"kapan kamu mau nikah leo?" tanya geanha kepada leo
"tunggu rayna tumbuh dewasa aku akan nikah sama dia.. milyarder" ucap leo dengan mata berbinar binar
"Dasar matre" ucap farel
"emm geanha,rumah atmadja ini ada berapa lantai?" tanya leo penasaran
"Cuma 5" ucap geanha singkat
"5,cuma? itu sih lebih besar dari rumah sean" jawab leo
"kalian tau ngga sebenarnya keluarga atmadja itu lebih sukses dari pada keluarga ku" ucap sean
"tuhan,andai gue lahir jadi geanha tajir dari lahir gue akan bersyukur" ucap leo dramatis
"tapi kenapa keluarga atmadja gak pernah masuk kedalam pembisnis tersukses?" tanya farel
"karena keluarga atmadja gak punya pewaris" ucap geanha "satu satunya pewaris itu ibu ku,sementara dia tinggal di jepang gak pernah pulang" lanjut geanha
"Geanha lantai 5 ada apa?" tanya leo penasaran
"kamu penasaran? ayo!" ajak geanha sambil melepaskan diri dari sean.
Mereka pun keluar dari lift seketika nuansa ungu muda dan abu abu menyapa mereka. Sepanjang dinding koridor terlihat bingkai foto besar dimana foto geanha semasa menjadi seorang selebriti. Pintu ruang pertama bertuliskan LONDON.
"Kalo kita buka pintu ini kita bakal teleportasi ke london gitu?" ucap leo
"kagak lah bodoh. dikira ini novel time travel" celetuk farel
"jadi apa yang ada di dalam,aku buka ya" ucap leo sambil memegang kenop pintu
"jangaaannnnnn" teriak geanha dari bagian belakang namun terlambat pintu itu sudah terbuka dan nuansa biru muda dan bunga berwarna pink menyapa.
"WOW ini foto kita waktu kuliah" ucap leo antusias sambil memegang bingkai foto itu.
"Haisshhh udah di bilang jangan di buka" ucap geanha pasrah melihat kedua sahabatnya menerobos masuk.
"wahhh liat bukannya ini dulu bolpoint yang sean kasih buat geanha? gila sampe di masukin kotak mahal gini. padahal pulpennya gak lebih dari 100 ribu" ucap leo dengan wajah terkagum kagum. seketika itu sean menatap ke arah geanha dan membuat wajah geanha memerah.
"Oke oke ruang ini isinya semua kenang kenangan waktu kuliah dulu. udah tutup dan keluar semua" perintah geanha
"ini ruang apa ge? kok gak ada tulisannya? Dan kaya ada aura menyeramkan dari dalam ruang ini" ucap farel
"buka aja kalo berani. di dalam ada anak macan tutul" ucap geanha dengan menahan tawa
"serius loe?? macan tutul kan binatang di lindungi ge" uca farel sementara itu leo sudah membuka pintu dan masuk kedalam ruangan itu. Di dalam ruangan yang cukup besar itu terdapat sekitar 20 ekor kucing persia dan anggora
"wahhh lucunya" ucap leo sambil menggendong seekor persia.
"kamu punya beginian di rumah?" tanya sean heran
"iya. mereka tinggal disini semenjak aku lulus kuliah saat aku nikah sama kamu. aku sering pergi kesini kalo kamu lagi gila di rumah" ucap geanha dengan wajah penuh kebencian. Seketika leo dan farel pun meninggalkan geanha dan sean didalam ruangan itu.
"ge,maafin aku ge" ucap sean sambil bertekuk di depan geanha.
"sean,aku udah maafin kamu cuma susah aja buat lupa" ucap geanha seketika matanya langsung berkaca kaca
"ge maafin aku dulu sering nyakitin kamu,sering bikin kamu terluka,dan sering bikin kamu sakit hati" ucap sean sambil menangis
"iya aku udah maafin kok" ucap geanha
"ge,aku mohon jangan pergi lagi. menetaplah disisiku bersama anak anak jangan tinggalin aku lagi" ucap sean makin tersedu sedu
"sean,kamu laki laki kenapa cengeng begini" teriak geanha kepada sean
"aku benar benar sayang sama kamu geanha" ucap sean sambil berdiri dan memeluk erat tubuh geanha.
"GEANHA LOE PUNYA RUANG PAMERAN LUKISAN PRIBADI" teriak leo dari luar
"aahhh sial mereka masuk ruangan itu" umpat geanha sambil bergegas melepaskan pelukan sean dan berjalan keluar.
"cepet tutup pintu ruangan itu sebelum sean keluar" ucap geanha kasar namun terlambat sean sudah berlari dan sampai di depan ruangan itu.
Didalam ruangan itu terdapat banyak lukisan kecil di setip inci dindingnya. Dimana lukisan itu bercerita tentang awal geanha bertemu dengan sean sampai menikah termasuk soal penyiksaan yang geanha alami karena setiap kejadian yang berhubungan dengan sean,geanha akan langsung melukiskan semuanya kedinding ruang tersebut. Geanha pun langsung berlari menuju lift dan meninggalkan kedua sahabatnya dan sean.
"sean sini,loe liat bagian ini" tunjuk leo kepada sean dan seanpun menghampiri leo.
"disini lukisan saat terakhir sebelum geanha pergi keluar negeri. warna ini sebelumnya merah dan sekarang menjadi cokelat. tandanya dia ngelukis ini pake darah" ucap leo
"leo sean,lihat ini. gue gak nyangka sama bagian ini" teriak farel membuat kedua sahabatnya langsung menghampiri dia.
"wahhh bukannya ini waktu kecelakaan setelah sean amnesia" ucap leo
"loe liat bagian ini. ternyata yang nyelamatin loe itu geanha bukan mantan pacar loe yang gila harta itu" ucap farel kesal. Seketika kaki sean lemas dan terduduk dilantai ruang lukis tersebut.
"yaudah ya,gue sama farel pulang dulu. loe harus minta maaf sama geanha atas segalanya jangan sampe anak anak loe liat ruangan ini" ucap leo kepada sean.