webnovel

Chapter 117 - Misora Monolog

Chapter ini seluruhnya diceritakan dari sudut pandang Misora.

Kasuga Misora dan partner pactionya Kokone sedang mengganti seragam sekolah mereka menjadi pakaian biarawati.

Mereka berdua bisa dibilang biarawati pemula di gereja. Sehingga keduanya harus datang lebih awal dari rekan mereka yang lain.

"Oke, sudah rapi!" Misora baru saja selesai merapikan tudung yang dipakai oleh partnernya Kokone, beserta dengan lengan baju dari pakaiannya sambil melihat ke cermin. "Pakaian ini benar-benar nyaman untuk dipakai!"

Misora tersenyum, ia benar-benar menikmati pekerjaannya sebagai seorang biarawati.

"Bagaimana Kokone, apa kau suka dengan seragammu?" Tanya Misora.

Kokone menganggukan kepalanya, ia memiliki pendapat yang sama dengan Misora.

"Misora jangan cuma bicara saja kalau kau sudah selesai ganti baju!" Teriak Shaktee atasan dari Misora dan Kokone yang baru saja tiba di gereja. "Cepat bersihkan ruang doa!"

"Ah, baik!" Kata Misora yang terkejut dengan kemunculan Shaktee.

"Apanya yang baik! Belakangan ini kau terlalu santai!" Kata Shaktee. "Padahal dulu kau penurut sekali!"

"Aku masih penurut, kok!" Protes Misora.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Misora Pov

Namaku Kasuga Misora, umur 15 tahun dan murid di kelas 3-a dari SMP Mahora. Di antara banyak sekali gadis yang cantik dan menonjol di kelasku, aku bisa dibilang biasa saja. Dengan kata lain aku hanyalah pemeran figuran dari kisah luar biasa yang selama ini terjadi di kelasku, semenjak kedatangan satu-satunya murid lelaki di seluruh sekolah Emiya Shirou.

Lelaki paling gagah dan tampan yang pernah kulihat! Apakah aku menyukainya? Tentu saja! Aku ini gadis normal, tentu saja aku akan menyukai cowok yang tampan dan bersifat baik seperti Emiya-kun! Tapi aku harus tahu diri, sebab banyak sekali cewek yang menyukainya! Ditambah Emiya-kun juga sudah punya tunangan, yaitu salah satu teman sekelasku sekaligus cewek paling cantik di seluruh SMP Mahora, Tohsaka Rin.

Cowok paling tampan berpasangan dengan cewek paling cantik, benar-benar pasangan yang serasi. Ditambah beberapa cewek cantik lain di kelasku yang mengincarnya, persaingan untuk mendapatkan hati Emiya-kun akan sangat sulit.

Aku cukup mengagumi Emiya-kun dari jauh saja, deh. Bagiku itu saja sudah cukup, karena hampir tidak mungkin untukku bersaing dengan semua cewek itu. Walaupun sepertinya Rin, mengizinkan Emiya-kun untuk membuat harem dan memiliki banyak pasangan.

Aku melihat ke arah Emiya-kun, dan dia terlihat sedang mengobrol dengan adik kembarnya Rin, Sakura. Sepertinya sang adik juga menyukai Emiya-kun sama seperti kakaknya. Di depan kelas, wali kelasku sekaligus guru bahasa Inggris, Negi Springfield terlihat sedang serius mengajar.

Dia terlihat lebih dewasa, nggak seperti anak umur 10 tahun. Yang lebih mengejutkan bagiku ialah ketika tahu kalau Negi adalah adik dari Emiya-kun dari ibu yang berbeda. Itu benar-benar sebuah kejutan untukku. Yah, penyelesaian kasus Chao adalah prestasi dari kakak lelakinya, sih. Jadi bisa dibilang kalau dibandingkan dengan kakaknya dia tidak semenonjol itu.

Dan Asuna, dia terlihat kesal melihat Emiya-kun yang sedang mengobrol dengan Sakura. Sepertinya Asuna cemburu dengan kedekatan Emiya-kun dan Sakura, yah siapapun pasti cemburu melihat cowok yang disukai mengobrol akrab dengan cewek lain.

Rin yang merupakan tunangannya Emiya-kun sedang bertengkar dengan Edelfelt, aih mereka berdua memang tidak pernah akrab.

Oh, iya cewek lain yang dekat dengan Emiya-kun dan Negi kalau kulihat lagi.

Setsuna terlihat cemburu, tapi tidak separah Asuna.

Honya-chan sedang memandangi Negi dengan penuh cinta, dan aura kekaguman yang ia keluarkan benar-benar menyilaukan!

Yue, ia memandangi Negi dengan wajah memerah lalu mengarahkan pandangan matanya ke arah lain secara terus menerus. Apa dia tidak mengalami sakit dilehernya, ya?

Chiu-chan, aku tahu dia baru saja dekat dengan Emiya-kun di Mahora Festival. Wajahnya terlihat kesal dan bosan seperti biasa dan ia melihat ke arah papan tulis tanpa mempedulikan apa yang ada di sekelilingnya. Oh ini di luar dugaanku, aku menyangka dia akan memandangi Emiya-kun. Tapi ternyata dia bisa menahan diri.

Kaede dia sedang menggambar sketsa dari Emiya-kun yang memegang pedang dengan gaya choujo giga, gaya gambarnya memang agak kuno. Tapi aku bisa merasakan kekaguman dan rasa cinta yang dalam di gambar itu, rupanya Kaede juga mengincar Emiya-kun, huh.

Natsumi yang duduk di sebelah kiri memandangi gambar yang dibuat Kaede dengan mata berbinar, sepertinya Natsumi merasa kagum dengan kualitas chouju giga yang dibuat oleh Kaede.

Arturia-san sedang mengobrol dengan adiknya Ayaka yang merupakan ketua kelas 3-a. Mereka tampaknya sedang membandingan kelebihannya Negi dan Emiya-kun.

Gu Fei? Walaupun ia pernah mengaku padaku kalau Emiya-kun adalah pujaan hatinya ia tidak terlalu mempedulikan keakraban Emiya-kun dengan Sakura dan dia malah sedang asyik makan bakpau di sebelahnya Satomi.

Akira dia sedang melamun sambil melihar keluar jendela, entah apa dia sedang berkhayal apa sampai wajahnya memerah begitu.

Chizuru? Dia asyik mencatat apa yang disampaikan oleh Negi di depan kelas, walaupun terkadang ia melihat ke arah Sakura dan Emiya-kun dengan pandangan kesal.

Haruna, dia menggambar Emiya-kun dalam keadaan telanjang. Ukkh kuakui kemampuan menggambar cewek paling mesum di SMP Mahora memang luar biasa! Gambar buatannya sangat bagus! Nanti akan kubeli gambar Emiya-kun darinya.

Yuuna dia memegang dua buah foto di kedua tangannya, satu fotonya Emiya-kun dan satu lagi foto ayahnya profesor Akashi salah satu atasanku. Sepertinya dia bergantian mencium keduanya foto itu! Yuuna memang terkenal sebagai seorang father-con tapi kedatangan Emiya-kun mengubah semuanya, ia bisa sedikit menghilangkan sifat jeleknya itu. Yah walaupun dengan melihat keadaan Yuuna sekarang sepertinya ia belum bisa sepenuhnya move on dari rasa sukanya yang berlebihan kepada ayahnya sendiri.

Chachamaru, ia melihat ke arah Emiya-kun juga dan ada suara kamera muncul dari dirinya. Apa Chachamaru sedang memotret Emiya-kun menggunakan kamera di matanya? Itu benar-benar hal yang aneh dan menakutkan! Aku tidak menduga kalau Chachamaru juga menyukai Emiya-kun. Seorang robot bisa jatuh cinta? Itu adalah hal yang mustahil. Kecuali kalau Chachamaru juga memiliki roh seperti manusia? Ahahaha itu tidak mungkin bukan!

Konoka yang duduk di sebelah Asuna tampak tidak peduli dengan Emiya-kun yang akrab dengan Sakura, tapi aku bisa melihat kalau dia sedang menusuk boneka jerami dengan foto Sakura tertempel di bagian wajah dari boneka itu. Fuuh untung saja aku tidak mau ikut-ikutan mendekati Emiya-kun, persaingannya sangat tidak sehat!

Tapi di kelas ini juga ada dua orang cukup berbahaya, pertama ialah Mana Tatsumiya yang duduk di belakang Akira, dari cerita Sister Shaktee aku tahu kalau ia cukup ditakuti di dunia sihir. Dia adalah seorang pembunuh bayaran dengan kemampuan sniping yang luar biasa.

Yang kedua ialah Evangeline A.K Mc Dowell, sebenarnya si murid asing yang terlihat pendiam yang selalu tertidur di kelas adalah buronan dengan nilai 6 juta dollar! Maga Nosferatu Dark Evangel salah satu vampire yang paling ditakuti di dunia sihir. Aaaah kenapa aku tidak ada di kelas lain yang lebih normal saja sih.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Aaah kuwabara, kuwabara. (Ungkapan Jepang yang maksudnya menangkal petir.)

"Eh, Misora kok kamu pasang tampang kayak gitu," Kata Ako. "Apa kamu sedang ada masalah?"

"Eh, masa aku nggak punya masalah apa-apa kok," Kata Misora.

"Yah, kau terlihat lebih tenang di Festival tahun ini, sih," Kata Ako. "Sampai-sampai terlihat aneh."

"Mungkin karena aku merasa harus bersikap lebih dewasa," Kata Misora. "Kalau aku terus-menerus bersikap heboh sendiri seperti teman sekelas kita yang lain, kurasa orang tuaku tidak akan berhenti memarahiku."

"Begitu, ya," Kata Ako. "Andai saja aku bisa bersikap seperti itu juga, mungkin aku bisa menyatakan cintaku pada Alexander-kun, dan bukan hanya menciumnya."

Misora Shock, ia tidak mengira gadis pemalu seperti Ako sudah pernah ciuman.

"Anu Ako, kamu sudah pernah melakukan ciuman?"

"Yah, hanya sekali, sih," Kata Ako. "Itupun aku yang berinisiatif mencium dan bukan kebalikannya."

"Kamu pemberani, juga ya Ako," Kata Misora.

"Daripada disebut berani, tindakanku mungkin bisa lebih tepat disebut sebagai kenekatan!" Kata Ako. "Aku juga bingung kenapa aku bisa melakukan ciuman itu."

"Setidaknya kamu sudah pernah berciuman dengan cowok yang kamu sukai Ako," Kata Misora. "Sedangkan aku saja tidak berani mendekati cowok yang kuincar."

"Ooh kamu juga punya cowok yang kamu sukai Misora," Kata Ako. "Kupikir kamu belum memikirkan hal macam itu."

"Heei aku juga cewek remaja normal tahu!" Kata Misora. "Wajar saja kalau aku juga punya cowok yang kusukai."

"Apakah cowok yang kau sukai itu Shirou-kun?" Tanya Ako.

"..." Muka Misora memerah, tebakan Ako tepat pada sasaran.

"Aaah melihat dari reaksimu sepertinya tebakanku benar," Kata Ako. "Yah, kalau saja tidak ada sepupunya Shirou-kun yaitu Alexander-kun mungkin aku juga akan mengincar Shirou-kun."

"Lelaki yang kau sukai adalah sepupunya Emiya-kun?" Tanya Misora. "Seperti apa tampangnya?"

"Wajahnya hampir mirip dengan Shirou-kun, hanya saja tubuhnya lebih tinggi dan berotot dan kulitnya berwarna coklat dan rambutnya berwarna perak," Jawab Ako. "Dia adalah pria yang sama baiknya dengan Shirou-kun."

"Seleramu ketinggian Ako," Kata Misora. "Sainganmu pasti banyak, deh."

"Bukannya kau juga sama saja, Misora," Kata Ako. "Cewek yang mengincar Shirou-kun banyak sekali bukan?"

"Sigh kau benar, Ako," Kata Misora. "Makanya aku nggak punya niat untuk ikut-ikutan mengejar Emiya-kun untuk saat ini."

Tanpa diketahui oleh Misora, Mana yang sedari tadi matanya tertutup. Secara diam-diam menguping pembicaraan Ako dan Misora tepat disaat Ako mengatakan ciri-ciri dari wujud samarannya Shirou. Deskripsi dari Ako benar-benar menggambarkan lelaki tampan yang Mana lihat sewaktu pertempuran di Kyoto. Dan karena Mana sudah tahu nama dan identitas dari lelaki yang ia incar sebagai pasangan, ia akan berusaha mencarinya dan mendekatinya. Tidak mungkin ia akan melepas mangsa yang sudah ia incar apapun konsekuensinya!

Author Note: Selanjutnya tanpa dialog, cerita dari sudut pandang Akira!

下一章