Aku sering termenung di malam hari. Membayangkan masa-masa 2 tahun yang lalu ketika aku mendapat kan satu cinta dari satu orang yang sangat aku kagumi, yaitu Rania. Saat ini dia sedang hidup sendiri. Dia tidak memiliki suami atau pasangan. Namun hatiku bergejolak untuk mencoba berlari jauh darinya. Aku takut jika dia tidak mau menerima kehadiran ku. Aku takut jika sudah ada orang lain selain aku yang akan melamarnya. Aku mesti menunggu waktu sampai hatiku merasa kuat untuk bertemu dengan dirinya. Aku tidak tahu, apakah dia akan berfikir bahwa aku bahagia bersama dengan wanita lain. Faktanya aku juga masih seorang yang jomblo. Entah mengapa aku menjadi terbiasa dengan hidup jomblo namun hampir setiap malam aku merindukan seorang sosok Rania. Beberapa hari yang lalu, aku masih belum bisa menemukan cinta pada Rania karena cinta tersebut adalah hubungan terlarang. Rania masih memiliki suami. Namun hari ini, aku sudah bisa mendekati nya dan menyatakan perasaan ku bahwa aku akan menjadi lelaki yang setia dan akan membahagiakan dia untuk selamanya. Aku tidak peduli dengan adanya' perbedaan usia antara aku dan ibu Rania. Aku sudah siap untuk menjadi suami yang baru untuk ibu Rania. Aku ingin menjadi suami yang terbaik dalam hidup Rania. Aku ingin kami bisa tertawa bersama lagi. Aku ingin menjadi seseorang yang berarti dalam hidup Rania. Aku merasa bahwa dia adalah Hadiah Terindah yang Alloh berikan untukku dalam periode panjang hidup ku. Aku ingin memiliki anak bersama dengan Rania. Namun langkah ku terhenti lagi, karena aku harus melakukan introspeksi diri. Aku akui bahwa aku terlalu egois . Aku selalu ingin menjadi orang kaya raya dan kemudian aku akan menduakan istriku. Aku terobsesi untuk memiliki banyak istri. Itu hal yang membuat aku menjadi sulit untuk menikah. Semua wanita , yang sedang aku dekati, aku paksa memahami bahwa aku ingin menjadi lelaki yang memiliki banyak cinta dan wanita. Ibu Rania bukan wanita yang mau untuk di duakan. Dia tetap mencari lelaki setia dalam hidup nya. Aku harus mau melanjutkan hidup ku bersama dengan cinta sejati ku yaitu ibu Rania. Aku akan segera melangkah melamarnya.