webnovel

Chapter 249 - Tehnik Kegelapan

'Uukh aku dan Anya-san menjadi seperti ini karena kesalahan yang kubuat,' Kata Nodoka yang menyadari kebodohan besar yang baru saja ia lakukan dengan mengucapkan isi pikiran dari Chiko Tan. 'Kenapa aku bisa begitu bodoh!'

"Nodoka-san! Kau bodoh!" Teriak Anya yang saat ini menangis, karena tubuhnya digelitiki dan diikat oleh tentakel dari monster yang di panggil oleh Pao zi. "Kenapa kau mengucapkan isi pikiran pria itu! Begitu saja!"

"Ma-maafkan aku, Anya-san!" Kata Nodoka yang saat ini berada dalam keadaan yang sama dengan Anya. "A-aku mengacaukan rencana yang sudah kita buat dengan susah payah."

Pikiran mesum Pao Zi yang semakin menjadi-jadi ketika melihat Anya dan Nodoka yang tubuhnya menjadi geli dan terangsang akibat sentuhan dari tentakel monster yang ia panggil membuatnya secara sadar memerintahkan para monster itu, untuk mencabik-cabik pakaian Anya dan Nodoka. Karena Pao Zi ingin melihat dada dari mereka berdua.

Hanya saja, keinginan Pao Zi sama sekali tidak dapat terlaksana. Akibat kemunculan mendadak Setsuna dan Kaede yang berteleportasi melalui bayangannya Nodoka sebagai medium untuk berteleportasi dengan bantuan kekuatannya Shirou.

Dan dengan tebasan dari Yunagi, Setsuna berhasil menyelamatkan Nodoka dan Anya dari tentakel menjijikkan yang mengikat tubuh mereka.

Sedangkan Kaede berdiri di depan Pao Zi yang berusah menangkap kembali Anya dan Nodoka, sehingga mereka berdua tetap aman.

"Nodoka-san, Anya-san, apa kalian berdua tidak apa-apa?" Tanya Setsuna.

"Setsuna-san, Kaede-san! Para bounty hunter itu sudah memasang jebakan di tempat ini!" Teriak Anya.

Ucapan Anya sangatlah terlambat, karena dalam sekejap tubuh Anya dan Nodoka sudah diambil kembali oleh Marborgran si tengkorak. Dan keempat pemburu hadiah itu sudah berpindah tempat dalam sekejap menggunakan jimat pemindah.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Formasi sihir berarea luas muncul di bawah kaki Setsuna dan Kaede yang sama sekali dibuat tidak berdaya karena kemunculan dari formasi sihir yang membuat tubuh mereka berdua tidak dapat bergerak akibat hujan petir yang mengenai tubuh Setsuna dan Kaede. Mereka tidak mengalami luka sama sekali akibat dinding sihir dan Ki yang melindungi tubuh mereka.

Tapi Ki ataupun sihir yang ada pada tubuh mereka berdua tidak akan dapat bertahan lama, akibat petir yang menghujani tubuh mereka. Secara perlahan dinding sihir dan Ki itu akan hancur dan mereka berdua akan mengalami luka yang cukup parah. Atau mereka berdua bahkan bisa tewas kalau tidak ada orang yang menolong mereka.

"Barang antik dari masa perang besar, sihir ranjau darat kelas militer yang menghasilkan badai petir dengan radius seratus meter," Kata Chiko Tan. "Harganya memang mahal, dan mengurus izin penggunaannya juga sangat merepotkan. Tapi kurasa itu harga yang pantas untuk menangkap buronan sekelas Kaede Nagase dan Setsuna Sakurazaki."

"Setsuna-san, Kaede-san!" Teriak Nodoka yang merasa kuatir dengan Kaede dan Setsuna.

"Mereka berdua terus dihujani oleh hujan petir selama seratus detik dalam area seratus meter. Sekuat apapun mereka berdua dan seampuh apapun pertahanan yang mereka berdua miliki, nggak mungkin mereka berdua bisa menahan serangan itu," Kata Chiko Tan.

"Orang sekuat mereka berdua tidak akan mati dengan serangan dari ranjau sihir yang sudah diperlemah," Kata Pao Zi. "Tapi mereka berdua juga nggak mungkin selamat dari serangan barusan."

"Yah, bukan berarti kami juga menyukai apa yang kami lakukan," Kata Raizo. "Kami hanya melakukan apa yang kami berempat bisa sebagai bounty hunter profesional."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Selama hampir tiga puluh detik, Setsuna dan Kaede tidak dapat bergerak akibat hujan petir yang menimpa tubuh mereka. Tubuh mereka tidak terluka berkat Ki dan dinding sihir. Tapi bukan berarti tubuh Kaede dan Setsuna sama sekali tidak mengalami luka apapun, tubuh keduanya menjadi kesemutan akibat hujan petir itu. Sehingga tubuh mereka menjadi lumpuh.

Tapi mendadak rasa kesemutan dan hujan petir lenyap begitu saja. Karena kemunculan Shirou yang memegang Rule Breaker di tangan kanannya. Berkat Rule Breaker, ranjau sihir yang digunakan oleh Canis Niger dihilangkan. Sehingga Kaede dan juga Setsuna akhirnya bisa bergerak sekali lagi. Shirou yang berdiri di depan mereka berdua terlihat sangat marah, karena ada orang yang berani menyakiti Setsuna dan Kaede.

"Shirou-Sama/Dono!" Kata Kaede dan Setsuna di saat yang sama karena mereka berdua merasa bahagia dan aman melihat kemunculan Shirou.

Rasa amarah Shirou menghilang, tepat ketika ia mendengar suara dari Kaede dan Setsuna. Dari suara keduanya, Shirou tahu kalau Kaede dan Setsuna tidak mengalami masalah apapun.

Shirou lalu membalikkan badannya, dan dengan wajah yang penuh senyum ia berbicara kepada mereka berdua;

"Kaede-san, Setsuna-san, apa kalian berdua tidak apa-apa?"

Senyuman dari wajah Shirou, membuat wajah Kaede dan Setsuna memerah. Lelaki yang mereka berdua sukai memang sangat mempesona.

"Sa-saya tidak apa-apa Shirou-Sama," Jawab Setsuna dengan wajah yang sangat memerah.

"Sa-sama denganku," Kata Kaede dengan kondisi yang sama dengan Setsuna. "A-aku juga tidak apa-apa Shirou-Dono, berkat anda yang menolong kami berdua."

"Kalian berdua tidak perlu berbicara seformal itu kepadaku," Kata Shirou yang merasa agak geli mendengar Kaede dan Setsuna berbicara dengan bahasa yang sangat formal kepada dirinya. "Rasanya jadi aneh."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Mustahil!" Teriak Chiko Tan yang kaget ketika ia melihat kalau ranjau sihir yang sudah ia persiapkan dengan susah payah di hancurkan oleh seseorang. "Siapa lelaki berkulit gelap yang menghancurkan ranjau sihir yang sudah kita persiapkan!"

"Aaah Ikemen itu adalah Alexander Emiya salah satu peserta dari turnamen beladiri Nagi Grandprix," Kata Pao Zi. "Kenapa dia malah menolong Kaede Nagase dan Sakurazaki Setsuna? Apa dia memiliki hubungan tertentu dengan mereka berdua."

Ketika Pao Zi dan Chiko Tan sibuk berbicara, Negi yang akhirnya tiba di area itu tepat setelah ia bisa mengaktifkan Magia Erebea terlihat sangat menakutkan. Karena aura dari sihir kegelapan yang menyelimuti tubuhnya. Dan juga sihir petir di tangan kanannya.

Pao Zi, Chiko Tan, Raizo dan juga Marborgran merasa tertekan hanya dengan kemunculan Negi. Mereka berempat bisa merasakan kalau Negi sangatlah berbahaya.

"Siapa kau!" Teriak Raizo yang langsung menyerang Negi tanpa merencanakan apapun terlebih dahulu.

Begitu juga dengan Pao Zi, Chiko Tan dan Marborgran. Mereka bermaksud menghabisi Negi dengan cepat, karena tahu kalau Negi sangat berbahaya.

Tapi belum sempat mereka menyerang. Negi sudah membuat tubuh keempat orang Bounty Hunter terpental dengan menggunakan tinju petir di tangan kanannya dan tinju kegelapan di tangan kirinya.

Keempat Bounty Hunter itu, sama sekali tidak diberikan kesempatan menyerang oleh Negi. Karena Negi tahu, kalau musuh yang ia lawan adalah Bounty Hunter profesional. Dan kalau ia mencoba melawan mereka satu persatu dan memberikan keempat Bounty Hunter itu kesempatan menyerangnya. Maka yang akan kalah adalah dirinya.

Dan Negi tidak akan membiarkan hal tersebut karena hal tersebut bisa membahayakan untuk Nodoka dan juga Anya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Negi-Dono benar-benar sudah menjadi jauh lebih kuat de gozaru," Kata Kaede yang melihat pertarungan antara Negi melawan keempat Bounty Hunter. "Tehnik yang dipakainya saat ini membuatnya jadi jauh lebih kuat daripada ketika ia menggunakan Kankaho."

"Benar-benar mengejutkan, ini pertama kalinya aku melihat tehnik yang seperti itu," Kata Setsuna. "Tapi entah kenapa aku merasa kalau tehnik itu membuat aura Negi-Sensei menjadi menakutkan."

"Tehnik itu membuatnya jauh lebih kuat daripada ketika ia menggunakan Kankaho karena tehnik itu seratus persen berdasarkan sihir tanpa menggunakan Ki sama sekali, Negi yang tidak memiliki bakat menggunakan Ki tak akan bisa menggunakan Kankaho secara maksimum," Kata Shirou menjelaskan. "Dan tehnik itu membuat aura Negi terlihat menakutkan, karena tehnik itu menggunakan sihir kegelapan."

"Shirou-Sama semua tehnik yang didasari kegelapan sangat berbahaya!" Kata Setsuna. "Kenapa bisa Negi-Sensei mempelajari tehnik menakutkan seperti itu, hanya ada sedikit orang di dunia yang cocok untuk menggunakan tehnik itu. Negi-Sensei yang elemen dasarnya adalah angin tidak akan cocok mempelajari tehnik itu."

"Aku dan ayahku sudah memberikan peringatan kepada Negi tentang betapa berbahayanya tehnik itu," Kata Shirou sambil menghela nafas. "Tapi dia tetap mempelajari tehnik itu, agar ia bisa memperoleh kekuatan instant. Dan dia dengan berani akan menerima resiko apapun yang ia dapat dengan mempelajari tehnik itu. Magia Erebea bukanlah tehnik yang boleh dipelajari oleh manusia biasa, melainkan hanya mahluk seperti siluman dan undead yang bisa mempelajari tehnik itu."

下一章