webnovel

Chapter 270 - Ala Rubra Saga 1

Di layar lebar yang ada di ruang tamu yang tersambung dengan blu ray player. Muncul tulisan 'Rakan Film'. Beberapa detik setelahnya muncul tulisan Ala Rubra Saga lengkap dengan gambar dari para anggota Ala Rubra, tapi gambar yang paling besar adalah gambarnya Rakan yang menutupi satu pertiga dari layar.

Para anggota Ala Rubra yang melihat dengan jelas kenarsisan dari Rakan di pembukaan film itu, mulai merasa kalau apakah mereka akan mendapatkan gambaran yang bagus mengenai Ala Rubra, kalau dari awal saja mereka semua sudah melihat sesuatu yang mengganggu.

'Sigh seperti yang sudah kuduga, tidak ada satu pun temannya ayah yang normal,' Kata Shirou.

'Si daruma berotot itu sangat narsis dengan menaruh gambar dari dirinya sampai menutupi satu pertiga dari layar seperti itu,' Kata Rin.

'Pemeran utama di Ala Rubra Saga harusnya ayahnya Shirou-Sama bukan? Kenapa malah foto Rakan-Sama yang terlihat paling besar?' Kata Setsuna yang mempertanyakan hal aneh yang baru saja ia lihat.

'Ra-Rakan-san benar-benar narsis dengan memperlihatkan gambarnya sampai sebesar itu,' Kata Negi. 'Apa benar kalau dia itu adalah seseorang yang setara dengan ayah?'

"Oooi Jack! Tokoh utama dari Ala Rubra adalah diriku tahu!" Teriak Clone Nagi sambil menarik rompi berlengan yang selalu dikenakan Rakan. "Kenapa malah fotomu yang ditonjolkan di pembukaan dari film ini! Dan bukannya fotoku!"

"Tenanglah sedikit Nagi, karena aku yang membuat film ini jadi boleh dong aku menonjolkan diriku sedikit," Kata Rakan yang masih terlihat santai. "Kau masih menjadi tokoh utama di Ala Rubra Saga, kok."

"Tcch aku benar-benat bingung dengan Theodora Hime yang mau menjadi istrimu," Kata Clone Nagi sambil melihat ke arah Rakan dengan wajah yang terlihat kesal. "Kok dia mau menjadi istri dari seseorang yang sangat narsis sepertimu dirimu. Bahkan sampai memiliki anak."

"Kalau kalian berdua mau bertengkar seperti anak kecil, kumohon lakukan nanti saja," Kata Shirou sambil menghela nafas karena melihat ayahnya dan Rakan yang bersikap seperti anak kecil. "Karena saat ini aku mau menonton Ala Rubra Saga dengan tenang tanpa ada gangguan."

Rakan dan Clone Nagi menelan ludah, mereka tidak menyangka kalau mereka berdua akan dimarahi oleh seseorang yang jauh lebih muda dari mereka seperti itu, apalagi sampai diledek bersikap seperti anak kecil...

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dua puluh satu tahun sebelumnya di area terpencil yang ada di Kerajaan Hellas.

Karena perang yang terjadi antara Megalomesembria dan Hellas banyak penduduk yang menderita. Dan meskipun area terpencil itu terlihat sangat damai, banyak penduduknya yang mengeluhkan kesulitan yang mereka dapatkan karena perang.

"Perang ini sangat menyebalkan, semua harga barang naik. Dan itu termasuk harga air dan makanan yang agak sulit didapatkan di daerah yang gersang seperti kota ini!" Kata Rakan yang saat ini sedang duduk berhadapan dengan agennya yang sedang memberitahu Rakan pekerjaan apa yang harus ia lakukan. "Kalau aku tidak mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan banyak uang, akan sulit bagiku mendapatkan makanan!"

"Makanya sebagai agenmu, aku ada disini untuk memberi pekerjaan kepadamu," Kata sang agen yang mengenakan jas hitam dan fedora hitam. "Targetmu kali ini adalah tiga orang penyihir yang berasal dari dunia lama, ditambah seorang remaja super tangguh yang katanya memiliki kekuatan setara denganmu, Jack."

Agen dari Rakan, memperlihatkan foto dari Eishun, Albiero, Fillius Zect guru dari Nagi yang terlihat seperti anak kecil dan juga foto dari Nagi.

Wajah Rakan tersenyum ketika ia melihat foto Nagi, karena dari foto itu saja ia bisa langsung menebak. Kalau Nagi adalah seseorang yang satu tipe dengan dirinya.

"Fufufufu bocah berambut merah itu tampaknya akan menjadi lawan yang akan menarik untuk dilawan," Kata Rakan sambil tersenyum. "Tapi apa benar bocah berambut merah itu setara denganku?"

"Nagi Springfield benar-benar memiliki kekuatan yang setara denganmu Rakan, kau sama sekali tidak boleh meremehkannya," Kata Agennya Rakan. "Dia dan teman-temannya adalah penyebab utama dari gagalnya restorasi Ostia, pasukan elit sudah dikirim untuk mengalahkan mereka semua, tapi pasukan itu dikalahkan dengan sangat mudah. Kurasa agar kau bisa mendapatkan kemudahan ketika melawan mereka aku akan mengirim orang lain untuk membantumu."

"Kau tidak usah melakukan hal yang merepotkan seperti itu, boss," Kata Rakan dengan wajah yang terlihat sangat percaya diri. "Aku adalah orang yang terbiasa untuk bekerja sendiri, kalau kau memasangkanku dengan seseorang itu malah akan merusak performaku yang sangat hebat. Aku yakin kalau aku cukup kuat untuk mengalahkan mereka semua sendirian, jadi serahkan saja semuanya kepadaku! Karena aku adalah gladiator sekaligus bounty hunter terhebat di dunia!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di sebuah pedalaman di antara pegunungan di dekat Ostia. Nagi, Zect, Albiero, dan Eishun sedang asyik memakan Nabe yang disiapkan oleh Eishun untuk makan malam mereka semua.

"Hoo jadi ini ya, Nabe dari Jepang?" Kata Nagi yang sedang memegang daging sapi menggunakan sumpit dan hendak memasukkan daging itu ke dalam panci yang berisi air yang mendidih. "Nah, mari kita masukkan daging sapi ini."

"Oooi Nagi! Jangan masukkan daging terlebih dahulu!" Teriak Eishun yang marah dengan Nagi yang mau memasukkan daging ke dalam panci sebelum sayuran.

"Daging sapi yang Nagi mau masukkan enak nggak, ya?" Kata Zect yang air liurnya mengalir ketika mencium bau dari daging sapi yang ada di tangan Nagi.

"Jangan keras kepala begitu, dong, Eishun. Daging kan jauh lebih enak dan bergizi dari sayuran jadi tidak aneh kalau daging yang dimasukkan terlebih dulu!" Kata Nagi yang tangannya ditahan oleh Eishun sebelum ia sempat memasukkan daging ke dalam panci.

"Dasar bodoh, waktu masaknya itu berbeda tahu! Cara yang benar itu masukkan dulu sayurnya baru setelah itu masukkan dagingnya!" Teriak Eishun. "Jangan rusak tradisi memasak Nabe yang baik dan benar!"

"Aaaah kau cerewet kau Eishun!" Kata Nagi yang berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Eishun. "Aku akan melakukan apapun yang kusuka jadi jangan coba melarangku!"

"Khu khu khu Eishun apa kau tahu kalau kau itu orang yang sangat kaku dan terlalu patuh pada tradisi?" Kata Albiero.

"Berisik kau Al!" Kata Eishun. "Aku kaku dan patuh pada aturan, karena aku memang dididik seperti ini! Sedari kecil!"

"Keluargamu benar-benar payah Eishun, mereka mendidikmu sampai-sampai kau menjadi orang yang sangat kaku, kalau kau bersikap kaku dan terlalu disiplin seperti itu kelak akan sulit bagimu untuk mendapatkan istri!" Kata Nagi yang mencoba untuk meledek Eishun.

"Maaf kalau aku membuatmu kecewa Nagi tapi aku sudah punya calon istri yang dijodohkan denganku jadi aku tidak merasa kuatir untuk mendapatkan istri!" Kata Eishun yang ucapannya langsung membuat Nagi manyun. "Dan calon istriku itu sangatlah cantik!"

"Tssk kupikir aku bisa membuatmu marah dengan ucapanku barusan, aku sama sekali nggak menyangka kalau kau sudah memiliki calon pasangan, Eishun," Kata Nagi yang merasa kesal usahanya untuk membuat Eishun kesal gagal total.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Setelah selesai membicarakan hal yang sama sekali tidak penting. Keempat orang itu melanjutkan makan malam mereka, sambil mengobrol.

"Ooh saus apa ini? Enak banget!" Kata Zect.

"Iya rasanya sangat lezat!" Kata Nagi dengan mata yang berbinar.

"Yang kalian berdua makan adalah Shoyu yang merupakan kebanggaan dari Jepang," Kata Eishun sambil mengusap ujung hidungnya menggunakan jari telunjuk sebagai tanda bahwa ia bangga menjadi orang Jepang.

"Kuakui kalau Shoyu ini sangatlah enak," Kata Albiero dengan senyum tipis di wajahnya.

"Nabe dengan Shoyu sangat enak, aku ingin sekali memberikan makanan ini kepada putri kecil," Kata Nagi yang membayangkan wajah Asuna kecil.

"Putri kecil? Apakah maksudmu Imperial Princess of Twilight?" Kata Zect. "Zelretch-Sama bilang kalau belum saatnya bagi gadis kecil itu untuk dibebaskan."

"Gurunya Al mengatakan hal seperti itu kepada Master?" Tanya Nagi. "Kurasa Master Zelretch tidak akan bohong kalau ia sendiri yang mengatakan hal semacam itu."

"Mungkin kalau perang berakhir kita bisa membebaskan Asuna-Sama," Kata Albiero. "Tapi itupun tergantung apakah Asuna-Sama benar-benar bisa dibebaskan atau tidak, mengingat keberadaannyalah yang membuat kerajaan Vespertatia tetap berjaya sampai saat ini."

"Aku akan mencari cara untuk membebaskan putri kecil apapun yang terjadi," Kata Nagi dengan ekspresi wajah yang terlihat serius. "Tidak mungkin aku membiarkan putri kecil terus menderita seperti itu."

下一章