Setelah Karina meninggalkan apartemen Leon, Aslan duduk seorang diri di ruang tengah apartemen Leon.
"Ngapain bengong?" Sela Leon yang tiba-tiba berdiri di depan Aslan.
Aslan mendesah pelan. "Bisa nggak sih, lu kalo nongol permisi dulu. Gue masih kaget tiap kali lu muncul tiba-tiba."
Leon berdecak pelan. Ia kemudian mencoba untuk duduk di sebelah Aslan. "Rambut baru lu oke juga. Kita berdua jadi makin mirip."
Aslan menghela nafas panjang. "Karina yang nyuruh gue potong rambut." Ia kemudian menatap Leon yang kini duduk di sebelahnya. "Sekarang tinggal kita berdua."
"Masih ada Nadia di kamar," sela Leon.
"Ya, tapi dia nggak bakal keluar. Lu lihat sendiri tadi gimana susahnya bujuk dia biar mau keluar."
"Iya juga, sih," sahut Leon.
"Sekarang waktunya kita ngomong berdua," ujar Aslan.
"Lu mau ngomongin apa?" Tanya Leon.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者