webnovel

Chapter 2.2 - Return

Aqua benar-benar merasa amat takut ketika ia merasakan kekuatan besar yang bahkan melampaui dirinya dari tubuh Ban dan Maria. Aqua benar-benar penasaran dengan identitas asli dari Ban dan Maria, karena Aqua merasa tidak ada manusia yang bisa memiliki kekuatan besar melampaui dewa sepertinya. Asap saat ini keluar dari atas kepala Aqua, karena ia berpikir terlalu keras.

"Hoi Aqua! Ada asap yang keluar dari kepalamu tuh!" Kata Kazuma yang merasa terkejut dengan asap yang keluar dari kepalanya Aqua.

Tapi Aqua yang terlalu keras berpikir sama sekali tidak mempedulikan Kazuma dan terus melanjutkan berpikir.

Di saat Aqua sedang berpikir keras, Ban dan Maria mencoba menahan tawa melihat asap yang keluar dari Aqua. Mereka berdua tahu dengan apa sedang Aqua pikirkan hanya dengan melihat mimik wajahnya Aqua.

"Hei, Aqua-san kau pasti sedang berpikir kenapa aku dan anakku bisa memiliki kekuatan besar yang melampaui kekuatanmu di dalam tubuh kami bukan?" Tanya Maria.

Aqua yang mendengar hal itu langsung terkejut luar biasa, dia bingung kenapa Maria bisa tahu apa yang sedang ia pikirkan.

"Ba-bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Aqua.

"Tampangmu yang memberitahukannya padaku, ditambah aku bisa merasakan dengan adanya divine power di dalam tubuhmu aku tahu kalau kau bukanlah manusia. Tapi dewi tingkat rendah," Jawab Maria. "Kau tadi juga pasti merasakan kekuatan yang ada di dalam tubuhku dan anakku menggunakkan kemampuanmu sebagai seorang dewi, makanya kau langsung berpikir begitu keras sampai-sampai kepalamu berasap. Dari situ aku bisa menerka kalau kau sedang berpikir mengenai kenapa aku dan anakku bisa memiliki kekuatan yang besar."

Aqua tidak bisa berkata apa-apa mendengar penjelasan dari Maria.

"Aku juga penasaran kenapa pintu antar dimensi itu bisa muncul di Mansion milikku," Kata Kazuma.

"Suamiku, aku dan penyihir bernama Zelretch membuat pintu dimensi itu untuk menolong orang yang membutuhkan bantuan," Kata Maria. "Pintu itu akan bereaksi terhadap orang-orang yang membutuhkan bantuan tapi tidak bisa mendapatkannya karena berbagai keadaan, dalam kasusmu Kazuma kurasa pintu itu muncul karena kau sudah tidak tahan dengan kondisi menyengsarakan dadi kehidupanmu yang baru."

"Intinya Kazuma pintu itu bereaksi pada stress yang kau rasakan, ditambah kau dulunya pernah hidup di dunia ini," Kata Ban. "Jadi wajar kalau kau bisa memanggil pintu itu."

"Ka-kalau begitu apa aku bisa menemui ayah dan ibuku?" Tanya Kazuma sambil menangis karena akhirnya ia bisa terbebas dari kemasokisan Lalatina, kegilaan Megumin dalam ledakan dan berbagai macam hal yang membuatnya merasa gila di dunia lain.

"Tidak masalah," Kata Ban. "Kau bisa kembali lagi ke dunia ini sudah merupakan nasibmu, hanya saja mungkin mereka akan merasa sedikit takut karena kau hidup kembali."

"Ah, benar juga aku tidak memikirkan sampai ke situ!" Kata Kazuma.

"Tenanglah aku yang akan menjelaskan semuanya pada kedua orangtuamu Kazuma," Kata Maria.

"Terimakasih Maria-san," Kata Kazuma. "Kalau aku sudah kembali tinggal bersama dengan kedua orang tuaku aku berjanji aku akan berhenti menjadi NEET dan berusaha untuk jadi orang yang lebih baik!"

"Tu-tunggu dulu!" Teriak Aqua. "Kalau Kazuma tidak menyelesaikan tugasnya sebagai pahlawan di dunia lain! Aku tidak akan bisa kembali ke dunia dewa!"

"Aqua-san kita akan bicarakan masalah itu nanti," Kata Ban. "Aku yakin aku bisa membantumu dalam masalah itu."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kazuma dan Aqua tadi masuk ke balik pintu aneh itu bukan," Kata Megumin. "Tapi kenapa mereka berdua belum kembali juga!"

"Iya mereka sudah pergi lebih dari 6 jam sebenarnya apa yang menyebabkan mereka pergi begitu lama?" Kata Darkness.

"Aku akan mencoba membuka pintu itu lagi!" Kata Megumin.

"Apa kau mau jadi lemas dan tidak bisa bergerak lagi!" Kata Darkness. "Tadi juga kau sudah mencoba menggunakan Explosion pada pintu itu bukan, dan sihirmu itu di serap oleh pintu itu."

"Uuuh, apa salahnya mencoba lagi," Kata Megumin.

"Kalau kau mencoba lagi kau bisa mati!" Kata Darkness. "Aku juga yang masokis tidak berani menyentuh pintu itu lagi karena aku takut mati! Makanya yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu mereka berdua!"

下一章