webnovel

Chapter 27 - Kyoto Study Tour 18

Negi mendarat dengan selamat di tanah menggunakan sihirnya.Tapi begitu ia melihat ke samping,"Halo Negi," Kata Kotaro."Aku benar-benar senang,lho!bisa bertarung lagi denganmu secepat ini."

Kotaro sudah ada tepat di samping Negi dengan mode siap bertarung.

"Ko-Kotaro?"Kata Negi.

(Ini benar-benar gawat!)Kata Negi dalam hatinya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Jovis Tempestas Salamandra!"

Rin mengerahkan sihir badai api tepat ke arah para siluman.Badai api itu langsung membakar dan melenyapkan tiga perempat dari siluman yang mengelilingi dirinya,Setsuna dan Asuna.

"Ougi!Raimeiken!"Melihat kesempatan yang ada Setsuna langsung mengerahkan jurus terkuat yang dimilikinya untuk mengalahkan sisa seperempat siluman yang tidak terkena badai api milik Rin.

"Trace On!"Asuna mengerahkan lagi sihir penguatan yang tadi sudah hilang efeknya dan membantu Setsuna menyerang sisa siluman yang ada menggunakan harisen miliknya.

Seluruh siluman yang mengelilingi mereka bertiga akhirnya berhasil dikalahkan dengan kerjasama yang baik dari ketiganya.

"Kalian tidak apa-apa Asuna,Setsuna?"Tanya Rin.

"Tak masalah kami baik-baik saja!"Jawab Asuna.

"Ya,Aku dan Asuna tidak apa-apa,"Jawab Setsuna."Hanya saja walau musuh yang mengelilingi kita sudah tidak ada,tapi siluman lain yang lebih kuat masih cukup banyak!"

"Itu benar,"Kata Rin."Siluman yang lebih kuat,dari yang tadi kita musnahkan berhasil selamat karena level mereka berbeda.Dan kalau mereka semua menyerang kita akan kesulitan."

"Perkataanmu benar nona!"Kata salah satu siluman yang tiba-tiba saja mengayunkan pedangnya ke arah Asuna.

"Gyaaa!" Kata Asuna yang kesulitan menahan serangan siluman itu.

"Asuna!"Kata Rin."Bertahanlah,aku akan membantumu!"

"Sebaiknya kamu jangan terlalu banyak bicara nona!"Siluman bertubuh besar yang membawa gada mendadak menyerang Rin dan membuat Rin harus mundur ke belakang dan tidak bisa membantu Asuna.

"Kau cukup lumayan juga pendekar aliran Shinmei!"Siluman wanita yang memakai topeng rubah menyerang Setsuna secara bertubi-tubi menggunakan tonfa menyebabkan dirinya cukup terdesak.

(Level para siluman ini benar-benar berbeda dari siluman yang kami lawan sebelumnya,perkataan dari Rin-san memang benar!)Kata Setsuna dalam hatinya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Archer tiba di tempat Chigusa melakukan ritual pemanggilan Ryomen Sukuna no Kami.Konoka diikat ke atas meja dan kekuatan sihir miliknya di serap sebagai bahan bakar untuk ritual itu.

Archer berlari ke arah Chigusa yang sedang konsntrasi membaca mantra dengan cepat hendak membuat Chigusa tidak sadarkan diri dan membawa Konoka pergi.Walaupun Archer bingung kemana perginya pemuda berambut putih yang seharusnya menjaga Chigusa.

Di saat jarak Archer hanya tinggal 1 meter dari Chigusa.Dari arah kiri dan kanan Archer muncul potongan batu berukuran cukup besar yang terlihat amat tajam mengarah tepat ke kepalanya.

"Trace On!"Dengan cepat Archer memunculkan Kanshou dan Bakuya lalu Archer menghancurkan kedua potongan batu yang mengarah ke kepalanya dalam sekejap menggunakan Kanshou dan Bakuya yang ia ayunkan dengan kecepatan yang luar biasa.

"Reflek yang luar biasa,"Kata Pemuda berambut putih yang tiba-tiba saja muncul di depan Archer."Dari gerakan tubuh dan kemampuan bertarung yang tadi kau tunjukkan jelas kau adalah prajurit yang amat terlatih,tapi siapa kau sebenarnya?keberadaanmu sama sekali tidak ada pada data yang aku kumpulkan mengenai anak dari Thousand master dan teman-temannya?"

"Siapa aku sebenarnya bukanlah urusanmu,"Kata Archer yang melesat ke arah pemuda berambut putih dan menebas Kanshou dan Bakuya ke arah pemuda itu."Karena aku hanyalah seorang Archer!"

Serangan dari Archer ditahan oleh dinding sihir tidak terlihat yang melindungi pemuda berambut putih.Tapi karena Kanshou dan Bakuya bukanlah senjata biasa,dinding sihir pemuda berambut putih itu mulai mengalami keretakkan membuat pemuda berambut putih itu sedikit mundur ke belakang.

Pemuda berambut putih itu lalu menyerang Archer menggunakan potongan batu tajam lagi,tapi kali ini potongan batunya jauh lebih kecil dan jumlah jauh lebih banyak dan potongan-potongan batu itu menyerang Archer dari segala arah.

Tahu dirinya dalam bahaya Archer memunculkan menghilangkan Kanshou dan Bakuya lalu memunculkan Silfarion.Menggunakan kecepatan tinggi yang muncul ketika menggunakan Silfarion,Archer menghindari semua potongan batu yang mengarah padanya.

"Kau menyebut dirimu Archer," Kata pemuda berambut putih."Tapi anehnya kau malah menggunakan pedang sungguh tidak masuk akal."

"Aku sudah benar-benar bosan mendengar kata-kata itu,"Kata Archer."Tapi untuk menyelamatkan Konoka, aku harus mengalahkanmu!"

Archer memunculkan lagi Kanshou dan Bakuya lalu melesat ke arah pemuda berambut putih.

"Kata-katamu penuh keberanian,"Kata pemuda berambut putih."Tapi tetap saja kau lebih lemah dariku."

Pemuda berambut putih itu juga melesat ke arah Archer dan mengubah tangannya menjadi potongan batu panjang yang berbentuk seperti tombak.

Ketika pemuda berambut putih dan Archer sudah saling berhadapan,Kanshou dan Bakuya beradu dengan tangan dari pemuda berambut putih yang berubah menjadi tombak batu.

Keduanya cukup seimbang,hanya saja karena tenaga yang dimiliki pemuda berambut putih lebih besar dari Archer.Archer jadi merasa kesulitan melawan pemuda berambut putih.

(Pemuda berambut putih itu belum serius tapi sudah sekuat ini!walaupun aku juga belum serius,dengan kondisiku yang baru saja keluar dan masih membiasakan diri dengan tubuh ini akan sangat sulit bagiku mengalahkan pemuda itu!tampaknya untuk sementara ini aku tidak akan bisa menyelamatkan gadis bernama Konoka itu.)Kata Archer di dalam hatinya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Setsuna benar-benar kesulitan melawan siluman wanita yang memakai topeng rubah,kekuatan dari siluman wanita itu benar-benar setara dengan dirimya.Dan ketika Setsuna melihat sebuah pilar cahaya yang amat terang muncul di kejauhan.Perasaan tidak enak yang dirasakannya semakin menjadi-jadi.

"Pi-pilar cahaya apa itu?"Kata Setsuna.

"Tampaknya rencana nona Chigusa berjalan dengan lancar,"Kata Tsukuyomi yang tiba-tiba muncul di belakang Setsuna."Tampaknya kelompok Setsuna-senpai gagal mencegah rencana dari nona Chigusa."

"Tsukuyomi!"Teriak Setsuna."Kenapa kamu ada disini!"

"Tentu saja untuk melawanmu lagi,senpai!"Kata Tsukuyomi."Maaf,ya nona siluman yang ada disana boleh aku saja tidak yang melawan senpai?"

"Tampaknya kau ada di pihak kami," Kata Siluman bertopeng rubah itu."Baiklah,silakan saja kalau kau mau melawannya.Karena aku juga sudah agak bosan."

"Sialan!" Kata Rin."Kenapa kau tidak jatuh juga!"

Rin benar -benar merasa frustasi melawan siluman bertubuh besar yang ada dihadapannya.Semua serangan sihirnya ditahan atau dihindari.Kalau saja ia tidak memakai Artefak miliknya hasil dari pactio dengan Shirou,ia pasti sudah kehabisan permata untuk katalis sihir dan dibunuh oleh siluman yang ada di hadapannya.

"Serangan sihir tingkat tinggi secara terus menerus menggunakan katalis batu permata yang seakan tidak ada habisnya!"Kata siluman bertubuh besar."Kau benar-benar membuatku kesal nona!"

"Aaaarrrkh!"Teriak Asuna yang saat ini sedang dicekik di leher oleh karasu tengu yang dilawannya.

"Asuna!"Teriak Rin dan Setsuna.

"Tanpa harisenmu,kau benar-benar lemah nona!"Kata karasu tengu yang dilawan Asuna.

(Celaka!ini benar-benar keadaan yang buruk!)Kata Setsuna dalam hatinya.

(Shirou-sama kami bertiga sedang dalam keadaan yang benar-benar gawat!)

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Duuuaaaaaakk!"

Negi dan Kotaro saling beradu tinju dan pukulan satu sama lain selama beberapa menit.Tidak ada yang kalah atau menang ketika keduanya saling berhadapan.

"Kenapa Negi!" Kata Kotaro."Kenapa kau tidak seserius tadi siang!"

"Hentikan semua ini Kotaro!"Kata Negi."Aku tidak punya waktu melawanmu!"

"Jangan begitu dong,Negi!"Kata Kotaro.

"Kotaro kenapa kamu membantu Chigusa?" Kata Negi."Dia itu jahat dan tidak berperasaan kenapa kamu mau berkomplot dengannya!"

"Aku tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Chigusa-nee-san!"Kata Kotaro."Aku hanya berkomplot dengannya karena dia bilang kalau aku bisa melawan orang yang kuat!"

"Dan bertemu denganmu adalah kesempatan yang berharga bagiku!"Kata Kotaro.

"Kesempatan berharga?"Tanya Negi."Apa maksudmu Kotaro?"

"Kesempatan bertemu dengan seseorang yang sama kuat dan seumuran denganku!"Jawab Kotaro."Jadi ayo kita bertarung!"

"Maaf Kotaro,tapi aku tidak bisa bertarung denganmu saat ini!"Kata Negi."Ada hal yang saat ini harus kulakukan!"

"Jangan bercanda!" Kata Kotaro."Setelah kekacauan ini selesai tidak mungkin kamu mau bertarung denganku!"

Kotaro benar-benar menjadi marah dan langsung berlari ke arah Negi untuk menyerang Negi.Tapi sebelum Kotaro sempat mendekati Negi,sebuah fuma Shuriken raksasa tiba-tiba muncul di depan Kotaro dan menghalangi larinya.

"Apa!?" Kata Kotaro yang kaget dengan kemunculan fuma shuriken di hadapannya.

Tanpa Kotaro sadari di depannya muncul seseorang yang berbadan cukup tinggi dan melepaskan pukulan tepat di dadanya membuat tubuhnya terlempar ke belakang.

"Ukh,yang barusan memukulku itu,Kagebunshin bukan?"Kata Kotaro."Siapa kau!"

"Anda tidak apa-apa Negi-sensei?"Tanya Yue yang sedang digendong oleh Kaede Nagase sang ninja Koga.

"Eeeeh,Yue-san dan Kaede-san kenapa kalian berdua bisa ada disini?"Tanya Negi.

"Aku yang memanggil Kaede,Negi-Sensei."Jawab Yue.

"Anda bertarung dengan cukup baik sensei,"Kata Kaede."Tapi untuk selanjutnya serahkan pertarungan ini padaku,sekarang lebih baik anda pergi menyelamatkan Konoka-dono!"

"Oke!"Kata Negi."Kaede-san terima kasih banyak!"

Negi lalu berlari ke arah pilar cahaya yang terlihat di kejauhan yang berasal dari ritual pemanggilan yang dilakukan Chigusa.

"Ah!" Kata Kotaro."Negi jangan lari!"

Kotaro bersiap mengejar Negi,tapi Kaede dalam sekejap sudah ada di depan Kotaro dan menghalanginya sehingga ia tidak bisa lewat.

"Hei Onee-san!jangan ikut campur,"Kata Kotaro."Aku tidak ada minat melawan perempuan!"

"Fufufu Kotaro-kun itu namamu bukan?"Kata Kaede."Kalau kamu ingin mengejar Negi kamu harus menghadapiku dulu!Kaede Nagase Chuunin dari Koga!"

Kaede menggunakan Kagebunshin di hadapan Kotaro,memperbanyak dirinya membuat Kotaro semakin sulit melewati Kaede untuk mengejar Negi.

"Heh."Kata Kotaro."Bagus!"

Kotaro menanggapi kata-kata dari Kaede dengan memunculkan banyak Inugami dari bayangannya dan dia bersiap untuk melawan Kaede.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hah,hah,hah,"Rin merasa stamina dan energi sihir yang dimilikinya sudah tinggal sedikit karena pemakaian artefak miliknya yang menggunakan energi sihir dalam jumlah yang besar.Rin ingin segera mengakhiri pertarungannya dengan para siluman yang jumlahnya masih banyak tapi siluman bertubuh besar yang dilawannya benar-benar tangguh dan benar-benar sulit dikalahkan.

"Dsiing!"Terdengar suara peluru yang tepat mengenai kepala dari karasu tengu yang mencekik Asuna.

"Arrrrgh!"Karasu tengu itu berteriak kesakitan lalu melepas tangannya yang mencekik Asuna,dan langsung memegangi kepalanya yang terkena peluru dan beberapa detik kemudian karasu tengu itu pun menghilang.

"Dsing!" Satu lagi suara peluru terdengar dan kali ini peluru itu mengarah pada siluman wanita bertopeng rubah yang di lawan Setsuna.

Dengan cepat siluman wanita bertopeng rubah itu memantulkan peluru yang mengarah padanya sehingga ia tidak mengalami nasib yang sama dengan karasu tengu.

"Sialan!" Kata Siluman bertopeng rubah itu."Siapa yang berani menyerangku dengan peluru pemecah mantra!"

"Ryusuitsen!" Siluman bertubuh besar yang dilawan oleh Rin mendapat serangan pedang yang berasal dari arah atas,dan serangan itu tepat mengenai pundak dari siluman bertubuh besar itu sampai membuat siluman itu berlutut dan meringis kesakitan.

"Menyerangku dari atas menggunakan pedang kayu tanpa aku sadari,ditambah bisa menembus pertahanan dari tubuhku yang sekeras besi,siapa kau sebenarnya gadis kecil?"

Di depan siluman bertubuh besar itu,ada Saber yang sedang memegang pedang kayu dengan kedua tangannya.

"Aku hanyalah seorang pendekar pedang yang kebetulan lewat,"Kata Saber.

"Saber!" Kata Rin."Kamu lama sekali!"

"Maafkan aku,Rin,"Kata Saber."Butuh waktu untuk mendapat senjata yang cocok untuk kupakai."

Sementara itu di tempat Setsuna.

"Kamu tadi terlihat kesulitan Setsuna,"Kata Mana Tatsumiya."Biaya pertolonganku kali ini kumasukkan ke rekeningmu,ya?"

"Sifat tamakmu tidak berubah sama sekali,Tatsumiya!"Kata Setsuna.

"Aiiyaa!" Kata Gu Fei yang berada di sebelah Tatsumiya."Raksasa yang kelihatan tangguh aru!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxzzzx

"Master," Kata Chachamaru."Maaf aku terlambat!"

Chachamaru saat ini berada di tempat Evangeline terjebak,dan Chachamaru langsung memulai program penghancuran lingkaran sihir miliknya untuk menghancurkan jebakan yang membuat Evangeline tidak bisa bergerak.

"Kamu lama sekali Chachamaru!"Kata Evangeline."Cepat bebaskan aku dari jebakan ini!"

"Affirmative Master."Kata Chachamaru.

Author Note:Ryuisuitsen adalah jurus yang dipakai di Ruroni Kenshin.

Chapter selanjutnya Minggu.

下一章