Mahendra menurunkan pandangannya, mematikan handphone dalam genggaman. Beberapa saat lelaki tersebut menunduk seolah sedang mengumpulkan keyakinan. Yakinkah dirinya untuk kembali meminta waktu, meninggalkan perempuan yang saat ini duduk di ranjang dengan wajah penuh harap.
Netra biru cemerlang belum benar-benar menatapnya, tatkala perempuan tersebut mengatakan kalimat bernada lembut, "Mandi lah terlebih dahulu supaya lelahmu hilang," dan dengan bermodal permintaan tersebut, Mahendra tahu istrinya saat ini sedang menekan kemelut hatinya dan menyembunyikannya rapat-rapat demi dirinya.
Mengangkat kepala, menatap manik mata coklat hangat yang selalu ia rindukan —yang kini tengah menyorot dirinya penuh harap, hingga seluruh sel-sel dalam tubuhnya tak kuasa untuk tidak memberi perempuan yang duduk di atas ranjang sebuah dekapan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者