Lupa Ingatan

Di dalam sebuah mobil, gadis yang awalnya merupakan korban tabrak, berbaring di kursi penumpang bagian belakang.

Sementara dua orang pria duduk di bagian kursi pengemudi dan penumpang.

Gadis itu lalu membuka matanya secara perlahan, sebuah senyum kecil tersungging di bibirnya.

Dia tidak menyangka, pelariannya kali ini akan menjadi lebih mudah.

"Emm..!" gadia itu berpura-pura bergumam sambil memegangi kepalanya.

Riko yang duduk di kursi pengemudi segera berbalik dan melihat keadaan gadis itu, namun tiba-tiba sebuah pukulan keras mendarat di kepalanya.

"Apa yang kamu lakukan? Kamu ingin membunuh dirimu lagi?" ucap Demian dengan nada kesal. Demian melancarkan serangannya ke kepala Riko, dia tidak tau apa yang ada di kepala managernya ini? Dia terlihat bodih saat sedang panik.

Sudah untung mereka tidak mendapatkan cedera yang parah saat kecelakaan tadi, namun Riko masih saja berani mengalihkan pandangannya ke arah kain saat sedang mengemudi?

Apakah dia sungguh ingin mati? Jika demikian sebaikanya dia pergi sendiri dan jangan mengajak orang lain untuk ikut bersamanya.

"Aku dimana?" ucap gadis itu dengan suara parau, ciri khas seorang yang baru terbangun dari tidurnya.

"No..nona maaf, kami sedang mengantarmu ke rumah sakit! ucap Riko dengan rasa sedikit khawatir.

"Rumah sakit? Mengapa kalian membawaku kesana?" tanya gadis itu dengan wajah sedikit penasaran.

"Nona maaf, saya secara tidak sengaja menabrak anda, jadi kami akan mengantar anda ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.!"

"Aku masih ingin bertanya satu hal lagi pada kalian!" Ucap Gadis itu dengan ekspresi licik saat Riko tidak memperhatikan ekspresinya.

"Silahkan!" jawab Riko.

"Lalu kalian tau siapa aku? Mengapa aku tidak mengingat apapun!"

CKRIIIIIITTT.

Sekali lagi mobil di hentikan secara mendadak, gadia itu bahkan hampir terlempar ke depan saaf Riko menginjak rem secara mendadak.

Sedangkan untuk Demian, ekspresinya terlihat semakin jelek setiap detiknya.

"No..nona.. Apa anda tidak mengingat siapa diri anda sendiri? Apakah nona tidak mengingat rumah nona sendiri?