Ketika Yue mengeluarkan kartu Pactio miliknya dan Collete melihat kartu tersebut, tentu saja Collete merasa sedikit terkejut. Karena kartu itu adalah kartu aneh yang ia temukan bersamaan dengan Yue, ketika mantra penghilang ingatan miliknya mengenai Yue. Seharusnya kartu itu ada di kantung dari jubah yang ia pakai, tapi saat ini kartu itu ada di tangan Yue. Collete bingung bagaimana caranya Yue bisa mendapatkan kembali kartu itu.
Namun ketika Collete hendak menanyakan bagaimana caranya Yue bisa mendapatkan kartu itu kembali. Teriakan dari Beatrix dan Emily membuat Collete sama sekali tidak dapat menanyakan hal tersebut kepada Yue.
"Gyaaaa tolong!" Teriak Collete.
"Ternyata mengikuti keputusan Oujou-Sama untuk melewati hutan monster sihir adalah keputusan yang salah!" Kata Beatrix yang terbang di belakang Emily.
"Itu ketua kelas dan Beatrix!"
Yue kaget luarbiasa ketika ia melihat ada Dragon Griphon yang mengejar Beatrix dan Emily.
"Kenapa mereka berdua bisa dikejar oleh Dragon Griphon!?"
"Kemungkinan besar ketua kelas mengambil keputusan bodoh dengan melewati hutan monster sihir, sampai mereka berdua bertemu dengan Dragon Griphon dan akhirnya terjadi kejar-kejaran yang epik antara Dragon Griphon dan mereka berdua," Kata Collete sambil menghela nafas. "Ketua kelas bisa bertindak sangat bodoh kalau ia ngotot akan sesuatu dan biasanya hasil akhirnya akan menjadi seperti ini."
"Apakah di masa lalu sebelum aku datang ke kelas sudah pernah terjadi kejadian semacam ini?" Tanya Yue.
"Yah, beberapa kali sampai menyusahkan semua murid di kelas kita," Jawab Collete. "Makanya keuntungan yang ia dapatkan sebagai salah satu anak dari donatur terbesar di sekolah jadi dibatasi supaya ia tidak bisa berbuat seenaknya lagi."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Sebentar lagi, Ketua kelas dan Beatrix-san akan menjadi daging cincang karena serangan Kamaitachi dari Griphon Dragon, kita harus melakukan sesuatu untuk menolong mereka berdua!" Teriak Yue.
"Ngomong sih gampang!" Kata Collete. "Apa kau nggak sadar kalau Griphon Dragon adalah monster sihir kelas C+ sedangkan kekuatan kita sendiri hanya ada di level D! Tidak mungkin kita bisa mengalahkan monster itu!"
"Kita nggak akan tahu apa kita bisa mengalahkannya atau tidak sebelum kita sendiri mencoba melawan Griphon Dragon itu!" Kata Yue yang berlari dengan cepat ke arah Emily dan Beatrix.
Di depan kamaitachi yang akan mencabik-cabik Emily dan Beatrix, Yue tiba tepat pada waktunya berkat terbang dengan menggunakan sapu. Dan di saat yang sangat krusial ia berhasil menahan kamaitachi itu dengan dinding sihir yang muncul dari kartu pactio miliknya.
"Yue!? Kenapa kau menolong kami dan bagaimana caranya amatiran sepertimu bisa menahan kamaitachi itu?"
Emily dan Beatrix kaget dengan kemunculan dari Yue, dan mereka heran bagaimana caranya Yue bisa menahan serangan kamaitachi dari Griphon Dragon yang merupakan monster sihir dengan level C+.
"Bertanyanya nanti saja ketua kelas, aku saat ini sedang sibuk melindungi dirimu!"
Yue yang memegang kartu pactio miliknya di tangan kanan, bisa merasakan kalau ia kehilangan konsentrasi sedikit saja maka tubuhnya beserta tubuh Emily dan Beatrix akan tercabik-cabik. Makanya ia sama sekali tidak mempedulikan ucapan Emily, karena ia sedang berkonsentrasi.
***
Di Ostia, Negi yang sedang bertanding di arena bisa merasakan kalau ada energi sihir yang ditarik dari dalam tubuhnya. Menyebabkan Negi kehilangan konsentrasinya dalam bertarung dan hampir membuat ia terkena serangan lawan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"O-Ojou-Sama kartu yang ada di tangannya Yue, bukannya itu adalah kartu pactio yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang terpilih?" Tanya Beatrix yang merasa shock orang biasa seperti Yue bisa memiliki kartu Pactio.
"I-Iya tidak semua orang bisa memiliki kartu itu, bagaimana bisa seseorang seperti Yue mampu memilikinya!?" Jawab Emily yang sama shocknya dengan Beatrix.
Di saat dinding sihir yang muncul dari kartu pactio mulai retak, dan baju Yue terpotong-potong akibat Kamaitachi. Secara reflek, Yue mengaktifkan kartu pactio miliknya.
Dan penampilan Yue berubah menjadi seperti penampilannya di kartu pactio. Dan ini adalah kemunculan yang amat mengejutkan dari Ministra Magi Yue.
***
Tempest Terra, oasis tempat Yuuna dan Makie tinggal saat ini.
"Hei Yuuna lihat lihat! Dadaku saat ini sudah menjadi besar dan indah sama seperti dadamu!"
Makie yang memakai bikini two pieces, dengan bangga memperlihatkan dada miliknya kepada Yuuna yang selama ini memiliki ukuran dada yang jauh lebih besar dari dadanya Makie.
"Dan aku memiliki dada ini dengan menggunakan sihir, lho. Untuk mengambil dada milikmu untuk menjadikannya milikku."
"Eeeeh apa kau bilang!? Kau merebut dadaku menggunakan sihir!"
Yuuna bisa melihat dadanya perlahan mengecil sedangkan dada Makie semakin membesar.
Saking shocknya Yuuna karena ia kehilangan dada besar kebanggaannya, Yuuna sambil berlutut di lantai dan berkata:
"Si-sihir adalah sesuatu yang menakutkan, bisa-bisanya sihir mengambil hal yang paling kubanggakan sebagai seorang cewek. Kalau begini caranya bagaimana aku bisa menarik perhatian Shirou-kun!"
Ternyata semua yang dialami oleh Makie dan Yuuna hanyalah mimpi buruk dari Yuuna yang ketakutan terbesarnya selain kehilangan ayahnya dan Shirou ialah kehilangan dada besar kebanggaannya.
Di saat yang sama Makie yang rajin berlatih sihir setiap harinya sebelum ia tidur, akhirnya berhasil menggunakan mantra yang paling dasar yaitu Practe Bigi Nar Ardescat.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ojou-Sama tampaknya Yue-san adalah seorang Ministra Magi dari seseorang yang memiliki kekuatan sihir yang sangat besar setara dengan Level A," Kata Beatrix yang merasa tertekan dengan energi sihir yang keluar dari tubuh Yue. "Karena energi sihir yang saat ini menyelimuti tubub Yue-san sangatlah besar kuantitasnya."
"Siapakah Yue Farandole sebenarnya!? Apakah dia benar-benar sepupunya Collete? Ataukah dia adalah seorang Ministra Magi dari seseorang sekuat Nagi-Sama yang kehilangan ingatannya karena kebodohan Collete dan menjadi murid di sekolah kita untuk mencari cara supaya ingatannya bisa kembali!?"
Analisa dari Emily, hampir membuat Beatrix tertawa. Tapi ia menahan tawanya sebisa mungkin agar tidak menyinggung Emily.
"Ojou-Sama, hal itu tidak mungkin bukan? Lebih baik saat ini kita berdua berusaha mencari cara agar kita bisa membantu Yue-san."
"Aaah maafkan aku Beatrix, aku malah mengucapkan hal yang ngaco! Kau benar lebih baik saat kita membantu Yue."
Wajah Emily menjadi merah padam mendengar ucapannya Beatrix. Ia merasa malu karena sudah mengucapkan hal yang bodoh.
Beatrix sama sekali tidak sadar kalau ucapan Emily hampir seratus persen tepat. Dan nanti ketika mereka menyadari kebenaran hal itu di masa depan, perasaan mereka berdua akan menjadi campur aduk.
Collete yang mendengar ucapannya Emily awalnya merasa takut kalau kesalahan yang ia buat dengan membuat Yue kehilangan ingatan akan ketahuan. Untungnya Beatrix menganggap kalau perkataan Emily adalah hal yang bodoh sehingga Emily tidak menganggap lagi serius perkataan ia katakan sebelumnya. Dan akhirnya Collete bisa bernafas lega.
"Hei ketua kelas, Beatrix-san apa kalian berdua baik-baik saja?" Tanya Yue.
"Ya, kami berdua baik-baik saja," Jawab Emily.
"Baguslah kalau begitu, sekarang tolong bantu aku menghadapi Griphon Dragon ini. Karena aku tidak bisa mengalahkannya sendirian."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ostia, di sebuah Mansion mewah yang terletak di pinggiran Ostia yang dibeli oleh Shirou.
Rin, Chisame, Sakura dan Arturia sedang menonton reli Ariadne di sebuah layar besar yang di pasang oleh Shirou di ruang keluarga. Layar besar itu bisa digunakan sebagai televisi biasa. Tapi saat ini layar besar itu sedang terhubung dengan mata dari bayangan Shirou yang sedang mengawasi Yue.
"Reli ini lumayan seru diawal," Kata Rin. "Tapi begitu memasuki pertengahan keseruannya menghilang."
"Yah soalnya melihat Yue bertarung melawan Griphon Dragon adalah sesuatu yang sangat membosankan dan menjemukkan karena hampir setiap hari kita melihat pertarungan di arena," Kata Arturia. "Tapi aku bersyukur karena saat ini Yue masih hidup."
"Keberuntungan Yue lumayan besar, bukan hanya dia tidak dianggap buronan, ia juga jadi murid di Ariadne sehingga kemampuannya sebagai penyihir meningkat," Kata Sakura.
"Tapi ia menghabiskan waktu terlalu lama melawan Griphon Dragon itu!" Kata Chisame yang terlihat kesal. "Kalau aku ada di sana aku bisa menghabisi Griphon Dragon itu hanya dalam waktu dua menit!"
"Chisame-san kau menghabiskan waktu lebih lama melawan monster seperti Griphon Dragon supaya kau tetap hidup di tempat yang jauh lebih berbahaya dari hutan monster sihir," Kata Sakura. "Jangan bandingkan dirimu dengan Yue yang tidak dipaksa menjadi kuat dengan cepat sepertimu."