webnovel

Chapter 119 - Training Arc Prologue

Wales Inggris, di kota tempat Nekane dan Negi tinggal.

"Nekane Onee-san sehat-sehat saja, kan?" Nekane tersenyum bahagia, dia sekali lagi menerima surat dari Negi. Setelah beberapa minggu terakhir ia tidak menerima surat darinya.

Sebagai seorang Brocon sejati tidak menerima kabar dari adik kesayangannya sama saja seperti tidak bernafas. Makanya selama Negi tidak mengirim surat untuknya, ia menciumi foto Negi yang ia miliki untuk mengobati rasa rindunya. Tadinya Nekane berpikir untuk menciumi bau dari pakaian Negi yang ia simpan secara diam-diam, tapi Nekane berpikir kalau ia ketahuan oleh seseorang maka reputasi gadis baik-baik yang selama ini ia buat akan hancur seketika, oleh sebab itu ia menahan diri dan memilih menciumi foto Negi.

Semua orang di sekitar Nekane tahu kalau Nekane adalah seorang brocon, jadi kalau ia menciumi foto Negi itu tidak akan terlihat terlalu aneh. Tapi kalau ia ketahuan menciumi bau dari bajunya Negi, ia akan terlihat sangat aneh dan mesum.

"Kali ini kukirimkan foto juga!"

"Ah, benar. Selain surat Negi mengirim foto,"

Nekane melihat beberapa lembar foto di tangannya. Ia bisa melihat Negi yang sedang berkumpul di kuil Kyomizu bersama dengan seluruh muridnya, foto Negi bersama dengan keluarga Emiya. Dan foto ketika Negi berpose dengan Shirou di villa milik Eva.

Foto Shirou dan Negi tentu saja membuat Nekane merasa terkejut, karena wajah Shirou sangat mirip dengan Nagi. Satu perbedaanya yaitu Shirou jauh lebih tampan dari Nagi.

Di foto itu tertulis 'foto pertamaku bersama dengan Shirou-Nii'.

"Diakah Emiya Shirou yang sering dibicarakan oleh Negi? Kenapa dia bisa begitu mirip dengan Nagi-san?" Nekane mulai merasa curiga, karena kemiripan Shirou dengan Nagi terlalu aneh untuk disebut sebagai kebetulan. "Ja-jangan bilang kalau Emiya Shirou adalah anaknya Mikoto-san dengan Nagi-san? Tapi itu mustahil bukan karena Nagi-san sangat setia kepada.."

"Nekane-Nee-san!" Teriak Anya. "Apakah surat dari Negi sudah tiba!"

Kedatangan Anya membuat Nekane menghentikan ucapannya. Karena Nekane tidak ingin Anya mengetahui apa yang akan ia katakan.

Nekane memaksakan dirinya untuk tersenyum, ia sama sekali tidak mengharapkan kedatangan Anya. Karena bagi Nekane Anya adalah saingan terbesar bagi Nekane dalam mendapatkan hati Negi. Karena Anya adalah gadis yang paling Negi cintai, selain dirinya tentu saja.

"Surat dari Negi sudah datang Anya," Kata Nekane. "Bahkan ia sampai mengirimkan foto segala."

Anya menjadi penasaran setelah mendengar dari Nekane kalau Negi mengirimkan foto. Karena ia ingin melihat seperti apa murid-muridnya Negi.

"Mana-mana aku ingin melihatnya!" Kata Anya.

"Sabar Anya," Kata Nekane. "Tunggu aku menyelesaikan suratnya Negi."

"Masih ada ujian akhir semester, tapi begitu ujian berakhir maka liburan musim panas akan dimulai dan sesuai dengan janji yang kuucapkan di suratku sebelumnya aku akan pulang untuk menemui Onee-san dan Anya!"

"Yaaay! Negi akan pulang!" Kata Anya sambil melompat kegirangan.

Nekane juga merasa senang kalau Negi akan pulang, ia ingin sekali lagi tidur bersama dengan Negi dan memeluknya dengan erat. Sudah lebih dari 6 bulan ia tidak bisa memeluk Negi pada saat tidur, membuat tidurnya tidak terasa nyenyak. Sebenarnya Nekane ingin sekali pergi ke Mahora untuk melamar kerja menjadi guru juga agar ia bisa berada dekat dengan Negi. Tapi sayangnya kontraknya sebagai pengajar di sekolah sihir masih panjang, jadi Nekane hanya bisa pasrah dan bersabar menunggu Negi kembali ke Wales setelah tugasnya sebagai guru di Mahora selesai.

Ketika Nekane hendak melipat surat dari Negi, ia tidak sengaja menjatuhkan foto-foto yang dikirim oleh Negi. Nekane membungkukkan badannya dan mengambil foto itu satu persatu, dibantu oleh Anya. Dan di saat Nekane hendak mengambil foto terakhir yang arahnya terbalik. Ia membalik fotonya dan apa yang Nekane lihat di foto itu membuat Nekane seakan terkena serangan jantung dan ia pingsan seketika.

"Gyaaa! Nekane-Onee-san!" Anya langsung memegangi tubuh Nekane yang akan jatuh ke tanah dengan cepat. Anya yang masih memegangi tubuh Nekane, secara kebetulan melihat foto yang terlepas dari tangan Nekane. Tapi reaksi yang dia tunjukkan berbeda dengan Nekane, wajahnya terlihat benar-benar kesal. Dan foto dari Negi yang saat ini ada di tangannya terlihat kucel karena dipegang Anya terlalu keras.

Di foto yang saat ini sudah hampir rusak, ada foto Negi sedang dicium di pipi oleh Fuka dan Fumika. Wajah Negi terlihat memerah begitu juga dengan Fuka dan Fumika. Foto itulah yang membuat Nekane pingsan dan foto itu juga yang membuat Anya terlihat marah.

"Kusangka di Jepang dia akan mengerjakan tugasnya sebagai guru dengan baik, karena Negi adalah tipe orang yang serius," Kata Anya. "Tapi melihat foto ini sepertinya Negi malah sibuk menggoda gadis lain walaupun ia sudah punya diriku!"

Anya yang saat ini sedang penuh amarah, sudah membulatkan tekadnya. Kalau libur musim panas sudah dimulai, ia akan pergi ke Jepang untuk menemui Negi dan membawanya pulang dengan paksa. Ia tidak akan membiarkan teman masa kecil sekaligus lelaki yang ia sukai didekati oleh gadis lain.

"Tunggu saja Negi!" Kata Anya dengan amarah yang membara. "Aku tidak membiarkan dirimu direbut oleh gadis lain! Dan aku juga akan menemukan kedua gadis kembar itu dan orang yang memotret foto terkutuk itu! Dan memberi mereka bertiga pelajaran!"

Di Mahora, Narutaki bersaudari tiba-tiba saja merasa merinding dan ketakutan. Sedangkan Kazumi yang menjadi fotografer dari foto itu bisa merasakan perasaan tidak enak kalau akan ada hal buruk yang terjadi padanya di liburan musim panas.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Jepang, Mahora Gakuen.

"Ehmmm, waktu semester ini tinggal sedikit lagi. Tinggal seminggu sampai ujian akhir semester," Kata Negi. "Karena itu akan kuadakan tes kecil yang mudah dan hasil tes ini akan digabungkan dengan hasil ujian tengah semester kemarin. Soalnya kalau tidak kelas 3-A akan kembali ke peringkat terakhir, semuanya mengerti bukan?"

"Iya ahahahahahahahahahaha!" Sebagian dari murid di kelas Negi yang sebagian besar adalah para gadis remaja yang agak aneh dan suka heboh sendiri malah tertawa terbahak-bahak dan tidak menanggapi kata-kata Negi dengan serius.

Tentu saja Rin, Sakura, Luvia, Arturia, Ayaka, Chisame, Setsuna, Mana, Natsumi, Evangeline, Chachamaru, Satomi, Satsuki, Asuna, Ako dan Shirou tidak bereaksi seperti seperti teman-teman mereka yang lain. Karena mereka bisa dibilang adalah murid-murid yang normal dan tidak suka heboh sendiri diantara murid Negi.

"Jangan ketawa!" Teriak Ayaka. "Padahal di akhir kelas 2! Kelas kita ada di peringkat pertama! Tapi sekarang di tengah semester ini kenapa nilai kelas kita malah turun!"

"Nggak masalah kan ketua kelas, yang paling penting kelas kita ada di peringkat pertama dari atraksi paling populer di Mahora!" Kata Kazumi.

"Kelas kita hebat bukan bisa jadi juara 1," Kata Haruna dan Yuuna.

"Hebat apanya!" Kata Ayaka. "Kelas kita bisa jadi juara karena di Horror House yang kelas kita buat ada hantu sungguhan tahu!"

"Ahahahahaha Sayo-chan sangat membantu!" Kata Kazumi. "Karena dirinya kelas kita jadi juara!"

"Kazumi jangan bilang kalau kau bisa melihat hantu itu," Kata Ayaka. "Karena tadi kamu menyebut namanya!"

"Yah, bisa dibilang begitu," Kata Kazumi. "Soalnya Sayo-chan duduk di bangku kosong di sebelahku ini, sih! Makanya aku bisa melihat Sayo-chan soalnya sudah lebih dari 2 tahun aku duduk di sebelah Sayo-chan."

Hampir semua murid di kelas 3-a merasa ngeri dengan Kazumi. Mereka tidak sadar kalau selama ini ada hantu di kelas 3-a, Fumika dan Fuka sampai menggigil ketakutan karena tahu ada hantu di kelas mereka.

"Ketua kelas wajar saja kalau nilai kelas kita turun," Kata Sakurako. "Chao sudah tidak ada di kelas kita, sih."

"Yah, lubang yang ditinggalkan Chao terlalu besar. Karena nilainya selalu paling bagus di Mahora," Kata Misa.

"Di kelas ini yang bisa menandingi Chao cuma Rin-san dan Hakase," Kata Madoka. "Dan sayangnya nilai mereka berdua juga tidak sebagus Chao, untungnya tahun ini ada Shirou-kun yang memiliki nilai sebagus Rin-san jadinya nilai kelas kita tidak berada di urutan terbawah!"

"Uukh tanpa adanya Chao nilai kelas kita memang turun jauh," Kata Ayaka. "Tapi setidaknya kita harus berusaha lebih baik lagi agar peringkat kelas kita bisa berada di urutan yang lebih tinggi!"

"Sudahlah ketua kelas," Kata Negi. "Jangan marah-marah melulu, setidaknya kelas kita ada di peringkat ke -4, belajar memanglah hal yang membosankan. Tapi hal yang kita pelajari melalui belajar akan menjadi sesuatu yang berguna suatu hari nanti. Apalagi ilmu pengetahuan apapun selama bukan ilmu yang buruk patut untuk dipelajari, mungkin kalian akan merasa malas atau bosan saat mempelajari sesuatu. Tapi tidak ada yang namanya pengetahuan yang tidak berguna, jadi bersabarlah ketika belajar dan jangan lupa berdoa agar di saat belajar bisa lebih berkonsentrasi."

Semua gadis yang menyukai Negi memerah wajahnya termasuk Ayaka. Semua murid yang heboh menyoraki Negi karena kata-kata bijak yang ia ucapkan.

Sedangkan Shirou, cuma bisa menghela nafasnya karena Negi meniru kata-kata yang Shirou ucapkan kepada Negi beberapa hari sebelumnya.

'Sigh, Negi rupanya mengingat nasihatku, toh,' Kata Shirou. 'Tapi dia harusnya tidak mengulangi kata-kataku begitu di depan semua orang di kelas, aku jadi merasa malu dan tidak enak, nih!'

'Aih, kasihan Shirou, dia pasti sedang merasa malu karena Negi mengulangi kata-kata dari nasihat yang ia berikan beberapa hari yang lalu,' Kata Rin.

"Negi-Sensei!" Kata Kazumi. "Kau berwibawa sekali!"

"Eh, be-begitukah?" Kata Negi.

"Iya, tuh!" Kata Yuuna. "Waktu pertama kali datang kusangka kalau Negi-kun akan jadi guru yang penuh masalah!"

"Tapi setelah diajar setengah tahun ini, bisa kulihat kalau sikap dan perilaku Negi-kun sudah bertambah dewasa," Kata Ako.

"Benar dibandingkan dengab enam bulan yang lalu, kau jadi tidak gugup lagi dan bisa mengajar kami semua dengan lebih baik!" Kata Misa.

"Aduh kalian ini, tak perlu memujiku begitu," Kata Negi. "Aku bisa jadi lebih berani berkat kalian semua yang selalu mendukungku dan Shirou-Nii yang selalu memberitahuku hal yang benar kalau aku melakukan hal yang salah dan gegabah."

'Jadi dia berubah total karena Shirou-kun!' Kata trio cheeleader.

'Pantas dia terlihat amat dewasa, rupanya diajari oleh Shirou-kun!' Kata Gu Fei.

'Ara kalau Shirou-kun yang mengajari Negi-Sensei untuk jadi orang yang lebih baik itu masuk akal,' Kata Chizuru. 'Soalnya Shirou-kun orang yang terlalu baik, sih!'

"Oh, iya untuk kelima anggota baka ranger kuharap kalian tetap tinggal di kelas setelah sekolah selesai," Kata Negi. "Aku akan memberikan pelajaran tambahan untuk kalian semua!"

"Apaaaaaa!" Asuna, Yue, Makie, Kaede dan Gu Fei shock. Mereka berlima tidak menyangka kalau mereka harus mengikuti kelas tambahan.

"Nilai kalian terlalu jelek," Kata Negi. "Makanya mau tidak mau aku harus memberikan kelas tambahan untuk kalian berlima kalau tidak nilai kelas kita akan turun di ujian akhir semester."

Para baka ranger cuma bisa pasrah, kalau nilai mereka berlima jelek. Sudah jelas, teman sekelas mereka akan menghukum mereka berlima.

Author Note: Chapter selanjutnya adalah bab penutup untuk buku ke 18 dari Negima.

下一章