"Tuan istri anda sepertinya sedang menangis" bisiknya pada Hendra.
Deg
"Sorry, I'll take a minute" Hendra mengundurkan diri dari percakapan hangat antara dirinya dengan para kolega.
"Halo, sayang ada apa?" Pria ini buru-buru menyapa perempuan di ujung sana. Pesan dari ajudannya membuat mata biru diburu rasa khawatir.
"Aku hanya ingin mendengar suaramu" Aruna mencoba membuat ungkapan sedatar mungkin.
"Bicara yang jelas, Aku tidak suka ada yang disembunyikan dariku. Kau sekarang ada di mana? kenapa menangis?" monolog laki-laki dominan ini menyudutkan perempuannya.
"siapa juga yang menangis"
"Suaramu tidak bisa membohongiku. Kamu ada di rumah atau di mana?"
"Aku sedang di luar memang"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者