,,kenapa harus berpisah" kata mama Daniel histeris. Pasalnya dirinya amat menyayangi Mirella. Selama ini dirinya hanya memiliki anak laki - laki, kedatangan Mirella adalah kebahagiaan tersendiri untuknya, meskipun dirinya pernah acuh pada Mirella karena masalah salah paham Dani, namun dirinya sangat menyayangi menantunya itu.

"Mira....dengerin mama sayang, Daniel memang bodoh, dia memang banyak salah, tapi mama mohon jangan tinggalin Daniel sayang" kata mama Daniel sambil menangis dan memeluk Mirella. Adegan itu sukses menguras air mata semua yang Ada disana.

orang tua Mirella memandang sendu terhadap Mirella, putri mereka harus tersakiti lagi. mama Mirella sesungguhnya juga ingin memeluk sayang sang putri, namun tidak Enak dengan sang besan yang masih saja terus memeluk putri mereka.

"ini pasti karena kamu, cepat minta maaf, kamu janji jangan temui wanita ular lagi, dia itu tidak baik Dan..." kata sang mama gemas sambil menarik telinga Daniel.

"ma....bukan salah Daniel, ini memang keputusan kami berdua" kata Mirella sambil mengengam tangan sang mama mertua, entah kedepannya dirinya mungkin tidak akan bisa melakukanya lagi, apalagi kalau Daniel telah menikah dengan orang lain. "kenapa....kenapa baru sekarang?" Tanya papa Daniel yang dari tadi terdiam. "papa....apa - apaan sih...papa mau mereka benar - benar pisah" marah sang istri. "ma....bukan begitu, Mana mungkin papa mau mereka berpisah, dapat menantu seperti Mira itu sangat sulit, tapi...papa cuma mau tanya, kenapa baru sekarang kenapa tidak dari dulu- dulu" kata sang papa lagi.

"maaf kan Mira pa,,Mira sudah banyak menyusahkan papa" kata Mirella pada sang papa mertua.

"syukurlah...kalau kalian akhirnya berpisah juga, lagian lelaki sepertimu tidak pantas dapat wanita sebaik adikku" kata Mirna ketus. pasalnya dirinya begitu sakit hati saat tahu adiknya diselingkuhi. "Mirna....jaga ucapanmu" tegur sang papa. "Daniel..La,,apa kalian tidak mau berfikir lagi, ini bukan keputusan yang bisa kalian ambil saat emosi" kata Dani. "kami tidak emosi, namun kami sudah membicarakannya matang - matang" kata Daniel lantang.

"lalu....rencana kedepannya?" Tanya papa Mirella Kali ini. "Dua hari lagi,mama bersama Mira akan pergi liburan,untuk waktu yang terserah sama mereka" kata Daniel membuat semua orang terkejut. "apa.....liburan?" seru semuanya bingung. "kenapa liburan lagi?" bingung papa Mirella. pasalnya kemaren sang putri mengatakan akan pisah dengan Daniel, tidak tahunya mereka akur karena mau liburan, sekarang mereka bilang ingin pisah, namun kenapa Mirella masih berlibur juga.

"kenapa harus dengan mama" kata sang papa tidak terima.

"Karena mama yang tidak ada kegiatan, lalu sudah lama juga mama tidak berlibur, kemudian mama juga yang Paling sayang Mira" kata Daniel. " lalu...bagaimana dengan papa" kata sang papa geram. " papa Tenang saja, Ada Daniel juga Dani yang akan menemani papa" kata Daniel enteng. " kenapa tidak dengan mama mertuamu saja" kata sang papa lagi kembali menawar. " karena ada Alvin yang masih sangat bergantung sama mama" jawab Daniel lugas.

"jadi...maksudmu,,mama bisa berlibur bersama Mira...sampai mama bosan?" Tanya sang mama takjub. angukan Daniel membuat sang mama langsung memeluk dan mencium sang putra. " kamu memang putra mama" kata sang mama. " bukankah kalian mau pisah?" Kali ini Dani yang bertanya.

"tentu saja kami akan pisah,, kan Mira mau liburan sama mama, sementara diriku tidak mungkin juga begitu saja meninggalkan pekerjaan disini, bisa - bisa semua diambil alih oleh dirimu" kata Daniel sambil tersenyum.

"jadi....kalian tidak bercerai?" Tanya semua orang. " memangnya Ada kami bilang bercerai?, kami kan hanya bilang mau berpisah" kata Daniel sambil tersenyum menahan tawa yang siap meledak.

"syukurlah....mama senang mendengar ya" kata mama Mirella. "anak kurang ajar..." kata papa Daniel sambil melempar bantal sofa pada anaknya itu. "Mira....kamu yakin tidak mau cerai dari dia,,kamu bisa nikah sama Dani" kata papa Daniel geram.

"Mira...apa kamu yakin?" Tanya papa Mirella Kali ini. Mendengar snag papa mertua mengatakan itu, hati Daniel kebat kebit, bagaimana pun Mirella memang menganukan perceraian padanya, namun karena sesuatu diurungkanya. jangan sampai snga mertua membuat keteguhan Mirella untuk bercerai semakin menjadi." pa....Daniel memang banyak salah, Daniel banyak menyakiti putri papa, tapi...bisakah papa juga kasih satu kesempatan untuk Daneil pa,,Daniel janji akan selalu membahagiaakan putri papa, Daniel tidak akan menyakitinya lagi pa" kata Daniel pada papa mertuanya itu.

" Daniel....sejelek apapun kamu, jika Mira sudah memeilihmu,,kami orang tua hanya bisa mendukungnya" kata sang papa. jawaban itu membuat Daniel menghembus nafas Lega.

下一章