"Yah, tapi kau jadi bisa mengendallikan kekuatan yang ada di dalam tubuhmu bukan?" Kata Ban. "Dan selain itu kau juga jadi menyadari betapa munafiknya dirimu yang dulu."
Mendengar ucapan Ban, Touma cuma bisa menggertakan giginya. Karena ia tahu kalau semua hal yang Ban ucapkan adalah kenyataan yang dulu ia tolak. Lima puluh tahun mengalami perjalanan dimensi, Touma jadi menyadari betapa naif dan bodohnya ia menjalani kehidupan.
Selama ini ia percaya kalau ia menghancurkan ilusi dari orang lain dan membuat orang lain menyadari kesalahan yang mereka perbuat. Tapi akhirnya Touma sadar kalau dialah yang hidup dalam khayalannya sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
"Aku memang sangat membencimu karena kau sudah membuatku menjalani kehidupan yang penuh dengan penderitaan selama lima puluh tahun," Kata Touma yang menatap ke arah Ban dengan penuh kebencian. "Tapi aku juga sadar kalau aku selama ini salah dalam menjalani kehidupanku dan hidup menolak kenyataan yang ada sehingga memilih menciptakan kenyataan di dalam pikiranku sendiri. Dan dalam hal itu aku berterima kasih padamu karena sudah merubah diriku menjadi lebih baik."
"Kalau begitu saat ini sudah waktunya bagimu untuk kembali ke dimensimu, Kamijou Touma," Kata Ban. "Masuklah ke dalam pintu yang ada di sebelah kananmu, dan kau bisa kembali ke duniamu. Di mana kau harus menghadapi esper jahat, penyihir, dan dewa sihir. Oh iya satu hal lagi kau sudah mendapatkan lagi ingatanmu yang hilang bukan termasuk ingatan mengenai Ayu dan Misaki?"
Touma menganggukan kepalanya dan tetap menatap Ban dengan penuh kebencian. Ketika ia berada di dunia pembunuh dewa, ingatan Touma pulih setelah ia membunuh salah satu dewa. Dan ia merasa sangat kesal, kenapa ia sampai harus melupakan ingatan yang begitu penting.
"Terlalu banyak gadis yang menyukaimu, Kamijou Touma maka cobalah untuk membahagiakan para gadis itu sebaik yang kau bisa," Kata Ban. "Terutama kedua gadis yang kau lupakan itu, karena mereka berdua membutuhkan dukungan darimu."
Touma tidak mau terlalu peduli dengan ucapannya Ban karena ia ingin cepat kembali ke dunianya sendiri. Touma membuka pintu yang berada di sebelah kanannya, lalu masuk ke dalam pintu yang sudah ia buka.
Dan setelah Touma menghilang dari Honky Tonk, Ban menghela nafas panjang karena ia merasa lelah. Karena harus berurusan dengan seseorang yang sangat keras kepala seperti Touma.
"Sigh, aku nggak mau lagi berurusan dengan orang seperti dirinya, yang terlalu percaya diri dan merasa kalau jalan hidupnya adalah yang paling benar," Kata Ban sambil menuangkan air ke dalam gelas dan meminum air dari gelas itu karena ia haus. "Kuharap bocah itu bisa menyelesaikan masalah besar yang akan segera ia hadapi begitu ia keluar dari kamar mandi."
***
Tepat seperti yang di katakan oleh Ban, begitu Touma keluar dari kamar mandi Index langsung mencoba menggigit kepala Touma karena ia sudah lapar dan Touma berada di kamar mandi terlalu lama dan tidak keluar untuk membuatkan makanan. Tapi karena tubuh Touma sebagai godslayer sangat keras, gigi Index langsung retak dan ia berteriak kencang akibat rasa sakit yang ia alami.