Rintik hujan membasahi malam ini. Seorang gadis berdiri di dalam bilik telepon umum. Ia perlahan mendudukan diri dan meringkuk. Ternyata lututnya mulai basah, ia menangis seorang diri.
Ia terperangkap di dalam karena hujannya semakin lama semakin deras. Ia meratapi diri di dalam bilik tersebut.
Sekujur tubuhnya terdapat luka lebam. Lengannya lebam, dadanya tergores benda tajam, dan keplanya juga ada goresan bekas penganiayaan. Lehernya juga tak luput luka lebam seperti ada luka bekas cekikan.
Ia menangis dan menangis tidak berhenti. Suara tangisannya masih kealah dengan suara derasnya hujan.
Ia berimajinasi jika ada seseorang yang menunggunya membawakannya payung di luar sana. Ia memegangi tubuhnya yang semakin lama semakin merasa kedinginan.
Namun imajinasi tinggalah imajinasi, semuanya tidaklah nyata. Ia masih sendiri disana tak ada yang menunggunya.
**
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者