"Jangan munafik" Dia memasang senyum manis, "Semua orang tahu, perempuan mungil dengan perut membesar itu tak akan bisa memenuhi kebutuhan anda," Nadanya terdengar mencemooh, "Anda bisa memegang kulit saya dan menjadikan saya teman anda sepanjang hari. Saya yang akan bekerja keras, anda tinggal menikmatinya," mata berbulu lentik itu mengerling.
Mahendra tertawa kecil. Kakinya melangkah satu langkah, semakin dekat dengan si gaun merah di hadapannya dan benar-benar menyentuh kulitnya. Tangannya bergerak menjamah pipi perempuan yang detik ini menatapnya dengan berani dan penuh hasrat bersama bibir merah yang terbuka —sekian mili, seperti memberi tahu bahwa bibirnya siap mendapatkan sambutan. Akan tetapi, netra biru tersebut tak meneduh sayu seperti kebanyakan lelaki yang ia temui.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者