webnovel

Chapter 356 - Ala Rubra Saga Final 7

Sesuai yang sudah diperkirakan oleh Arika, keadaan Ostia benar-benar kacau. Batu-batu melayang Ostia terjatuh ke bawah karena energi sihir yang membuat batu itu melayang mulai menghilang. Ada banyak sekali bangunan yang rusak akibat tertimpa batu berukuran besar. Dan para penduduk Ostia menjadi panik karena jatuhnya batu-batu itu dan hancurnya bangunan-bangunan.

Banyak sekali penduduk Ostia yang mencoba kabur dari Ostia dengan menggunakan sapu terbang. Tapi mereka tidak dapat menggunakan sapu terbang, karena fenomena menghilangnya energi sihir di hampir seluruh wilayah kerajaan Ostia. Para penduduk yang panik dibawa ke titik evakuasi oleh pasukan berzirah Megalomesembria yang ditugaskan untuk mengevakuasi penduduk Ostia sebab kehancuran Ostia sama sekali tidak dapat dihindari.

"Yang mulia Arika, keruntuhan kota di atas langit semakin meluas! Di sekitar kapal utama juga sudah mulai terlihat gejala menipisnya energi sihir! Entah berapa lama lagi lapisan mantra penahan yang melindungi kapal ini dari fenomena penghilangan energi sihir bisa bertahan!" Kata Takamichi yang melaporkan situasi yang terjadi di luar kapal kepada Arika.

"Tak usah panik! Selama lapisan mantra penahannya masih berfungsi dengan baik, beberapa jam saja sudah cukup bagi kita untuk bisa menyelamatkan penduduk yang masih belum dievakuasi!" Teriak Arika. "Putar kapal ini ke tempat yang paling efisien untuk menyelamatkan para penduduk! Tak ada nyawa yang patut untuk disia-siakan! Selamatkan semuanya tanpa terkecuali!"

"Arika-Sama, penghuni pemukiman kumuh sulit untuk dijangkau!" Kata Gatou.

"Apa masalahnya?" Tanya Arika.

"Struktur wilayah dari pemukiman kumuh sangatlah rumit," Jawab Gatou. "Ditambah lagi di tempat itu ada banyak penduduk ilegal, yang membuat evakuasi menjadi semakin sulit."

"Serahkan saja masalah itu padaku," Kata Arika yang sudah menetapkan tekadnya untuk menyelamatkan penduduk Ostia sebanyak yang bisa ia selamatkan. "Arahkan kapal ini kesana dan buat kapal ini mendarat darurat! Kalian tidak usah merasa kuatir kapal ini akan rusak sebab sihirku yang tidak terpengaruh fenomena pelenyapan sihir. Bisa membuat kapal ini mendarat dengan aman."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Oii Baka-Hime!" Teriak Nagi yang tiba-tiba saja melakukan komunikasi dengan kapal yang membawa Arika. "Apa yang sebenarnya terjadi di Ostia!"

"Nagi, seperti yang kau lihat aku menghancurkan negeriku sendiri demi keselamatan dunia," Kata Arika dengan nada bicara yang dingin. "Ini adalah dosa yang harus kutanggung sendiri sebagai ratu terakhir dari kerajaan Vespertatia."

"Kenapa kau nggak bilang sedari awal kalau untuk menyelamatkan dunia ini kau harus menghancurkan negerimu!" Kata Nagi yang dibuat kesal dengan ucapannya Arika.

"Mengatakan hal itu kepadamu juga percuma bukan? Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh seorang penyihir yang hanya jago dalam bertarung sepertimu dalam masalah yang harus kutanggung sendiri!" Kata Arika yan berusaha keras supaya Nagi tidak mendatangi kapal tempat ia berada saat ini.

"Tunggu aku di kapalmu itu! Aku akan membantumu dengan semua kemampuan yang kumiliki!" Kata Nagi yang ingin secepat mungkin membantu gadis yang ia cintai.

"Aku nggak membutuhkan bantuanmu Nagi!" Teriak Arika. "Daripada mencoba untuk membantuku kau bantu saja para penduduk yang kejatuhan karang, tolong bantu area yang belum runtuh. Tapi berhati-hatilah sebab kau tidak akan bisa menggunakan kekuatan sihirmu karena fenomena pelenyapan energi sihir."

Setelahnya Arika memutuskan jalur komunikasi yang dipakai oleh Nagi, dan di saat itu pula air mata mengalir di pipi Arika.

"Maafkan aku Nagi, maafkan aku!" Kata Arika yang saat ini sedang menangis tersedu-sedu. "Maafkan aku karena sudah berkata seperti tadi kepadamu. Hanya saja aku tidak dapat melibatkanmu dalam masalah internal dari Kerajaan Vespertatia."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Arika!" Teriak Nagi yang dibuat kaget dengan tindakan Arika yang dengan seenaknya memutuskan jalur komunikasi yang ia pakai. "Dasar bodoh! Kenapa kau tidak mau aku membantumu!"

Setelahnya kerajaan pertama di Mundus Magicus dan juga ibukota melayang Ostia yang disebut sebagai kota seribu menara pun lenyap dari peta.

Seminggu kemudian di sebuah bar di kota terpencil yang ada di Mundus Magicus.

"Persentase korban dari runtuhnya kerajaan Vespertatia kurang dari tiga persen. Itu adalah angka yang sangat luar biasa mengingat besarnya kerusakan yang terjadi akibat fenomena pelenyapan sihir yang amat luas," Kata Albiero sambil membaca koran yang mengabarkan runtuhnya kerajaan Vespertatia.

"Arika-Sama berhasil mengurangi jumlah dari korban yang ada berkat usahanya dalam mengevakuasi secara luar biasa," Kata Rakan. "Hanya saja sebagai gantinya dialah yang kemungkinan besar akan dituduh sebagai pelaku runtuhnya kerajaan Vespertatia, walaupun secara teknis tidak salah karena dia memang mengorbankan negaranya untuk menyelamatkan dunia."

Mundus Magicus terselamatkan berkat Ratu Arika yang menyegel the Imperial Princess of Twilight beserta dengan Anti Magic Field miliknya yang bisa menghancurkan dunia. Hanya saja sebagai gantinya dua puluh tahun semenjak itu di radius lima puluh kilometer dari pusat kerajaan, menjadi wilayah dimana sihir tidak dapat digunakan.

Ratusan ribu pengungsi mulai berpindah ke berbagai negara tanpa uang atau relasi. Dan pemerintahan Megalomesembria dengan seenaknya mengambil alih kekuasaan dari tangan Ratu Arika dengan alasan mereka pantas untuk menguasai Ostia karena sudah menyelamatkan para pengungsi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dua bulan setelah hancurnya Kerajaan Vespertatia di dalam gedung parlemen Megalomesembria.

"Makanya saat ini saya mengadukan nasib dari penduduk negara saya yang miskin! Banyak diantara mereka yang menjadi pengungsi dan sangat sulit untuk bertahan hidup! Padahal hanya karena pengorbanan mereka semualah maka kedamaian saat ini bisa tercipta! Makanya saya mohon berikanlah bantuan!"

Selama dua bulan terakhir setiap hari Arika berusaha keras untuk membantu rakyat Vespertatia yang menderita. Tapi sayangnya Pihak pemerintah Megalomesembria sama sekali tidak ingin membantu Arika sebab tujuan akhir dari Megalomesembria adalah menguasai dunia lama dan juga Mundus Magicus. Jadi mustahil untuk Megalomesembria membantu Arika yang mereka anggap sebagai musuh.

"Kami mengerti maksud anda Arika-Sama," Kata salah satu politikus di gedung parlemen. "Tapi bukankah Arika-Sama sendiri yang menghancurkan negara anda dan membuat semua rakyat anda berada dalam kondisi saat ini. Dan lebih tepatnya saat para rakyat kerajaan Vespertatia sudah bukan rakyat anda lagi."

Di saat politikus itu selesai berbicara, sekelompok prajurit muncul dan mengelilingi Arika.

"Maafkan kami Arika-Sama, tapi saat ini kami harus menangkap anda," Kata salah satu prajurit berzirah.

"Kenapa kalian mau menangkapku walaupun aku tidak melakukan apapun yang bisa membuatku ditangkap?" Tanya Arika.

"Anda membunuh ayah anda dan juga ada kecurigaan kalau anda bekerja sama dengan Cosmo Entelecheia. Ditambah lagi dari informasi kondisi di sekitar Ostia semakin menimbulkan kecurigaan kalau anda memanipulasi perang dari balik layar," Jawab prajurit itu.

"Kalianlah yang sudah bekerja sama dengan Cosmo Entelecheia agar kalian bisa memenuhi ambisi gila kalian untuk menguasai dunia lama dan Mundus Magicus! Kalian menangkapku hanya untuk menjadikanku tumbal agar semua kejahatan kalian tidak diketahui oleh siapapun!"

Arika meneriakkan kenyataan yang sebenarnya di hadapan para anggota parlemen Megalomesembria tapi tidak ada yang dapat mendengar teriakkannya itu sebab tubuh Arika sudah dipindahkan ke dalam penjara melalui lingkaran teleportasi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Waktu hukuman mati untuk Arika adalah dua tahun setelah ia ditangkap oleh Megalomesembria. Orang-orang yang sudah merasa lelah dengan peperangan yang tanpa akhir menginginkan tumbal untuk segala ketidakpuasan dan dendam mereka.

Makanya Megalomesembria menjadikan Arika sebagai tumbal.

Arika memang sudah membunuh ayahnya sendiri dan juga menghancurkan negaranya sendiri.

Dan hal itu memperburuk kegelisahan masyarakat akibat penerimaan pengungsi di berbagai negara.

Membuat disahkannya undang-undang lisensi budak internasional yang sering disebut sebagai kalung kematian.

Berbagai macam kesalahan ditimpakan kepada Arika, sehingga pada akhirnya ia disebut sebagai 'Queen of Calamity' sang ratu pembawa bencana. Dan tak ada satu orang pun yang berusaha untuk membelanya.

Dua tahun kemudian di dalam menara penjara yang ada di wilayah dimana sihir sangat sulit untuk digunakan.

"Kau nggak mau lagi memakan makanan yang kami sediakan bagimu, huh?" Kata salah satu prajurit berzirah yang memasuki sel tahanannya Arika. "Kalau kau mati kami yang akan kerepotan, jangan bilang kalau kau tidak menyukai makanan rakyat jelata! Tssk mantan ratu memang sangat sombong dan menyebalkan!"

Prajurit itu menyiksa Arika sampai-sampai tubuh Arika yang sudah babak belur menjadi lebih parah keadaannya. Sampai-sampai prajurit itu harus dihentikan oleh prajurit yang lain harus menghentikan kegilaan yang ia lakukan karena kalau tidak Arika akan mati.

下一章