Astha masuk ke dalam kamar lebih dulu. Dia buru-buru menaruh plastik obat ke dalam lacinya. Jangan sampai Alivia melihatnya. Astha melepaskan pakaian dan mandi lebih dulu sambil menunggu Alivia. Dia tahu apa yang dia lakukan salah. Tapi semua demi ia lakukan demi istrinya.
"Dimana orangnya? koq sepi?" tanya Alivia dalam hati. Tapi kemudian dia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. "Oh mungkin lagi mandi." Alivia membuat kue yang dia buat ke dalam kamar. Dia ingin Astha mencicipinya terlebih dahulu.
Alivia memikirkan semua perkataan Rafelo tadi. Dia tidak menyangka Astha berfikir sampai sejauh itu. Apapun alasannya, dia tetap ingin menjadi seorang wanita seutuhnya. Tapi Astha yang tidak mau. Lalu bagaimana kelanjutan rumah tangga mereka jika salah satu dari mereka tidak menginginkan seorang penerus.
"Kamu sudah mandi?" tanya Astha. Ucapan Astha membuyarkan lamunan Alivia.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者