webnovel

23. Re - born

Selamat pagi semuanya, sambutan saya selaku pemilik perusahaan iklan di kota Water. Mohon maaf jika anda semua bertanya - tanya mengapa saya kurang lebih enam bulan tidak masuk ke kantor.

Alasan sebenarnya adalah karena saya sedang mengerjakan proyek - proyek di LN. Sementara selagi saya tidak ada di kantor Nona Diana sudah bisa menghandle semuanya! bukan begitu Nona Diana, seruku... Diana yang tiba - tiba disebutkan namanya gelagapan. Sambil menganggukkan kepala.

Sementara May, memberi sambutan sebenarnya Diana sedang kacau karena berbulan - bulan bolak - balik ke rumah May, asisten RT sampaikan kalau May berobat ke LN, bahkan pagi ini hatinya sebenarnya sangat bahagia melihat kedatangan May, tetapi Diana melihat perubahan besar dalam diri May mulai dari penampilan, cara bicara, sorot mata, aura dingin itu.

Membuat orang yang ada di dekatnya merasa tidak bisa bernafas.

May kenapa saat kamu sudah sampai di kota Water tidak kasih kabar! kamu tidak tau betapa otak saya sudah seperti meledak. Karena ingin tau kondisimu, sedangkan sekarang kamu dengan santai memberi pengarahan dan merombak sistem organisasi.

Kamu menempatkan orang - orang asing itu di dekatmu melebihi aku sahabatmu dari SMP. Bibir Diana tersenyum kecut...

Perkenalkan ini Markus dan ini Cyntia. Mereka jadi asisten pribadi saya mulai sekarang. Otorisasi suara mereka sama dengan suara Maya Belinda Sharon.

Silahkan kembali ke pekerjaan Anda masing - masing.

May menutup sambutannya tersebut.

Diana, memasuki ruangan May tanpa permisi. Kemudian menyampaikan segala apa yang dipikirkannya, May kenapa kamu mendorong sahabat terbaikmu keluar lingkaran hidupmu sedangkan orang asing kau rangkul dalam perputaran hidupmu, bisik Diana tapi cukup mengagetkan bagi May.

Diana, Diana, jangan mau berputar - putar hanya pada putaran angin itu - itu saja. Karena burung Rajawali saja butuh badai untuk melatihnya terbang tinggi.

Diana berkata, jadi menurutmu best friend sudah tidak ada lagi.

Best Friend tetap ada tetapi best friend bisa jadi penghalang pertumbuhan seseorang kata May dengan suara yang tidak disukai oleh Diana.

May, kamu bukan May yang dulu...

kamu sudah berubah

aku tidak suka....

May tergelak,

aku suka Diana, aku suka!!! May yg sekarang memuaskan, jawabnya.

Apa yang akan kamu lakukan kepada Ben yang sudah menghancurkanmu May. Secara spontan ia menggerakkan kelopak matanya dengan malas - malasan.

Diana, ingat baik - baik

mata ganti mata

gigi ganti gigi

ahahhahaha...

nada tertawa May juga sudah membuat Diana, merinding ...

********

Dian, apa maksud kamu May sudah kembali dari LN dan berperilaku aneh? desis Wilson!

Bagaimana mungkin? Beberapa bulan lalu dia seperti cangkang kosong, hidup tapi seperti mayat!

Oh, God... apa menurutmu May akan membalas dendam kepada kak Ben? huftttt,, itu yang ku takutkan Dian, Kak Ben, menghancurkan jiwanya yang murni mungkin May menjual jiwanya ke iblis sehingga dia bisa tetap kuat menanggung pengkhianatan Kak Ben.

Jaga dirimu babe, kalau sudah tidak nyaman di perusahaan May lebih baik kamu resign. Sekarang kita tidak tahu jalan pikiran sahabatmu itu!

Babe, tolong atur waktu kamu untuk bertemu orang tuaku yah, sekalian mungkin dengan adanya kamu orang tuaku terhibur. Mereka sekarang tertekan karena Kak Ben memilih menutup, membatasi, bahkan berusaha meninggalkan keluarganya. Kak Ben sudah gila, dan dia berhasil menarik May dalam kegilaannya.

Ok babe, nanti pulang kerja sekalian aku jemput, kata Wilson sebelum dia menutup komunikasi dengan Dian.

Rasa khawatir, Wilson semakin bertambah sejak Diana memberi kabar kalau May sudah kembali ke kota Water.

Sekarang Kak Ben juga gak bisa diajak kompromi. Apalagi dua bulan terakhir ini Kak Ben seolah - olah lenyap. Perusahaan di Water diabaikan dia hanya sibuk mengurus perusahaan di Citra Land.

Argkhhhhhh.... Apa alasan Kak Ben sebenarnya? apa yang terjadi?

**********

Wilson berdiri disamping mobilnya saat dia menjemput Dian. Tak berapa lama Will melihat May ditemani orang - orang baru tetapi beraura mematikan mendampinginya keluar kantor. Dari raut wajah May, terlihat kalau ia sedang memikirkan persoalan yang pelik. Sebelum naik ke mobilnya, May berhenti tiba - tiba dan melangkah dengan pelan - pelan seperti dibuat - buat, aura May seperti serigala lapar yang sudah menangkap buruannya tetapi bermain - main supaya serigala tersebut mendapat keuntungan kepuasan egonya.

Sorot matanya yang dingin dan raut wajah yang tidak terbaca, membuat Wilson untuk bersikap apakah ia akan menyapa May lebih dahulu atau membiarkannya saja seolah - olah tidak saling mengenal.

Oh.. Hello, Bramantyo... Will mendengar suara dengan nada rendah tetapi dipendengaran Will mengandung ancaman, May mengunci pandangannya ke bola mata Wilson.

Hallo May. Bagaimana keadaan kamu sekarang?

Heheh... seperti yang kamu lihat Bramantyo, adakah yang berubah dalam Lima atau mungkin enam bulan ini? tatapannya seakan - akan ingin mengunyah Will hidup - hidup.

Ada urusan apa Bramantyo ke perusahaan Sharon?

Cara May mengucapkan Bramantyo menurut Will, disengaja oleh May menegaskan bahwa betapa sakit perbuatan Ben kepadanya.

Saya jemput Dian, mau ketemu mama dan papa.

Wow... kamu berbeda dari Bramantyo yang satunya!!! Hahahahaah...

What???

Tidak ada yang perlu di tertawakan dalam situasi seperti ini May! desis Wilson.

Kemudian dengan tatapan yang sengaja dibuat malas olehnya seakan - akan menganggap remeh sebuah persoalan yang dihadapinya, dengan lugas dia mengucapkan dengan sambil menggertakkan gigi...

Bersiaplah Bramantyo, ada saatnya kamu ingin menangis sampai air mata tidak akan keluar dan berharap tertawa tetapi tertawa mu pun berisi kepalsuan. Kemudian May memutar balik tubuhnya lalu masuk ke mobil yang sudah menunggu sejak tadi.

~apa maksudmu, batin Wilson~

下一章