Saat ini aku sedang duduk di balkon apartement. menatap bintang bertabur di langit yang gelap. bulan sabit tampak menyunggingkan senyum indah. 4 tahun lalu di kota ini aku sekolah menengah atas. di kota ini pula aku bertemu dengannya,cinta pertama yang selalu ku jaga sampai saat ini.
"Geanha" Teriak sean dari kejauhan
"yoo. ada apa sean?" Tanyaku saat sean sudah berada di sampingku
"bulan depan aku kelulusan. kita gak bisa bertemu dan jalan bareng lagi" ucap sean dengan wajah lesu
"kenapa tampangnya harus begitu??" tanyaku
"yasudahlah semoga setelah kelulusan nanti bisa bertemu kamu lagi. kalo bertemu lagi aku bakal nikah sama kamu" ucapnya dengan senyum lebar
"Hahahah.. nikah?? No no no.. mimpi ku masih belum tercapai. dan aku juga masih 2 tahun lagi menunggu kelulusan" ucapku
"Baiklah baiklah.. yasudah aku masih harus ketemu guru pembimbing.. bye bye" ucap sean sambil melambaikan tangannya
"huhhh... sean sean. kamu terlalu berpikir jauh. bahkan kamu tidak pernah kasih kesempatan sedikitpun untuk perasaanku. jangankan untuk menikah denganmu. memiliki hati kamu aja aku gak akan bisa. karena di hati kamu selalu ada 'DIA'" ucapku perlahan.
Walaupun kami beda tingkatan di sekolah.Namun sean adalah temanku satu satunya dan juga cinta pertamaku. Entah apa penyebab perubahaannya yang drastis ini bahkan sampai melupakanku.
"Apa di hatinya hanya akan ada 1 wanita yang singgah?? bahkan wanita itu sudah meninggalkan dia karena lelaki lain. Wenny betapa beruntungnya kamu bisa memiliki hati lelaki batu ini" bathinku tersenyum getir..
"Tok.. tok..tok" suara pintu di ketuk mengembalikkan pikiranku pada saat ini.
"Ya ada apa sallom?" tanya ku saat melihat sallom di depan kamar.
"Kamu jangan berdiri diluar.sekarang lagi musim dingin. Kalo kamu begitu nanti mempersulit proses syuting" ucap sallom khawatir ( khawatir pundi pundi emasnya berkurang)
"yasudah. sekarang aku mau langsung tidur. besok kita langsung syuting" ucapku
"iya. besok kita syuting jam 8 pagi" ucap sallom sambil pergi menuju kamarnya.
●●●●
Sementara itu di kota T.
"Sean aku kangen banget sama kamu" suara manja sambil menyandarkan kepalanya pada bahu sean.
"Ada apa wenny?? kamu butuh uang berapa?" tanya sean lembut
"ahhh sean kamu paling pengertian. aku ngga minta banyak cuma 5 juta" ucap wenny
"oke aku transfer sekarang" ucap sean
"makasih sean.." ucap wenny sambil mencium pipi sean.
"Mulai malam ini kamu tinggal di rumahku saja" ucap sean
"tapi gimana sama istri kamu??" tanya wenny ragu
"Dia gak di rumah. lagi keluar negeri" ucap sean
"Baiklah sean. aku sayang kamu" ucap wenny sambil mencium lembut bibir sean
"Kamu lebih cocok menjadi Nyonya Raharjo" ucap sean sambil mengelus kepala wenny
"kamu bisa aja.. kalo begitu cepat lah kamu cerai sama wanita itu" ucap wenny
"Secepatnya aku akan menceraikan dia agar kamu bisa menjadi Nyonya Raharjo" ucap sean sambil tersenyum
"hahaha.. Obat yang aku berikan selama 1 tahun ini berfungsi dengan sangat baik. membuat sean lupa pada Geanha si wanita jalang itu" bathin wenny
Setahun lalu Sean mengalami kecelakaan berat yang menyebabkan sean amnesia. saat sean sadar hanya wenny yang ada di sisi nya dan mengaku sebagai kekasih nya.
●●●●
"Geanha cepet bangun udah pagi nih" teriak sallom dari depan pintu..
"Oke oke aku udah bangun. tunggu aku di cafe. aku nanti menyusul" ucapku
"oke" ucap sallom sambil melangkah pergi.
Proses syuting berjalan dengan lancar selama 2 minggu ini. Aku pun langsung kembali ke kota T dan tiba di kota T pada tengah malam. Akupun langsung menuju rumah.
"ahhh seann.. pelan pelan... uuuhhhh kamu nakal" desah wenny
"suara wanita" bathinku
"sean apa kamu di rumah?" teriakku.
Tak lama kemudian nampak sean dan wenny keluar bersamaan dari kamar. setelah itu wenny langsung di antar pulang oleh supir pribadi sean. Setelah itu sean langsung menarikku menuju kamar.
"Kamu cemburu??? kamu gak hak untuk cemburu pada wenny. dia adalah kekasihku orang yang akan aku nikahi pada akhirnya" ucap sean sambil menarik rambutku.
"sean" suaraku bergetar
"nama aku gak pantas keluar dari mulut kotor kamu." teriak sean sambil menarik rambutku lebih kuat.
"Sean sean sean. selain itu kamu ingin aku memanggilmu dengan sebutan apa?? bajingan?? brengsek?? atau pengecut??" Teriakku
"Kamu berani melawanku sekarang" ucap sean geram dan langsung menampar wajahku.
"Cukup sean. Aku muak sama kelakuan kasar kamu. dulu kamu bilang akan menikahi aku sekarang akhirnya malah seperti ini. 4 tahun aku nunggu kamu itu bukan waktu yang singkat. saat kamu kembali bahkan sedikitpun aku gak pernah tersimpan dalam memori mu" makiku sambil menangis kencang.
"aaaaahhhhhhhhhhh... Geanha sialan kamu" teriak sean menahan sakit di kepalanya.
"sekarang saat nya aku memperlakukan mu dengan sama" ucap ku sambil menarik rambut sean dan membentur kan kepalanya beberapa kali ke dinding sampai sean pingsan.
Pagi itu sebelum sean sadarkan diri, aku sudah pergi meninggalkan rumah itu untuk selamanya. aku menitipkan berkas perceraian pada pengurus rumah.