Pada detik ini, akhirnya Hendra mengerti maksud pria yang dulu menceritakan ketakutannya. Ketakutan nyata, tentang tak mau kehilangan manusia lainnya.
Hingga satu persatu tim Pradita dan Raka silih berganti, sang pria yang berstatus suami masih setia di sana, menatap layar yang sama. Sampai rasa kantuk dan lelah mulai menyapa manusia yang punya titik batas ketahanan dalam terjaga, suami Aruna tertidur di kursinya.
***
"Kenapa dia?" ini pertanyaan Damar pada Juan yang baru saja menunjukkan keadaan Aruna.
"Jangan banyak bertanya, buka saja pintunya," si Hoodie telah melepas penutup kepala dan kain pembungkus wajah. Melangkah kokoh sambil membopong tubuh perempuan yang masih enggan terbangun.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者