webnovel

Chapter 197 - Tiba di Granicus

Setelah perjalanan panjang selama dua hari, Shirou, Negi, Kotarou, Chisame dan Chachamaru tiba juga di kota pelabuhan Granicus. Kota yang berukuran jauh lebih besar daripada kota Hecate.

Di kantor Imigrasi kota Granicus, Kotarou berteriak dengan sangat keras karena ia merasa kesal dengan apa yang baru saja ia dengar dari petugas di kantor imigrasi.

"Haaaaah!!? Apa maksudmu dengan ketiga orang itu sudah menjadi budak!"

"Sesuai dengan informasi yang pihak kami sudah kuberikan kepada anda, nama Natsumi, Akira dan Ako sudah terdaftar sebagai budak resmi milik tuan Dolnegos kira-kira tiga hari yang lalu," Kata si petugas imigrasi yang memiliki dua buah tanduk di kepalanya.

"Bagaimana mereka bertiga bisa menjadi budak!" Kata Kotarou sambil menarik kerah baju dari si petugas imigrasi.

"Mana kutahu?" Kata si petugas dengan nada bicara yang dingin. "Yang jelas mereka bertiga sudah menjadi budak secara legal, karena di surat perjanjian yang mereka bertiga tanda tangani, mereka harus menjadi budak sampai mereka bisa membayar hutang sebesar satu juta Drachma."

"Hmm sepertinya hal yang kutakutkan menjadi kenyataan, mereka bertiga benar-benar dijadikan budak," Kata Shirou. "Pak petugas bisa tolong beritahu aku dimana saat ini ketiga orang gadis itu berada?"

"Boleh saja, tapi kalau kalian semua berusaha untuk menculik para budak itu kalian harus berurusan dengan polisi dan kalian semua akan dijadikan kriminal," Kata si petugas imigrasi dengan wajah yang terlihat senang karena ia membayangkan Shirou, Negi, Kotarou, Chachamaru dan Chisame ditangkap oleh polisi.

"Tentu saja kami semua tidak akan melakukan hal senekat itu," Kata Shirou sambil mengeluarkan aura membunuh yang membuat si petugas imigrasi merasa tercekik karena Shirou menyadari kalau si petugas terlihat senang ketika ia menyebut kalau Shirou akan dijadikan kriminal. "Terimakasih karena anda sudah mau memberitahukan tempat para budak itu berada sekarang, selamat tinggal."

(Walaupun tentunya Shirou sudah tahu dimana mereka bertiga berada karena ia bisa melacak keberadaan mereka berkat potongan bayangan miliknya yang tertanam di dalam bayangannya Ako, Akira dan Natsumi. Ia bertanya kepada si petugas hanya untuk memberi si petugas itu sedikit pelajaran)

Ketika Shirou dan yang lain sudah pergi keluar dari kantor imigrasi, si petugas yang akhirnya bisa kembali bernafas dengan lancar melihat ke arah Shirou yang sudah tidak terlihat dengan wajah yang memucat lalu berkata:

"Kenapa bisa ada orang sekuat itu, di kota pelabuhan terpencil seperti Granicus ini!"

Di tempat yang agak jauh dari kantor imigrasi, yang dijadikan tempat berkumpul sementara untuk Shirou dan yang lain.

"Chachamaru-san bisa tolong kau hitung Satu juta Drachma itu kira-kira berapa banyak?" Tanya Negi yang tidak terlalu paham soal uang di Mundus Magicus.

"Satu juta Drachma itu jumlah uang yang cukup besar di Mundus Magicus dan bisa membiayai hidup satu keluarga berpenghasilan normal selama seratus tahun tanpa mengerjakan apapun," Kata Chachamaru yang langsung melakukan kalkulasi secara instan setelah ia mendengar jumlah hutang dari Ako, Akira dan Natsumi. "Shirou-Sama apakah anda memiliki cara untuk mendapatkan jumlah uang sebanyak itu?"

"Hmm ketika aku mau membeli pill pengubah umur permanen, aku menjual banyak sekali pedang dan permata yang kubuat menggunakan Denial of Nothingness dan uang yang kuhasilkan adalah sekitar satu miliar Drachma, kupakai lima puluh juta untuk membeli pill pengubah umur dan sekarang uangku yang tersimpan di akun bank pribadi milikku di Mundus Magicus masih tersisa sekitar sembilan ratus lima puluh juta Drachma, jadi kalau hanya satu juta sih sama sekali bukan masalah untukku, karena bagiku uang sebanyak itu hanya seperti uang saku," Kata Shirou dengan nada bicara yang terdengar santai dan raut wajah yang terlihat tenang.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mendengar perkataan Shirou, mulut Kotarou, Negi dan Chisame langsung menganga. Mereka bertiga tahu kalau Shirou memiliki banyak uang di rekening bank miliknya karena ia menjual banyak sekali permata dan senjata yang ia buat menggunakan Denial of Nothingness. Sebab Shirou membutuhkan uang itu membeli pill pengubah umur. Tapi mereka bertiga tidak menyangka kalau Shirou memiliki uang yang sangat banyak jumlahnya.

"Shi-Shirou-Nii, apakah kau benar-benar memiliki uang sebanyak itu?" Tanya Negi yang nada bicaranya terdengar gemetaran karena ia dibuat kaget dengan jumlah uang yang dimiliki oleh Shirou.

"Tentu saja, makanya sekarang ini aku tidak merasa kuatir atau cemas mengenai kondisinya Ako, Akira dan Natsumi," Jawab Shirou sambil tersenyum. "Karena kita bisa membebaskan mereka bertiga sekarang juga!"

"Syukurlah!" Teriak Kotarou yang wajahnya terlihat lega dengan air mata yang menetes di pipinya. "Dengan begini sudah bisa dipastikan kalau Natsumi-Nee-san akan berhenti menjadi budak!"

"Sigh tak kusangka kalau masalah yang tadinya kupikir akan sangat sulit untuk dipecahkan bisa dengan mudah diatasi begini," Kata Chisame sambil mengusap keringat di dahinya. "Aku sudah takut kalau kita semua harus bekerja dengan sangat keras untuk mendapatkan uang."

"Saat ini kita hanya perlu mencari anggota Ala Alba yang berada di kota ini," Kata Chachamaru. "Tapi karena aku tidak bisa melacak keberadaannya, Shirou-Sama apakah anda bisa melacaknya?"

"Asakura saat ini sedang berada di depan sebuah air mancur sambil memainkan gitar bersama dengan Aisaka yang bernyanyi diiringi oleh alunan gitar yang dimainkan oleh Asakura mereka berada sekitar satu kilometer dari sini," Kata Shirou yang bisa melihat jelas keadaannya Kazumi dan Sayo berkat potongan bayangan miliknya.

"Ternyata anggota Ala Alba yang kehilangan pinnya adalah Asakura, sedangkan Sayo walaupun termasuk anggota Ala Alba tapi dia tidak sempat dibuatkan pin makanya kita tidak bisa melacak keberadaannya Sayo," Kata Chisame yang merasa sedikit lega karena akhirnya mereka berlima bisa menemukan dua anggota lain dari Ala Alba. "Berarti yang saat ini harus kita lakukan adalah menemui Asakura."

"Tapi apa yang Asakura-san dan Sayo-san lakukan dengan bermain gitar dan menyanyi di depan umum?" Tanya Negi yang kepolosannya sekali muncul. "Apa mereka berdua mau menghibur seseorang?"

"Negi! Kau itu jenius tapi terkadang karena pengetahuanmu soal pengetahuan umum itu berada jauh di bawah rata-rata manusia biasa kau kadang terlihat seperti seorang idiot tahu!" Kata Kotarou yang merasa kesal mendengar ucapan Negi. "Masa kau tidak sadar kalau mereka berdua melakukan pertunjukan supaya mereka berdua mendapatkan uang."

"Eeeeh!" Kata Negi yang kaget mendengar penjelasan Kotarou. "Aku sama sekali nggak menyadari hal itu."

"Batas antara jenius dan idiot benar-benar tipis, ya," Kata Shirou yang merasa sedikit sedih melihat adik lelakinya yang katanya adalah seorang jenius dengan otak yang encer bersikap seperti seorang idiot. "Pengetahuan Negi soal hal-hal umum yang ada di dunia nyata benar-benar tipis, bahkan soal pengetahuan umum ia kalah dari Anya yang merupakan pacarnya sendiri."

"Menurut Master, Negi-Sensei terlalu memfokuskan dirinya untuk mempelajari banyak sekali teori sihir dan mantra sihir kuno untuk dipelajari," Kata Chachamaru. "Makanya Negi-Sensei jadi tidak mempelajari hal-hal remeh yang sebenarnya sangatlah berguna seperti pengetahuan umum di kehidupan sehari-hari."

"Ia mengabaikan hal-hal penting seperti pengetahuan umum, karena Negi terlalu memfokuskan dirinya untuk mencari ayah kami Nagi Springfield," Kata Shirou dengan wajah yang terlihat sedih. "Karena Negi berpikir dengan pengetahuan yang banyak soal sihir kuno dan mantra-mantra yang kuat ia akan memiliki kekuatan yang cukup untuk bisa menemukan ayah."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di depan air mancur tempat Kazumi dan Sayo melakukan pertunjukan, terdapat banyak sekali orang yang berkumpul karena suara Sayo yang amat merdu dan permainan gitar dari Kazumi yang sangat enak untuk didengar. Uang dalam jumlah banyak terkumpul di dalam keranjang yang berada tepat di depan Sayo.

Beberapa menit kemudian tepat setelah pertunjukkan Sayo dan Kazumi berakhir. Sayo dan Kazimo memutuskan untuk beristirahat setelah melakukan pertunjukkan lebih dari setengah jam.

"Aaah benar-benar melelahkan!" Kata Kazumi. "Jari-jariku sampai pegal."

"Yang penting kita berdua mendapatkan uang yang cukup banyak untuk biaya hidup beberapa hari ke depan," Kata Sayo yang melihat jumlah uang banyak yang ada di dalam keranjangnya. "Pertunjukkan kita hari ini sekali lagi sukses besar!"

"Iya, tapi aku nggak mau kalau harus begini terus!" Kata Kazumi yang sudah bosan harus terus menerus melakukan pertunjukkan hanya untuk sedikit uang. "Kita benar-benar harus menemukan teman-teman kita yang lain supaya kita bisa cepat pulang ke Jepang!"

下一章