webnovel

Chapter 135 - Training Arc Aftermath 2

Apartemennya Chisame pukul 11 siang,

"Uwaaah hahahaha, berada di ruangan yang memiliki AC di hari yang panas seperti ini memang menyenangkan!" Chisame sedang tiduran di sofa apartemennya dengan wujud anak kecil yang akhir-akhir sering ia pakai. sambil memakai cosplay Biblian rouran rouge yang ia sukai tentunya. "AC itu hebat banget! Penemuan terbesar umat manusia!"

"Nona Chiu anda tidak boleh bermalas-malasan begini! Tidak baik menjadi seorang pemalas!"

"Iya Nona Chiu lebih baik anda melatih lagi Magecraft anda Nona Chiu!"

Dua dari 7 roh elektrik yang berasal dari artefak milik Chisame, Electrum Reguno. Menasihati Chisame untuk berhenti bermalas-malasan.

Tapi Chisame tidak peduli dan berkata:

"Kalian berdua berisik Konnya, Negi! Biarkan aku bermalas-malasan sebentar!"

"Ping!"

Chisame melihat ke arah laptopnya yang berbunyi, e-mail yang sudah ia tunggu.

"Uooo!" Teriak Chisame. "Muncul, muncul, muncul! Top weekly blog ranking!! Proses informasi roh elektrikku memang tanpa cela!"

"Terima kasih atas pujiannya Nona Chiu, itu semua karena kami memang memiliki kemampuan untuk mengolah informasi lebih cepat dari komputer dan server manapun di era ini!"

"Kami bisa menjamin tak ada yang bisa menandingi kemampuan kami mengolah informasi kecuali Nona Chachamaru tentunya!"

"Aku berterimakasih kepada kalian berdua, karena berkat kalian tak lama lagi blog-ku akan menempati urutan pertama di Net!" Kata Chisame. "Kalau keahlianku yang luar biasa digabung dengan kalian para roh elektrik menguasai dunia Net sudah bukan mimpi lagi! Hehehehehehe!"

Setelah Chisame berdiri di depan laptop dan tertawa layaknya orang kurang waras, Chisame baru sadar kalau ia sudah bersikap seperti seorang maniak. Ia lalu duduk kembali di sofa sambil menundukkan kepalanya.

"Uuh kenapa aku malah tertawa seperti orang gila!" Kata Chisame dengan wajah yang memerah saat ia benar-benar merasa malu. "Untung saja tidak siapapun di apartemen ini kecuali aku dan kedua roh eletrik, kalau sampai tindakan memalukan yang tadi kulakukan dilihat oleh orang lain! Aku tidak akan berani lagi keluar dari apartemenku ini! Konnya! Negi! Tolong jangan beritahu kepada siapapun adegan bodoh yang tadi kalian lihat!"

"Baiklah!"

"Tidak masalah Nona Chiu!"

Dan setelahnya Chisame kembali tidur-tiduran di atas sofa sambil menutup setengah wajahnya dengan bantal karena ia masih merasa malu dengan hal yang sebelumnya ia katakan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Istana Lebenschilt, Kubah musim panas.

"Shirou-kun, Setsu-chan lihat si kecil ini!" Kata Konoka. "Kakinya terluka! Aku akan menyembuhkannya!"

"Oujou-Sama benar sepertinya kaki burung itu patah," Kata Setsuna.

"Konoka-san cobalah untuk menyembuhkan kaki burung itu menggunakan mantra yang sudah diajari oleh Sakura," Kata Shirou. "Kau sudah mempelajarinya bukan?"

"Baiklah!" Kata Konoka sambil mengeluarkan tongkat sihir untuk latihan miliknya.

"Tunggu dulu Konoka-san," Kata Shirou. "Sembuhkan kaki burung itu dengan menggunakan sihir penyembuh tapi jangan gunakan tongkat, gunakanlah magic circuit yang ada di kedua tanganmu itu untuk menggunakan sihir penyembuh. Aku ingin tahu apakah kau bisa menggunakan sihir biasa menggunakan magic circuit."

"Okee!" Konoka memasukkan tongkat sihir miliknya, ke dalam saku yang ada di dalam apron dari kostum victorian maid yang dipakainya. Saat ini tubuh Konoka terlihat sedikit lebih tinggi dan lebih seksi, karena Konoka menggunakan kemampuan yang ia dapat dari pil pengubah umur untuk membuat wujudnya terlihat jauh lebih dewasa, supaya pakaian victorian maid yang ia kenakan bisa pas pada tubuhnya. Makanya sekarang Konoka terlihat 7 tahun lebih tua. "Practe Bigi Nar Tui Gratia Jovis Gratia Sit Cura!"

Konoka meletakkan burung yang kakinya patah itu di tangan kirinya ia lalu mengalirkan energi sihir melalui magic circuit yang ada di tangan kanannya sambil mengucapkan mantra yang diperlukan untuk menyembuhkan kaki burung itu.

Cahaya berwarna kehijauan muncul dari tangan kanannya Konoka yang perlahan membungkus kaki dari burung yang terluka. Dan tak lama kemudian kaki burung itu tidak terlihat patah lagi dan sembuh sepenuhnya. Burung itu lalu bertengger di atas kepala Konoka, dan mematuki kepalanya sebagai tanda terima kasih karena sudah menyembuhkan kakinya setelahnya burung itu terbang ke udara dan pergi meninggalkan Konoka.

"Yaaay! Aku berhasil menyembuhkannya!" Teriak Konoka.

"Kerja bagus Konoka-san," Kata Shirou sambil mengusap-usap kepala Konoka. "Kau sudah bisa menggunakan sihir tanpa menggunakan tongkat."

"Ehehehehe," Kata Konoka dengan wajah memerah, ia benar-benar merasa senang ketika kepalanya diusap oleh Shirou. "Kerja kerasku selama ini tidak sia-sia."

Wajah Setsuna terlihat memerah karena marah ia juga menggembungkan pipinya, Setsuna merasa iri dengan Konoka yang kepalanya diusap-usap oleh Shirou.

'Uuuh kenapa sih, Shirou-Sama harus mengusap-usap kepala Konoka-Oujou-Sama seperti itu!' Kata Setsuna. ' Aku juga ingin kepalaku diusap-usap seperti itu oleh Shirou-Sama!'

"Eh, lho Shirou-kun tanganmu terluka!" Kata Konoka yang kaget ketika ia melihat jari Shirou yang diperban.

"Tadi jariku terluka saat aku membuat sarapan," Kata Shirou. "Kau tidak perlu kuatir Konoka-san, luka seperti ini akan sembuh dalam sehari."

"Ini gawat! Aku harus segera menyembuhkan lukamu!" Kata Konoka yang tidak mempedulikan ucapan Shirou.

Konoka mengeluarkan kartu pactio miliknya kemudian mengaktifkan artefak miliknya.

"Adeat!"

Flabellum Euri! Flabellum Australe!

Kostum Konoka yang tadinya Victorian maid berubah menjadi sexy nurse yang bagian dadanya agar terbuka dan bagian bawah dari kostum itu hampir tidak bisa menutupi celana dalamnya Konoka. Ditambah Konoka yang saat ini dalam mode dewasa, kostum sexy nurse itu benar-benar terlihat erotis di tubuh Konoka.

"Sekarang aku akan menyembuhkannya!" Kata Konoka.

Melihat kostum yang dipakai Konoka sangat erotis dimata semua pria, Shirou dalam sekejap melihat ke arah lain supaya ia tidak mimisan. Shirou lalu menggunakan Denial of Nothingness untuk membuat sebuah kain yang cukup besar dan menutupi bagian depan dari tubuh Konoka menggunakan kain itu.

"Ko-Konoka-san, kumohon ganti pakaianmu yang terlalu terbuka itu," Kata Shirou dengan kepala yang tetap mengarah ke samping supaya ia tidak melihat tubuh Konoka. "Tidak pantas untuk gadis berumur belasan sepertimu mengenakan pakaian macam itu."

"Eeeh! Padahal aku sudah susah-susah memilih pakaian ini supaya kau melirik ke arahku!" Kata Konoka yang merasa agak kecewa karena Shirou tidak suka dengan kostum Sexy Nurse yang saat ini ia pakai, ia bahkan berusaha melepas kain yang menutupi bagian depan tubuhnya. Tapi Konoka tidak bisa melakukannya karena Shirou membuat kain itu hanya bisa dilepas olehnya.

"Ucapan Shirou-Sama benar Oujou-Sama!" Setsuna masih merasa cemburu karena tadi kepala Konoka diusap-usap oleh Shirou dan sekarang ketika melihat Konoka berusaha menarik perhatian Shirou dengan cara yang agak vulgar, membuat Setsuna tidak bisa menahan amarahnya kepada Konoka. Rasa cemburu karena melihat kepala Konoka diusap oleh Shirou bisa ia tahan karena Konoka memang pantas mendapatkannya, tapi berusaha menggoda Shirou menggunakan cara yang mesum yang vulgar itu adalah urusan yang berbeda!

"Tidak pantas bagi Oujou-Sama yang merupakan penerus dari klan Konoe untuk melakukan hal mesum macam itu! Jadi biar aku saja yang menggoda Shirou-Sama dengan cara yang mesum!"

"Adeat! Katana Millia!"

Setsuna menggunakan kartu pactio miliknya dan pakaian musim panas yang ia kenakan berubah menjadi Kimono tanpa lengan yang bagian bawahnya hanya sampai ke lutut, tapi yang paling mengejutkan dari kimono itu ia kimono itu tembus pandang. Sehingga pakaian dalam Setsuna bisa terlihat. Setsuna memang tidak memiliki tubuh yang seksi seperti Konoka atau Asuna. Tapi tubuhnya yang langsing memberikan kesan erotis yang berbeda dari Konoka.

"Hmmph Oujou-Sama! Aku tidak akan mengalah darimu kalau soal memperebutkan perhatiannya Shirou-Sama!" Kata Setsuna.

"Grrrrr! Setsu-chan!" Kata Konoka. "Berani benar kau mencoba bersaing denganku untuk menggoda Shirou-kun!"

"Se-Setsuna-san! Apa yang kau lakukan!" Kata Shirou yang sudah mengalami mimisan karena secara tak sengaja sudah melihat ke arah Setsuna. "Kenapa kau memakai kimono transparan seperti itu itu!"

'Kenapa Setsuna-san malah melakukan hal yang sama dengan Konoka-san!' Kata Shirou. 'Walaupun harus kuakui, kimono transparan itu memperlihatkan keseksian yang berbeda dari Konoka-san yang bertipe sexy dynamite.'

Shirou lalu menggunakan Denial of Nothingness sekali lagi untuk menciptakan kain yang besar dan ia langsung menutupi tubuh Setsuna dengan kain itu.

"Shirou-Sama kenapa kau menutupi tubuhku dengan kain!" Kata Setsuna. "Tubuhku ini seratus persen milikmu! Kau boleh melihatnya dengan bebas!"

"Jangan melakukan tindakan bodoh yang sama dengan Konoka-san!" Kata Shirou sambil memukul kepala Setsuna lalu Konoka. "Dan juga Konoka-san! Kalau kau berusaha untuk mendapat perhatian dariku, gunakanlah cara yang lebih sopan dan tidak vulgar!"

Setelah itu Shirou menyuruh mereka berdua berlutut dan menasehati mereka untuk tidak melakukan hal yang mesum untuk menarik perhatiannya atau untuk menggodanya.

Dan keduanya cuma bisa menundukkan kepala sambil merasa malu dan menyesal, keduanya tidak menyangka kalau Shirou tidak suka didekati dengan cara yang vulgar.

'Nasibku yang mirip dengan Harem protagonist lebih banyak membawa duka daripada suka!' Kata Shirou. 'Damn my E rank luck!'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sementara itu di luar log housenya Evangeline bersama dengan Saber, Rin, dan Sakura yang datang ke log housenya Evangeline untuk masuk ke dalam Istana Lebenschilt.

"Entah kenapa saat ini aku ingin sekali mencekik leher Shirou," Saber merasa aneh karena tiba-tiba saja ia merasa kesal dan ingin sekali mencekik pujaan hatinya.

"Sama denganku Saber-san," Kata Sakura. "Entah kenapa tiba-tiba aku memiliki keinginan untuk menyakiti senpai!"

"Hmm pasti Shirou sedang mengalami sesuatu yang erotis dengan gadis lain," Kata Rin yang merasakan hal yang sama dengan Sakura dan Saber. "Kita nanti tinggal 'bertanya baik-baik' kepada Shirou apakah dugaanku benar atau tidak, karena kalau aku tidak mengetahui penyebab rasa kesal mendadak di hatiku ini rasanya akan ada yang mengganjal dan tidak enak!"

"Kau benar Rin!" Kata Saber. "Kita harua menanyakanya pada Shirou nanti!"

"Dan kalau Senpai benar-benar mengalami sesuatu yang erotis dengan gadis lain, kita tinggal menghukumnya saja bukan?" Kata Sakura dengan nada bicara yang dingin dan senyum yang menakutkan.

"Kau benar Sakura," Kata Rin. "Aku benar-benar setuju dengan ucapanmu barusan!"

"Aku juga," Kata Saber. "Menghukum Shirou adalah hal yang pantas kalau dia berani melakukan hal mesum di belakang kita."

下一章